Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

9 harus melahirkan proses balajar memalui aktivitas yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran ini tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar. Proses pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikan dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang baik pada gilirannyadapat mencapai hasil belajar yang optimal, baik secara kognitif, efektif dan psikomotorik. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembelajaran siswa antara lain : a. Faktor internal siswa 1 Aspek fisiologis Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ- organ, tubuh, dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. 2 Aspek Psikologis Faktor-faktor yang mempengaruhi pada kuantitas dan kualitas pemnelajaran siswa diantanya adalah tingkatan kecerdasan atau intelegensi, sikap, bakat, dan minat siswa serta motivasi siswa. b. Faktor Eksternal siswa 1 Lingkungan social Lingkungan Sosial sekolah seperti para guru, staf abministrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa, selanjutnya yang juga termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di sekitar perumahan tempat tinggalsiswa, lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri, di samping lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar. 10 2 Lingkungan nonsosial Lingkungan nonsosial antara lain gedung sekolah, dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa, dan letakmya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan. 3 Faktor pendekatan belajar, pendekatan belajar segala cara atau situasi yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu. 14

B. Aqidah

1. Pengertian Aqidah

Menurut bahasa etimology, akidah berasal dari perkataan bahasa Arab yaitu ةدْيقعْلا kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith ikatan, al- Ibram pengesahan, al-Ahkam penguatan, al-Tawuts menjadi kokoh, kuat, al-syadd bi quwwah pengikatan dengan kuat, dan al-Itsbatpenetapan. Sedangkan menurut istilah terminologi, aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan, atau dapat juga diartikan sebagai iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya serta tidak mudah terurai oleh pengaruh mana pun baik dari dalam atau dari luar diri seseorang. Jadi, aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Pengertian aqidah dalam agama islam berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Dalam pengertian lengkapnya, aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah SWT itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. Keyakinan terhadap keesaan Allah SWT disebut juga „Tauhid‟, dari kata „Wahhada-Yuwahidu‟, yang artinya mengesakan. Jadi 14 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos, 1999, cet.1, h 130-140