3. Lambaian tangan belum terlihat maka senter mata responden dan tanyakan
apakah responden dapat melihat sinar senter tulis 1-.
2.3 Aktivitas Hidup
Sehari-hari
2.3.1 Defenisi Aktivitas kehidupan sehari-hari adalah aktivitas yang biasanya dilakukan
sepanjang hari normal dan aktivitas tersebut mencakup, ambulansi makan berpakaian, mandi, berhias. Kondisi yang membutuhkan bantuan dalam AKS
dapat bersifat akut, kronis, temporer, permanen atau rehabilitatif. Dalam kasus bantuan sementara dalam AKS, klien membutuhkan bantuan selama periode
Perry Potter, 2008. Manusia yang telah terbiasa mandiri selama rentang bertahun-tahun akan terus berusaha mempertahankan kemandirian itu dalam
beraktivitas sehari-hari selama mungkin Putri 2011. Dalam rentang waktu lebih dari satu tahun dapat memungkinkan lansia untuk beradaptasi sehingga lansia
tersebut dapat mengoptimalkan kemandirian nya Pratikwo 2006. Menurut Darmojo, 2006 ADL activity daily living dibagi beberapa jenis
yaitu : 1.
Aktivitas hidup sehari-hari AHS dasar hanya memerlukan kemampuan tubuh untuk berfungsi sederhana, misalnya bangun dari tempat tidur,
berpakaian, kekamar mandiWC. 2.
Aktivasi hidup sehari-hari instrumental AHS Instrumental selain memerlukan kemampuan otot, susunan syaraf yang lebih rumit juga
Universitas Sumatera Utara
kemampuan berbagai organ, kemampuan dasar, juga memerlukan berbagai organ kognitif lain.
3. Kemampuan mental dan kognitif, terutama menyangkut fungsi intelek,
memori lama dan memori tentang hal-hal yang baru saja terjadi. 2.3.2 Macam-Macam Aktivitas hidup Sehari-hari Pada Lansia
Menurut Lueckenotte 2000, aktifitas sehari-hari terdiri dari: 1.
Mandi spon, pancuran, atau bak Tidak menerima bantuan masuk dan keluar bak mandi sendiri jika mandi
dengan menjadi kebiasaan, menerima bantuan untuk mandi hanya satu bagian tubuh seperti punggung atau kaki, menerima bantuan mandi lebih
dari satu bagian tubuh atau tidak dimandikan. 2.
Berpakaian Mengambil baju dan memakai baju dengan lengkap tanpa bantuan,
mengambil baju dan memakai baju dengan lengkap tanpa bantuan kecuali mengikat sepatu, menerima bantuan dalam memakai baju, atau
membiarkan sebagian tetap tidak berpakaian. 3.
Toileting Pergi kekamar kecil membersihkan diri dan merapikan baju tanpa bantuan
dapat mengunakan objek untuk menyokong seperti tongkat, walker, atau kursi roda. menerima bantuan kekamar kecil membersihkan diri, atau
dalam merapikan pakaian setelah eliminasi, atau pispot pada malam hari, tidak ke kamar kecil untuk proses eliminasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Berpindah
Berpindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya tanpa bantuan mungkin mengunakan alatobjek untuk mendukung seperti tempat atau
alat bantu jalan, berpindah dari tempat tidur atau kursi dengan bantuan, bergerak naik atau turun dari tempat tidur.
5. Kontinen
Mengontrol perkemihan dan defekasi dengan komplit oleh diri sendiri, kadang-kadang mengalami ketidak mampuan untuk mengontrol
perkemihan dan defekasi, pengawasan membantu mempertahankan control urin atau defekasi, kateter digunakan atau kontinen.
6. Makan
Makan sendiri tanpa bantuan, Makan sendiri kecuali mendapatkan bantuan dalam mengambil makanan sendiri, menerima bantuan dalam makan
sebagian atau sepenuhnya dengan menggunakan selang atau cairan intravena.
