Pembahasan Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Ultra Adi Lestari Stella Perkasa Medan

74 53,8 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error Of Estimated dalam penelitian ini adalah 2,16175. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Pada metode analisis deskriptif diperoleh beberapa informasi-informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan masa bekerja dan jawaban responden dinyatakan dalam kuesioner. Pada hasil statistik deskriptif mengenai variabel kompensasi diperoleh nilai tertinggi yang menyatakan setuju sebesar 71,6 terhadap adanya peningkatan gaji membuat pekerjaan saya dapat mencapai target. Dalam kenyataannya, apabila perusahaan melakukan peningkatan gaji karyawan maka akan mendorong karyawan untuk mencapai target perusahaan dan diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak pada pencapaian target perusahaan akan tercapai dan kinerja lebih baik bagi perusahaan. Akan tetapi praktek di lapangan menunjukkan ketidakadilan dalam pemberian gaji karyawannya. 75 Karyawan merasa pemberian gaji tidak sesuai dengan prestasi kerja mereka. Beberapa karyawan merasa mereka berada pada jabatan yang sama, divisi yang sama, tetapi dengan beban kerja yang berbeda dengan rekan kerja mereka tetapi gaji yang dibayarkan oleh perusahaan sama pada tiap karyawannya. Disini perusahaan harus mengevaluasi kinerja karyawan dan bersikap adil dalam memberlakukan peningkatan gaji karyawan. Menurut Siagian 2006:156, rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas terhadap kompensasi yang diterima. Tak hanya itu saja, faktor kebutuhan juga sangat mempengaruhi peningkatan gaji. Karena semakin meningkat gaji maka semakin tinggi juga kebutuhan hidup seseorang. Kompensasi mendasari tingkat kebutuhan manusia, dari mulai kebutuhan psikologis hingga tingkat kebutuhan yang paling tinggi yaitu perwujudan diri self-actualization.Tanpa adanya kompensasi, kebutuhan-kebutuhan hidup tidak dapat berfungsi sesuai kaidah Maslow bahwa kebutuhan yang lebih tinggi hanya dapat berfungsi jika kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi. Sistem pemberian kompensasi ini tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan fisik melainkan juga merupakan pengakuan dan rasa mencapai sesuatu. Menurut Simamora 2004:164 menyatakan bahwa kompensasi yang baik adalah sistem kompensasi yang tanggap terhadap situasi dan sistem yang dapat memotivasi para karyawan. Sistem kompensasi hendaknya memuaskan kebutuhan karyawan, memastikan perlakuan adil terhadap mereka dalam hal memberikan kompensasi finansial langsung terhadap kinerja. Secara sederhana, kepuasan kompensasi akan menimbulkan peningkatan kinerja bagi karyawan. 76 Tidak hanya itu saja, karyawan merasa faktor lingkungan dan suasana kerja di perusahaan juga menyebabkan terjadi kinerja karyawan menurun, misalnya peraturan yang sangat ketat, deadline laporan, tidak tercapainya target dan lain- lainnya. Demikian pula dengan statistik deskriptif mengenai variabel kinerja. Dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel kinerja Y pernyataan yang paling dominan adalah pada pernyataan pertama yaitu “Pencapaian target kerja yang dilakukan karyawan telah sesuai dengan harapan atasan.” Ini terlihat jawaban responden sebesar 67,5 yang menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan ini. Karyawan merasa pencapaian target kerja yang mereka lakukan belum sesuai dengan harapan atasan dan perusahaan. Ini dapat dilihat dari pencapaian target penjualan yang masih dibawah angka 100 per tahun yaitu sebesar 82. Angka ini belum dirasa cukup oleh perusahaan dalam realisasi pencapaian target oleh karyawannya. Tidak tercapainya target penjualan yang sesuai dengan harapan perusahaan, dikarenakan singkatnya rentang waktu yang diberikan perusahaan dalam mencapai target mereka. Pengakumulasian total penjualan dilakukan setiap akhir Minggu dan dilakukan setiap hari Sabtu. Persentase total penjualan dan total distribusilah yang akan menjadi tonggak persentase untuk bulan yang akan datang. Disini karyawan merasa kewalahan dalam mencapai target usaha. Target yang terlalu tinggi dan tak terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan menunda- nunda pekerjaan. Tidak tercapainya target mengakibatkan kinerja karyawan dan 77 kualitas karyawanpun juga menurun. Hal ini sejalan dengan pendapat Rivai 2005:237 yang menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan kompensasi, dipengaruhi juga keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya serta dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Pada hasil uji-t dapat diketahui bahwa nilai t hitung Hasil penelitian ini juga didukung oleh peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Alawiyah 2009 dengan judul skripsi “Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru Honorer Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan = 7,862 dan nilai signifikansi adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai α = 5 0,05 maka keputusan hipotesis dalam penelitian ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti pemberian kompensasi finansial langsung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Ultra Adi Lestari Stella Perkasa Medan. Menurut Handoko 2006, kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya pegawai di antara karyawan itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa kompensasi jika diberikan secara benar maka karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Apabila karyawan memandang kompensasi yang diterimanya tidak memadai maka akan berakibat pada turunnya motivasi, kepuasan dan kinerja karyawan secara drastis. 78 Cikajang Garut”, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara kompensasi X terhadap kinerja Y mengajar guru honorer.Kompensasi bersifat professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara di sisi perusahaan mereka membayar karyawan agar karyawan dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannya usaha perusahaan. Hal ini terlihat dari hasil regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 8,163 + 0,517X, yang berarti bahwa dalam persamaan tersebut diketahui konstanta sebesar 8,163 berarti bahwa variabel kompensasi finansial langsung dianggap konstan maka kinerja karyawan PT.Ultra Adi Lestari Stella Perkasa Medan sebesar 8,163. Karyawan merasa gaji dan insentif yang diperoleh kurang mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka. Insentif yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kinerja mereka di perusahaan dan ketepatan memberikan gaji dan insentif masih tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Untuk itu, cara untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan membayarkan gaji dan insentif karyawan secara tepat waktu dan mengevaluasi prestasi kerja tiap karyawan untuk menentukan besarnya insentif yang patut diterima karyawan. Pemberian insentif ini harus terbuka, adil dan tidak subjektif. Penelitian ini didasarkan pada teori Rivai 2004:380 yang menyatakan bahwa besarnya gaji atau upah yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, tanggung jawab, jabatan 79 pekerjaan, dan memenuhi persyaratan internal konsisten dengan asas adil akan tercipta suasana kerjasama yang baik, disiplin, loyalitas dan stabilitas karyawan yang lebih baik. Adanya kompensasi yang diberikan membuat karyawan termotivasi untuk menjadi lebih terfokus dan perhatian pada upaya mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai harapan perusahaan. Dengan demikian pemberian kompensasi akan mempengaruhi kinerja karyawan PT.Ultra Adi Lestari Stella Perkasa Medan. Semakin baik kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka akan semakin meningkat pula kinerja yang ditunjukkan oleh karyawan tersebut. sebaliknya pemberian kompensasi yang tidak secara adil akan berdampak buruk pada kinerja karyawan. 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan