Keterkaitan Program TPSA dengan RPJMN 2010-2014 Rencana Kinerja Tahunan RKT TPSA Tahun 2014

LAKIP 2014 TPSA BPPT II-4 3 Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan kemandirian bangsa di bidang sumber daya alam

2.2.2. Tujuan

Misi TPSA lebih difokuskan pada tujuan. sehingga setiap program yang ada dapat berjalan. Ada 4 empat tujuan yang hendak dicapai oleh Kedeputian TPSA yakni : 1 Menyusun kebijakan dan rencana makro nasional di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam; 2 Melaksanakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum yang akuntabel; 3 Memberikan pelayanan inovasi, difusi dan pengembangan kapasitas serta alih teknologi untuk meningkatkan daya saing industri dan pelayanan publik instansi pemerintahbidang teknologi pengembangan sumber daya alam; 4 Memberikan rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan audit teknologibidang teknologi pengembangan sumber daya alam.

2.2.3. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dibuat untuk dapat terukurnya pencapaian dari tujuan. Sasaran strategisKedeputian TPSA pada tahun anggaran 2014 adalah : 1 Terlaksananya rekomendasi penerapan teknologi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing industri dan atau pelayanan publik instansi pemerintahdengan Indikator Kinerja jumlah industriinstansi pemerintah yang memanfaatkan rekomendasi teknologipengelolaan sumber daya alam dan kelautan, teknologi pengurangan resiko bencana, teknologi pengelolaan lingkungan sebanyak 7 tujuh industriinstansi pemerintah. 2 Terlaksananya pelayanan inovasi, difusi dan pengembangan kapasitas serta alih teknologi untuk meningkatkan daya saing industri dan atau pelayanan publik instansi pemerintah dengan Indikator Kinerja Utama IKU Jumlah Pelayanan Teknologi Pengelolaan Sumber daya Alam, lingkungan dan Kebencanaan sebanyak 9 sembilan industriinstansi pemerintah

2.3. Keterkaitan Program TPSA dengan RPJMN 2010-2014 dan Proses Bisnis TPSA

2.3.1. Keterkaitan Program TPSA dengan RPJMN 2010-2014

Dalam melaksanakan amanat yang terkandung dalam RPJPN dan RPJMN 2010- 2014 dan semangat dari tugas pokok yang diemban. Posisi Sumber daya Alam dalam RPJMN 2010 – 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Berlandaskan hal tersebut diatas maka TPSA menjalankan program yang terdiri dari program Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi PPT dengan indikator kinerja utama yang mempunyai keterkaitan erat dengan program yang diprioritaskan dalam RPJMN. Program TPSA tercakup pada bidang teknologi : 1. Bidang Teknologi Sumberdaya Alam dan Kelautan 2. Bidang Teknologi Kebencanaan 3. Bidang Teknologi Lingkungan Gambar II-3. Posisi Sumber daya Alam dan Lingkungan dalam RPJMN 2010 2014

2.3.2. Proses Bisnis Utama TPSA

Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Proses Bisnis Tata Laksana, BPPT sudah membuat Tata Laksana Utama Proses Bisnis Utama yang terdiri atas L0 tingkat lembaga, L1 unit organisasi, dan L2 unit kerja sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini Layanan teknologi BPPT untuk mencapai sasaran strategis pada tingkat L0 tingkat lembaga dilakukan dengan melaksanakan peran pada tingkat L1Eselon-1 sebagai tindak lanjut keluaran pada tingkat L2 unit kerja. • Peningkatan produksi dan nilai tambah produk pertambangan mineral dan batubara • Pengurangan dampak negatif akibat kegiatan pertambangan dan bencana geologi R P J M N buku II bab 10 • Pengembangan I PTEK Gambar II-4. Tata Laksana Utama Proses Bisnis Utama di Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam L1 Layanan Teknologi Kedeputian TPSA secar umum dapat dirinci sebagai berikut :

1. Rekomendasi

Rekomendasi adalah suatu tindakan untuk merekomendasikan atau sesuatu yang perlu direkomendasikan dalam bentuk nasihat atau saran dalam hal ini berbentuk tertulis, dengan kriteria: ada permasalahan yang perlu dipecahkan; ada tindakan tindakan yang perlu dilakukan; ada alternatif alternatif yang harus dipilih; ada sumber sumber daya yang harus dimanfaatkan; ada data dan informasi yang harus diolah untuk dimanfaatkan; dan memberikan dampak yang lebih baik efektif dan efisien.

2. Advokasi

Advokasi adalah proaktif memberi saran dan memberi pertimbangan kepada mitrapengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi; dan proaktif melakukan langkahupaya untuk merekomendasikan gagasan kepada mitrapengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi. Tata Laksana BPPT PEN E R A P A N SIS T EM INOV ASI MELA LU I 5 PERAN BPPT VA LU E PR OPOS ITION ‐T e k n o lo g i S tate of the ar t ‐D a y a S a ing Indus tri ‐K e m a ndiri a n B a ng sa SISTEM BISNIS OUTPUT T U P O K S I Teknologi Awal P R O S E S I N T I R O D E Layanan Teknologi PEREKAYASAAN TEKNOLOGI INPUT PROSES S U M B E R D A Y A P E N D U K U N G K O M P E T E N S I T E K N I S D U K U N G A N A D M I N I S T R A S I D A N S U M B E R D A Y A P E R E K A Y A S A A N Peningkatan Layanan Teknologi Pematangan, ‘Komersialisasi’ Teknologi yang didifusikan ke pengguna ‘pasar’ ‘SISTEM PASAR’ INPUT PROSES INPUT PROSES OUTCOME IMPACT LAKIP 2014 TPSA BPPT II-7

3. Alih Teknologi

Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

4. Konsultansi perumusan

Konsultansi adalah memberikan suatu petunjuk, pertimbangan, pendapat atau nasihat dalam penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang sebaik-baiknya

5. Pengujian pelaksanaan

Pengujian adalah melakukan pengujian berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan Kontrak atau Kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, kerjasama kegiatan inkindincash pada unit kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

6. Jasa Operasional pelaksanaan

Jasa operasional adalah melakukan jasa operasional berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan kontrak atau kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, kerjasama kegiatan inkindincash pada unit kerja yang bersangkutan.

7. Pilot Project

Pilot project adalah pelaksanaan kegiatan proyek percontohan yang dirancang sebagai pengujian atau percobaan trial dalam rangka untuk menunjukkan keefektifan suatu pelaksanaan program, mengetahui dampak pelaksanaan program dan keekonomisannya.

8. Pilot Plant

Pilot plant adalah pabrik dalam skala kecil dengan kapasitas 10 dari pabrik pada skala normal dan merupakan implementasi dari desain yang dibuat terdahulu. Pilot plant tidak cukup untuk skala ekonomi namun hanya digunakan untuk beberapa tahun untuk mendapatkan data kinerja dan operasionalnya. Demo Plant merupakan pabrik dengan skala kecil dengan kapasitas 33 dari pabrik pada skala normal dan merupakan kelanjutan dari hasil yang diperoleh pada pilot plant, namun untuk beroperasi pada skala ekonomi masih belum mencukui masih perlu dukungan subsidi, Demo plant dioperasikan selama beberapa tahun sekaligus LAKIP 2014 TPSA BPPT II-8 untuk dilakukan test terhadap pabrik tersebut berupa penggunaan bahan bakar yang berbeda, dan juga untuk mendemonstrasikan beberapa mode operasinya.

9. Prototype

Prototipe adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Kriteria dari prototipe : bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak; prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi; belum pernah dibuat sebelumnya; merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat; serta mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut. Model Fisik, bentuk model yang mewakili bentuk asli geometris dari satu objek atau sistem yang dibuat dalam skala kecil miniatur atau dalam skala besar skala diperbesar atau merupakan duplikat dari satu objek atau system.

10. Survey pelaksanaan

Survei adalah pengamatan langsung di lapangan atau observasi atau inspeksi berdasarkan permintaan dalam rangka pembuktian fakta, mendapatkan data kinerja dan operasional, dan pengujian suatu pernyataan

11. Referensi Teknis perumusan

Referensi Teknis adalah ketentuan terdokumentasi yang legal, dimana referensi teknis dapat berupa dokumen standar, norma, spesifikasi, pedoman, panduan, SOP, dan sebagainya. Referensi teknis merupakan suatu hasil studi multidimensi yang sistematis tentang suatu bidang tertentu yang menjadi acuanreferensi secara umum atau khusus.

12. Audit Teknologi perumusan

Audit Teknologi adalah dokumen hasil pelaksanaan peran dalam hal audit teknologi. Audit teknologi merupakan verifikasi dan klarifikasi terhadap suatu teknologi yang sudah digunakan oleh industriinstansi masyarakat terhadap suatu standar yang telah ditetapkan.

13. PPBT Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Teknoprener adalah perusahaan pemula berbasis teknologi yang mengkomersialisasikan teknologi, baik yang berasal dari BPPT maupun luar BPPT, setelah melalui proses inkubasi. Merupakan suatu hasil dari inkubator teknologi sehingga bisa menghasilkan perusahaan-perusahaan pemula yang berbasis teknologi. LAKIP 2014 TPSA BPPT II-9 Peran TPSA 1. Pengkajian Teknologi Melakukan studi multidimensi yang sistematis tentang suatu teknologi untuk menghasilkan pemahaman tentang tingkat kesiapankematangan suatu teknologi TRL-technology readiness level, perkiraan nilai value dari suatu teknologi sebagai suatu asset intelektual knowledgeintellectual asset beserta peluang dan tantanganrisikonya, perkiraan dampak teknologi yang telah diterapkanjika yang akan diterapkan, danatau implikasi strategikebijakan atau advisrekomendasi kebijakan pada tataran organisasional ataupun publik,

2. Audit Teknologi

Melakukan suatu studi yang sistematis dengan prosedur legal terstandar untuk mengevaluasi, membandingkan danatau memeriksa suatu teknologi atau suatu penerapan teknologi terhadap berdasarkan standar atau ketentuan persyaratankriteria tertentu;

3. Technology Clearning House

Melakukan “clearance test” bagi teknologi sebagai otoritas atau pendukung dalam menyatakan bahwa suatu teknologi “laik” atau tidak untuk diterapkan di Indonesia atau untuk konteks tertentu di Indonesia misalnya berdasarkan tujuan perlindungan kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup dari segi keselamatan, kesehatan, keamanan bagi manusiamasyarakat danatau kelestarian lingkungan hidup;

4. Solusi Teknologi

Memberikan advis teknologi; memfasilitasi atau mengimplementasikan penerapan teknologi; memberikan pelayanan teknis di bidang teknologi; melaksanakan pembinaan teknologi

5. Intermediasi Teknologi.

Memfasilitasi hubungan, keterkaitan, jejaring, kemitraan antara dua pihak atau lebih dalam rangka pemanfaatan hasil perekayasaan teknologi. Memberikan akses bagi industri, instansi pusat pemda dan masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya iptek dari BPPT atau lembaga iptek lainnya dari dalam dan luar negeri. Struktur Outcome Kedeputian TPSA Kinerja tingkat kedeputian adalah hasil outcome dan atau keluaran output yang setingkat lebih tinggi dari keluaran output unit kerja di bawahnya. Outcome TPSAberasal dari output unit kerja dan satker yang berada dibawah TPSAyang dibentuk dari kontribusi beberapa output dan atau output yang berkinerja LAKIP 2014 TPSA BPPT II-10 outcome. Untuk mengukur output atau outcome digunakan TRL Technology Readiness Level atau Tingkat Kesiapan Teknologi TKT berdasarkan Kepka BPPT No. 58 Tahun 2012 Tentang Hasil Raker BPPT Tahun 2012. Manfaat Evaluasi dengan menggunakan TKT TRL adalah memberikan suatu kerangka perencanaan dan koordinasi program dan prioritas pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kesiapan readiness teknologi dalam pemanfaatan hasil litbang, sehingga efisien dalam penggunaan sumber daya untuk investasi litbang seleksi program, alokasi anggaran. Kegiatan dengan nilai TRL 1-6 masih berupa Keluaran output, sedangkan nilai TRL 7, 8 dan 9 merupakan siap menjadi Hasil outcome.

2.3.3. Rencana Kinerja Tahunan RKT TPSA Tahun 2014

Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Rencana Kinerja TPSA Tahun 2014 disajikan pada tabel II-1 di bawah ini. LAKIP 2014 TPSA BPPT II-11 Tabel II-1. Rencana Kerja Tahunan Tingkat Eselon 1 Unit OrganisasiEselon I : Kedeputian Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dimanfaatkannya rekomendasi penerapan teknologi bidang sumberdaya alam oleh mitra Jumlah Rekomendasi Pengembangan dan Pemanfaatan Satelit Observasi Kebumian Indonesia INASAT 1 Diterapkannya teknologi SD Alam, SD Mineral dan Survei Kelautan oleh Mitra Jumlah Teknologi Pengolahan untuk Peningkatan Nilai Tambahh Mineral Nikel 1 Jumlah Rekomendasi Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan 1 Diterapkannya teknologi reduksi pengurangan resiko bencana oleh mitra Jumlah Prototipe Teknologi Pengurangan Resiko Bencana Gagal Teknologi 1 Diterapkannya teknologi lingkungan oleh mitra Jumlah Rekomendasi Monitoring Karbon dan Implementasi Kota Hijau 2 Jumlah Rekomendasi Teknologi Remediasi Perairan Laut dan Pesisir Pantai Akibat Cemaran Minyak 1 LAKIP 2014 TPSA BPPT II-12

2.3.4. Penetapan Kinerja PK TPSA Tahun 2014