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari hari pada lansia
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut adalah sebagian berikut : 2.3.3.1 Faktor - faktor Intrinsik
1. Umur
Menurut Potter dan Perry 2005 Kemampuan aktifitas sehari-hari pada lanjut usia di pengaruhi dengan umur lanjut usia itu sendiri. Umur
seseorang menunjukkan tanda kemauan dan kemampuan, ataupun
Universitas Sumatera Utara
bagaimana seseorang bereaksi terhadap ketidakmampuan melaksanakan aktifitas sehari-hari. Pada kelompok umur 85 tahun lebih banyak
membutuhkan bantuan pada satu atau lebih aktivitas sehari - hari dasar. 2. Kesehatan
Fisiologis Kesehatan fisiologis seseorang dapat mempengaruhi kemampuan dalam
aktifitas sehari-hari. Gangguan pada sistem ini misalnya karena penyakit, atau trauma injuri dapat mengganggu pemenuhan aktifitas sehari-hari.
Penelitian Penduduk Usia Lanjut di Kodya Ujung Pandang 2005 menemukan bahwa lansia menderita berbagai penyakit berhubungan
dengan penuaan antara lain diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, rematik, dan asma sehingga menyebabkan aktivitas bekerja terganggu.
3. Fungsi Kognitif Kognitif adalah kemampuan berfikir dan memberi rasional, termasuk
proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan Keliat,1995. Tingkat fungsi kognitif dapat mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Gangguan pada aspek- aspek dari fungsi kognitif dapat mengganggu dalam berfikir logis dan
menghambat kemandirian dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. 4.
Fungsi psikologis Fungsi psikologis berhubungan dengan kehidupan emosional seseorang,
Meskipun seseorang sudah terpenuhi kebutuhan materialnya, tetapi bila kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi, maka dapat mengakibatkan
dirinya merasa tidak senang dengan kehidupanya, sehingga kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
psikologi harus terpenuhi agar kehidupan emosionalnya menjadi stabil Tamher, 2009.
5. Tingkat Stres
Stres merupakan respon fisik nonspesifik terhadap berbagai macam kebutuhan. Faktor yang menyebabkan stres disebut stressor, dapat timbul
dari tubuh atau lingkungan dan dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Stres dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Stres dapat
mempunyai efek negatif atau positif pada kemampuan seseorang memenuhi aktifitas sehari-hari .
2.3.3.2 Faktor - faktor Ekstrinsik 1. Lingkungan
Keluarga Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai para
lanjut usia. Lanjut usia merupakan kelompok lansia yang rentan masalah, baik masalah ekonomi, sosial, budaya, kesehatan maupun psikologis, oleh karenanya
agar lansia tetap sehat, sejahtera dan bermanfaat, perlu didukung oleh lingkungan yang konduktif seperti keluarga. Menurut Pickett 2009 mengenai fenomena
penuaan adalah jumlah kelurga menurun, dan angka perceraian meningkat Hubungan orang muda dan orang tua semakin renggang, kebutuhan yang melanda
kaum muda hampir menyita seluruh waktunya, sehingga mereka hanya memiliki sedikit untuk memikirkan orang tua. Kondisi seperti ini menyebabkan kurangnya
komunikasi antara orang tua dan anak, kurangnya perhatian dan pemberian keperawatan terhadap terhadap orang tua. Untuk memperbaiki kualitas sumber
Universitas Sumatera Utara
daya manusia lanjut usia perlu mengetahui kondisi lanjut usia di masa lalu dan masa sekarang sehingga orang lanjut usia dapat diarahkan menuju kondisi
kemandirian. 2. Lingkungan
Tempat Kerja
Kerja sangat mempengaruhi keadaan diri dalam mereka bekerja, karena setiap kali seseorang bekerja maka ia memasuki situasi lingkungan tempat yang ia
kerjakan. Tempat yang nyaman akan membawa seseorang mendorong untuk bekerja dengan senang dan giat. faktor lingkungan seperti hari terang dan gelap
Serta cuaca juga dapat mempengaruhi aktifitas sehar-hari.
