BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh guna menjawab permasalahan yang diteliti, maka pada bab ini akan menguraikan
kesimpulan terhadap hasil analisis pada penelitian ini. Selain menguraikan kesimpulan, juga akan memberikan beberapa saran yang sebagai masukan terhadap
pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam permasalahan ini.
A. Kesimpulan
1. Independensi kelembagaan bukan sebagai dalih untuk menyumbat
transparansi, akuntabilitas publik serta pengawasan. Independensi kelembagaan tidak serta merta dapat meningkatkan performance suatu
institusi. Kemandirian suatu lembaga semestinya dimaksudkan untuk menghindari campur tangsn pihak lain sehingga pelaksanaan wewenang serta
putusan yang diambil tidak bersifat memihak. Dengan demikian fungsi kontrol harus tetap ada. Artinya, lembaga-lembaga pengawas tetap berfungsi
tampa dihambat oleh dalih-dalih yang sering tidak masuk akal. Jajaran kekuasaan Kehakiman membutuhkan adanya Komisi Yudisial yang memiliki
dua fungsi penting dalam upaya penegakan hukum dan keadilan di Indonesia: pertama, Komisi Yudisial berfungsi untuk merepresentasikan kontrol publik
ke dalam lembaga peradilan. Kedua, bersama-sama dengan Mahkamah Agung
127
Universitas Sumatera Utara
dan Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial berperan membuat peradilan yang adil di Indonesia. Mengembalikan rasa percaya publik pada kemampuan
lembaga peradilan sebagai benteng terakhir penegakan hukum dan keadilan.
2. Bahwa keberadaan Komisi Yudisial merupakan kebutuhan dan konsekuensi
logis dari tuntutan kearah pemerintahan yang lebih menjamin prisip checks and balances, transparan dan akuntabel serta partisipatif. Tidak saja antara
cabang-cabang kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif, akan tetapi, di dalam maasing-masing cabang kekuasaan tersebut. Tebentuknya Komisi
Yudisial ditujukan untuk menjamin prinsip-prinsip tersebut terlaksana di
lingkungan kekuasaan judicial peradilan.
3. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan hakim, komisi yudisial
akan memperhatikan apakah putusan yang dibuat sesuai dengan kehormatan hakim dan rasa keadilan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan dalam
menjaga dan menegakkan keluhuran martabat hakim Komisi Yudisial harus mengawasi apakah profesi hakim itu telah dijalankan sesuai dengan etika
profesi dalam memperoleh pengakuan masyarakat, serta mengawasi dan menjaga agar para hakim tetap dalam rangka hakekat kemanusian, berhati
nurani, sekaligus memelihara harga dirinya, dengan tidak melakukan
perbuatan tercela.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran