BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen dapat dikelompokkan yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara
adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Sedangkan pengguna barang adalah
konsumen akhir. Yang dimaksud konsumen akhir adalah konsumen akhir memperoleh barang atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk
digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain Tatik Suryani 2003:12 . Ada dua cara untuk memperoleh
barang, yakni: a. Membeli
Bagi orang yang memperolehh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen
memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut. b. Cara lain selain membeli yakni hadiah, hibah dan warisan
Untuk cara yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan
perlindungan hukum dari suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk peraturan yang melindungi keberadaan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga secara umum konsumen adalahh setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali,
maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh
karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
2.2 Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler 2002;192 adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam altivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah “A mode of living that is
identified by how people spend their time activities, what they consider important in their environment interest, and what they think of themselves and
the world around them opinions”. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana sorang menghabiskan waktunya
aktivitas, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungannya minat, dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia sekitar opini.
Sedangkan menurut Minor dan Mowen 2002:282, gaya hidup adalah
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bagaiamana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Factor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis
dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih
kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen. Mowen dan Minor 2002 menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk
melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten,penggunaan waktu konsumen, dan
keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya.
Beberapa biro riset telah mengembangkan klasifikasi gaya hidup. Klasifikasi yang banyak digunakan adalah tipologi values and lifestyle VALS
Kotler 2005:210. a. Actualizers
Orang dengan pendapatan paling tinggi dan demikian banyak sumber yang dapat mereka sertakan dalam salah satu atau semua orientasi diri.
Universitas Sumatera Utara
b. Fulfiieds Profesional yang matang, bertanggung jawab, berpendidikan tinggi. Pusat
aktivitas waktu senggang mereka ada di rumah, tetapi mereka memperoleh informasi cukup dan terbuka untuk ide baru.
c. Believers Konsumen konservatif, dapat ditebak dengan pendapatan lebih dari cukup
yang menyukai produk Amerika dan produk terkenal. d. Achivers
Orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif dalam politik yang mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga mereka.
e. Strivers Orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achivers orang yang berhasil
tetapi sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologinya lebih sedikit. Gaya amat penting bagi mereka ketika mereka berusaha keras untuk menirukan
konsumen dalam kelompok lain yang lebih banyak sumber dayanya. f. Experiences
Konsumen yang berkeinginan besar untuk banyak membeli pakaian, makanan siap santap, musik, dan kesenangan lain anak muda. Mereka terutama
menyukai hal-hal yang baru. g. Makers
Orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dalam cara yang praktis. Mereka memusatkan perhatian pada hal-hal yang dikenal banyak orang seperti
keluarga, pekerjaan, dan rekreasi fisik.
Universitas Sumatera Utara
h. Strugglers Orang dengan penghasilan paling rendah dan terlalu sedikit sumber dayanya
untuk dimasukkan ke dalam orientasi konsumen yang manapun. Dengan segala keterbatasannya mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal
kepada merek.
2.3 Pengertian Sikap Konsumen