3
untuk mengajukan permohonan itsbat kepada Pengadilan Agama. Inilah manfaat yang bersifat represif dari pencatatan nikah. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu masyarakat agar di dalam melangsungkan perkawinan tidak hanya mementingkan aspek-aspek hukum fikih saja, akan tetapi aspek-aspek
keperdataan juga perlu diperhatikan secara seimbang. Jadi sekali lagi pencatatan perkawinan merupakan usaha pemerintah untuk mengayomi
masyarakat demi terwujudnya ketertiban dan keadilan.
3
Pernikahan seperti ini seringkali menimbulkan mudarat terhadap istri dananak yang dilahirkan terkait dengan hak-hak mereka seperti nafkah, hak
waris dan lain sebagainya. Di dalam ketentuan umum pernikahan dibawah tangan itu hukumnya adalah sah karena telah terpenuhi syarat dan rukun
nikah, tetapi haram jika terdapat mudaratnya.
4
Kebanyakan dari para pelaku pernikahan di bawah tangan hanya memikirkan yang terpenting pernikahan mereka sah di mata agama,
sedangkan pernikahan seperti itu tidak bisa di lindungi oleh hukum. Mereka baru menyadari akan pentingnya pencatatan pernikahan ketika terjadi
problematika hukum misalnya, ketika ingin mengurus pensiun untuk tunjangan anak, dan ketika terjadi perceraian, hak-hak istri tidak dapat di
selamatkan oleh hukum. Agar pernikahan mereka dapat di lindungi oleh hukum maka pernikahan dibawah tangan harus dicatatkan dan dapat
mengajukan itsbat nikah kepengadilan agama.
3
Yayan Sopyan, Islam Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam Dalam Hukum Nasional Jakarta : PT. Wahana Semesta Intermedia, 2012, Cet. Ke-2, h. 13.
4
Ma’ruf Amin, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta : Balai Pustaka, 2008, cet. Ke-2, h. 49.
4
Dengan demikian adanya mudarat dari pernikahan di bawah tangan, termasuk diantaranya tentang penolakan permohonan itsbat nikah yang
diajukan di Pengadilan Agama. Maka berdasarkan kenyataan itulah, mendorong penulis untuk membashas dan mencari kejelasan mengenali
“PENOLAKAN HAKIM DALAM PERMOHONAN ITSBAT NIKAH Studi Analisis Penetapan Nomor 094 Pdt.P 2013 PA JS”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis sangat perlu untuk membatasi penelitian ini, agar permasalahan dalam penelitian ini tidak
meluas serta menjaga kemungkinan penyimpangan dalam penelitian ini, maka penelitian ini akan dibatasi pada penetapan Pengadilan Agama
Jakarta Selatan tentang itsbat nikah yang tidak di kabulkan oleh hakim.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan diatas maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep Itsbat Nikah dalam hukum perkawinan Islam ? 2. Bagaimana pandangan atau pertimbangan
hakim dalam menolak Itsbat Nikah pada penetapan Nomor 094Pdt.P2013PA. JS di
Pengadilan agama Jakarta Selatan? 3. Bagaimana dampak penolakan itsbat nikah dalam penetapan Nomor
094Pdt.P2013PA. JS terhadap status perkawinan pemohon ?
5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui konsep itsbat nikah dalam hukum perkawinan
Islam. 2. Untuk mengetahui pandangan atau pertimbangan hakim dalam
penolakan itsbat nikah pada penetapan Nomor 094Pdt.P2013PA.JS di pengadilan agama Jakarta Selatan.
3. Untuk mengetahui dampak dari penolakan itsbat nikah dalam penetapan Nomor 094Pdt.P2013PA.JS terhadap status perkawinan
pemohon.
2. Manfaat Penelitian
1. Dalam bidang akademik memperkaya wawasan khususnya bagi penulis serta pengembangan ilmu dibidang syariah khususnya dalam
hukum perkawinan di Indonesia. 2. Untuk memberikan masukan tambahan bagi mahasiswa atau kaum
akademisi yang akan bergerak sebagai praktisi hukum kelak. 3. Untuk memberi wawasan dan pemahaman terhadap masyarakat luas
mengenai perkawinan yang tidak dicatatakan oleh PPN Pegawai Pencatat Nikah dan kaitannya dengan konsep itsbat nikah.
4. Untuk memberi masukan tambahan terhadap calon pengantin bahwa pencatatan perkawinan itu sangat penting sebagai bukti otentik.
6
D. Kajian Terdahulu
Banyak karya ilmiah yang mengulas tentang Hukum Keluarga dalam khazanah hukum Islam di Indonesia. Begitu pula secara khusus karya ilmiah
yang membahas itsbat nikah dapat dikatakan sudah mulai beredar dan muncul. Karya ilmiah terdahulu tersebut adalah:
1. Judul skripsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Itsbat Nikah di Pengadilan Agama Jakarta
Selatan. Oleh: saiful Hadi Nim: 204044102982 Peradilan Agama, Syariah dan Hukum, Tahun 2010.
Pada skripsi ini membahas tentang faktor apa saja yang mempengaruhi adanya itsbat nikah, dan bagaimana para hakim mengabulkan
permohonan itsbat nikah, sedangkan penulis membahas itsbat nikah yang tidak diterima oleh hakim Studi Analisis Penetapan Nomor
094Pdt.P2013PA.JS. 2. Judul skripsi Itsbat Nikah Dalam Perkawinan Analisis Yuridis Penetapan
Nomor 083Pdt.PPA.JS. Oleh: Indro Wibowo Nim: 207044100425 Peradilan Agama, Syariah dan Hukum, Tahun 2011. Pada skripsi ini
membahas tentang kebijakan hakim memberikan penetapan itsbat nikah dan alasan yang menyebabkan itsbat nikah yang dilakukan oleh M. Nasir
bin Mamin dan Dahliana binti Matsanih mengajukan itsbat nikah, dan pertimbangan hakim, sedangkan penulis membahas itsbat nikah yang
tidak diterima oleh hakim Studi Analisis Penetapan Nomor 094Pdt.P2013PA.JS.
3. Judul skripsi Legalitas Hukum Pernikahan Sirri dengan Itsbat Nikah di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Oleh: Ayuha Nim: 106044101391,
Peradilan Agama, Syariah dan Hukum, Tahun 2011. Skripsi ini membahas bagaimana pernikahan sirri dapat dilegalkan melalui itsbat