BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
Dalam bab dua penulis menuliskan tentang hasil penelitian terdahulu yang di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal
elektronik akademik cina. Selain itu penulis juga menjabarkan tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori yang berkaitan dengan judul penelitian.
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam skripsi Tíe 2007, berjudul X rán duán shí yì fù cí yán j īu,
Analisis keterangan waktu pada kata “X 然”. Tíe meneliti tentang penggunaan
kata keterangan waktu “ X 然 ”rán. Dalam penelitiannya membahas kata
Universitas Sumatera Utara
keterangan waktu, pembagian“ X 然”rán sesuai dengan kata keterangan waktu,
arti kata “ X 然” rán keterangan waktu, dan meneliti tatabahasa penggunaan “ X
然” rán pada kalimat.
Qīng 1989, dalam Jurnal elektronik akademik Cina, berjudul shuō xíng róng X rán, pembahasan kata “X
然”rán sebagai kata sifat. Qīng meneliti jumlah
kata “X 然”rán yang terbentuk sebagai kata sifat, dan menjabarkan karakteristik
penggunaan “ X 然” rán dalam tatabahasa.
Jié 2006, dalam Jurnal elektronik akademik Cina, berjudul jū rán, jìng
rán bú y
ĭ , pembahasan kata “jū rán” dan “jìng rán”. Isi pembahasan diantaranya
adalah penggunaan kata “ 居然” Jū rán dan “竟然” jìng rán dalam tata bahasa dan
makna.
2.2 Konsep
Konsep merupakan abstraksi dari gejala atau fenomena yang akan diteliti Rianto, 2004: 27. Adapun konsep yang terkait dalam penelitian ini adalah
analisis kesalahan, kata, dan jenis kata.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan adalah dengan menggunakan hasil kesalahan dari pembelajaran mendapatkan masukkan, dan dengan masukkan tersebut pembelajar
mengadakan usaha baru yang secara berangsuran-angsuran menuju ketepatan sebagaimana yang diharapkan Pranowo, 1996: 50.
Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang baik digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sample,
pengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sample, penjelasan kesalahan tersebut, pengklarifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya, serta
pengevaluasian atau penilian keseriusan kesalahan tersebut Ellis, 1986:296.
2.2.2 Kata
Kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka dapat mengalami afiksasi Fatimah, 2006:36.
Kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri-sendiri. Kata adalah dasar dari pembentukan kalimat Suparto,
2003:21.
2.2.3. Pembagian Jenis Kata dalam Bahasa Mandarin
Dalam bahasa Mandarin kata bisa dibagi menjadi dua yaitu: kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang
dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak adalah
Universitas Sumatera Utara
kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat Suparto, 2003:21.
2.2.3.1 Kata Konkrit
Jenis kata konkrit dalam bahasa Mandarin diantaranya merupakan : 1
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang,benda,waktu dan tempat.
2 Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan perubahan, keinginan,
keberadaan, kemungkinan, arah dan kepastian. 3
Kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata
kerja. 4
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda.
5 Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata
bilangan terdiri dari bilangan dasar dan bilangan tingkat. 6
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda.
7 Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda,
kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau kata keterangan.
2.2.3.2 Kata Abstrak
Universitas Sumatera Utara
Jenis kata abstrak dalam bahasa Mandarin diantaranya merupakan: 1
Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat,
kepastian, negasi dan penekanan nada. 2
Kata depan adalah kata yang dipergunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata
depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. 3
Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan
hubungan diantara kata atau gabungan kata atau kalimat yang disambungkan.
4 Kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari
panggilan. 5
Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi benda atau gerakan.
2.2.4 Pembagian Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia terdapat tiga jenis kata diantaranya terdiri dari kata keterangan, kata sambung dan kata sifat. Fatimah, 2006: 36.
Adapun beberapa pengertian diantara kata-kata tersebut diantaranya sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 Kata keterangan adverbia adalah unsur bahasa yang menerangkan verba pada umumnya, sebagian adjektiva, dan adverbia itu sendiri.
Adverbia cenderung merupakan kategori yang mendampingi preposisi dalam kalimat.
2 Kata sambung konjungsi berfungsi menghubungkan dua unsur atau lebih pada tataran sintaksis frasa, klausa dan kalimat.
3 Kata sifat adjektiva berfungsi menerangkan benda nominal ataupun kualitas benda, peristiwa, keadaan, dan lain- lain.
2.2.5 Kata 然 rán
Kata “ 然” rán secara umum memiliki arti 1 benar; betul, 2 demikian;
begini; begitu, 3 konjungsi tetapi; namun; bagaimanapun, 4 afiks kata adjective atau adverbia, Kamus Indonesia-Tionghoa, Tionghoa-Indonesia 2001:
253. Kata “ 然” rán yang mengalami afiks dapat digolongkan sebagai kata
keterangan, kata sifat dan kata sambung.
2.2.5.1 Kata“X 然” rán Sebagai Kata Keterangan
Universitas Sumatera Utara
Kata “X
然” rán yang berperan sebagai kata keterangan digunakan untuk
menerangkat kata kerja dan kata sifat, yang menyatakan suatu ruang lingkup, ataupun tingkat. Namun tidak dapat menerangkan kata beda.
Contoh: wèn
, 问
tí ,
题 jiù
, 就
zài ,
在 yăn
, 眼
qián ,
前 , jìng
, 竟
rán ,
然 meí
, 没
y ǒu
, 有
fā ,
发 xiàn
, 现。
Permasalahan sudah di depan mata, tidak sangka kamu tidak merasakannya.
2.2.5.2 Kata“X 然” rán Sebagai Kata Sifat
Kata “X
然” rán berperan sebagai kata sifat digunakan untuk menerangkan
suatu keadaan. Pada umumnya di depan kata sifat bisa ditambahkan keterangan derajat untuk meneragkan kata sifat tersebut.
Contoh : hěn
, 很
tù ,
突 rán
, 然,
tài ,
太 ǒu
, 偶
rán ,
然 Sangat tiba-tiba, sangat kebetulan
Fungsi utama kata“X 然 ”sebagai kata sifat adalah menjadi atribut, predikat,
adverbial dan komplemen. Selain itu kata sifat juga bisa berperan sebagai subjek dalam sebuah kalimat.
1 Menjadi aribut.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : (
tù ,
突 rán
, 然)
de ,
的 shì
, 事
gù ,
故。 Kecelakan yang tiba-tiba.
2 Menjadi predikat.
Contoh : shì
, 事
qíng ,
情 hěn
, 很(
tù ,
突 rán
, 然)。
Masalah yang sangat tiba-tiba. 3 Menjadi adverbial di depan predikat.
Contoh : shì
, 事
qíng ,
情 de
, 的
biàn ,
变 huà
, 化(
tù ,
突 rán
, 然)
de ,
得 hěn
, 很。
Perubahan masalah sangatlah tiba-tiba . 4 Menjadi subjek.
Contoh : (
tù ,
突 rán
, 然)
lái ,
来 le
, 了。
Tiba-tiba dating.
2.2.5.3 Kata“X 然” rán Sebagai Kata Sambung
Kata sambung, atau kata yang menghubungkan kata, gabungan kata atau anak kalimat.Kata sambung tidak dapat berdiri sendiri penggunaannya dan tidak
dapat berdiri sendiri menjawab pertanyaan. Dalam kalimat, kata sambung hanya berfungsi sebagai penghubung, tidak berfungsi untuk membatasi atau
menerangkan. Saat menghubungkan kalimat, biasanya kata sambung digunakan secara berpasangan. Pemakiannya tidak boleh di tukar sembarangan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : zhè
, 这
hái ,
孩 zi
, 子
sūi ,
虽 rán
, 然
nián ,
年 líng
, 龄
bú ,
不 dà
, 大,
dān ,
但 shì
, 是
d ǒng
, 懂
de ,
得 de
, 的
shì ,
事 qíng
, 情
kě ,
可 bù
, 不
shăo ,
少。 Meskipun umur anak ini masih kecil, tetapi dia mengerti banyak hal.
2.3 Landasan Teori
Teori yang akan menjadi landasan dalam menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini adalah teori tata bahasa. Tata bahasa Mandarin adalah kaidah
atau aturan-aturan penyusunan kata, gabungan kata, dan kalimat Suparto, 2003:3.
Saat berkomunikasi atau menulis, pasti banyak memerlukan banyak kata untuk disusun menjadi berbagai macam bentuk kalimat. Dalam penggunaan kata-
kata dan penyusunan kalimat, semua memiliki kaidahnya dan hanya kalimat yang menuruti kaidah tata bahasa saja yang mempunyai fungsi komunikasi.
Dalam menganalisis tata bahasa perlunya terlebih dahulu memahami bagaian- bagian dari tata bahasa diantaranya adalah kata, gabungan kata, dan
kalimat. Kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri-sendiri. Gabungan kata adalah bagian dari pembentukan suatu
kalimat, di mana kata dengan kata bergabung menjadi gabungan suatu yang mempunyai arti. Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final,dan secara actual. Suatu kalimat tanpa adanya
Universitas Sumatera Utara
Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penemuan topik, pengumpulan
data, dan menganalisis data, sehingga diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik dan isu tertentu. Metode penelitian didefenisikan sebagai suatu kegiatan
ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis Semiawan, 2007: 5.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Moleong, 2006:4.
3.2 Lokasi Penelitian