2.3.4 Indeks Barthel
Indeks ADL Barthel merupakan salah satu alat ukur status fungsional yang dijadikan sebagai salah acuan untuk penelitian serta digunakan secara luas hampir
seluruh dunia dan masi tetap menjadi standar diberbagai buku Agung, 2006. Indeks Barthel adalah menilai perawatan diri dan mengukur harian seseorang
berfungsi secara khusus aktivitas sehari-hari dan mobilitas Lueckenotte, 2000. Kemampuan dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
dapat diukur dengan menggunakan indekz Barthel. Indeks ADL Barthel modifikasi Collin C, Wade DT dalam Agung 2006 menjelaskan suatu
alatinstrumen ukur aktivitas hidup sehari-hari berupa kuesioner terdiri dari 10 item yaitu, mengendalikan rangsang buang air besar, mengendalikan rangsang
buang air kecil, membersihkan diri sikat gigi, sisir rambut, bercukur, cuci muka, penggunaan jambantoilet – masuk dan keluar WC melepas, memakai celana,
Universitas Sumatera Utara
membersihkanmenyeka, menyiram, makan, berpindah posisi dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya, mobilitasberjalan, berpakaian, naik-turun tangga dan mandi
dengan Skor antara 0-20. Skor 20 = mandiri, skor 12-19 = ketergantungan ringan, skor 9-11 = ketergantungan sedang, skor 5-8 = ketergantungan berat, skor 0-4 =
ketergantungan total.Penilaian apabila seseorang mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri maka akan mendapat nilai 3 dan jika membutuhkan
bantuan nilai 2 dan 1 jika tidak mampu melakukan aktivitas untuk masing-masing item. Kemudian nilai dari setiap item akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor
total dengan skor maksimum adalah 20. Tabel 2.2 Indeks ADL Barthel
No. Aktivitas Kemampuan Skor
1. Mengendalikan rangsang buang air besar BAB
Tidak terkendali tidak teratur Kadangkala tidak terkendali
Terkendali teratur 1
2 2. Mengendalikan rangsang
berkemih BAK Tidak terkendali
menggunakan kateter
Kadangkala tidak berkemih Terkendali teratur
1 2
3. Membersihkan diri muka, sisir rambut, sikat gigi,
bercukur, cuci muka Membutuhkan bantuan orang
lain
Mandiri 1
4. Penggunaan toilet
Tergantung perlu
pertolongan orang lain
Perlu bantuan 1
2
Universitas Sumatera Utara
Mandi 5. Makan
Tidak mampu
Perlu pertolongan orang lain Mandiri
1 2
6. Berpindah posisi dari tempat tidur ke kursi dan
sebaliknya Tidak mampu
Perlu bnatuan 2 orang Perlu bantuan satu orang
Mandiri 1
2 3
7. Mobilitas berjalan
Tidak mampu Mobilitas dengan kursi roda
Berjalan dengan bantuan 1 orang
Mandiri 1
2 3
8. Berpakaian Tergantung
orang lain
Sebagian dibantu Mandiri
1 2
9. Naik turun tangga
Tidak mampu Perlu pertolongan orang lain
Mandiri 1
2 10
Mandi Tergantung orang lain
Mandiri 1
Skor Total 0–20 Total skor Indeks ADL Barthel : ....
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: A.
Untuk setiap komponenbutir indeks ADL Barthel: 1.
Jika membutuhkan enemapencahar disebut inkontinen dinilai 1 minggu sebelumnya.
2. Kadangkala : maksimal 1 kali24 jam dinilai 1 minggu sebelumnya
3. Dinilai 24-48 jam sebelumnya. Kebersihan diri termasuk: sikat gigi,
menyisir, bercukur,cuci muka, 4.
Mampu mencapai WC, mencopot celana, membersihkan kotoran dari tubuh, berpakaian dan meninggalkan WC mandiri
5. Mampu mengkonsumsi makanan normaltidak hanya berbentuk lunak,
tidak dibantu orang lain mandiri. Perlu bantuan: makanan dipotongkan tetapi klien makan sendiri
6. Dari tempat tidurberbaring ke kursiduduk Tidak mampu: tidak ada
keseimbangan atau tidak mampu duduk. 7-10 sudah jelas. B.
Penilaian untuk setiap komponenbutir indeks ADL Barthel berdasarkan pengamatan, wawancara penilai terhadap aktivitas actual performance yang
benar-benar dikerjakan oleh subyek. C.
Total skor = 20
: Mandiri = 12 - 19
: Ketergantungan Ringan = 9 -11
: Ketergantungan Sedang = 5-8
: Ketergantungan Berat = 0-4
: Ketergantungan Total
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN