3. Hakim Mahkamah Konstitusi tidak termasuk obyek pengawasan
komosi yudisial 4.
Komisi Yudisial tidak berhak lagi mengusulkan penjahtuhan sanksi berupa pemberhentian hakim kepada Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas dan
menelitinya dengan mengambil judul Tinjauan Kritis Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial RI Pasca Amandemen UUD 1945.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang sebagaimana dikemukakan diatas, maka penulis membuat perumusan masalah yang berkenaan dengan keberadaan Komisi Yudisial,
sebagai berikut: 1.
Mengapa jajaran kekuasaan kehakiman membutuhkan adanya Komisi Yudisial?
2. Seluas mana kewenangan Komisi Yudisial sebagai suatu lembaga “komisi”
namun bukan sebagai lembaga kehakiman? 3.
Sejauh mana produk kinerja kerja Komisi Yudisial di Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang mengapa jajaran kekuasaan
kehakiman membutuhkan adanya Komisi Yudisial. 2.
Untuk mengetahui seluas manakewenangan Komisi Yudisial sebagai suatu “lembaga komisi” bukan lembaga kehakiman
3. Untuk mengetahui sejauh mana produk kinerja Komisi Yudisial di Indonesia
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang penulis lakukan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis.
Hasil penelitian ini akan melahirkan beberapa konsep ilmiah yang pada gilirannya akan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
hukum, khususnya yang berkaitan dengan kedudukan dan kewenangan konstitusinal Komosi Yudisialsebagai lembaganegara apakah sesuai dengan
gagasan pembentukan Komosi Yudisialdalam sistem ketatanegaraan Indonesia. 2.
Secara praktis
a. Sebagai pedoman dan masukan bagi Lembaga Hukum, Institusi Pemerintah
dan Penegak Hukum dikalangan masyarakat luas.
Universitas Sumatera Utara
b. Sebagai bahan informasi bagi semua kalangan yang berkaitan dengan
penegakan dan pengembangan ilmu hukum. c.
Sebagai bahan kajian bagi kalangan akademis untuk menambah wawasan dalam bidang ilmu hukum, khsususnya yang berkaitan dengan Komisi
Yudisial.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pengamatan serta penelusuran kepustakaan yang dilakukan, penelitian yang mengangkat judul tentang “tinjauan kritis kedudukan dan
kewenangan komisi yudisial RI pasca amandemen UUD 1945” ini belum pernah dilakukan baik dalam judul maupun permasalahan yang sama. Sehingga penelitian ini
dapat dikategorikan sebagai penelitian yang baru dan keasliannya dapat di pertanggungjawabkan, karena dilakukan dengan nuansa keilmuan, kejujuran,
rasional, objektif dan terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan akademis.
F. Kerangka Teori dan Konsepsional