C. KEPUTUSAN MEMBELI PADA DEPARTMENT STORE DITINJAU DARI CITRA DEPARTMENT STORE
Penentu pemilihan department store berhubungan dengan citra department store yang dipengaruhi oleh kuatnya penarik. Akibatnya, pedagang membutuhkan
pengertian tentang kriteria evaluasi konsumen yang digunakan dalam memilih department store, seberapa penting masing-masing kriteria, citra konsumen
tentang department store, dan bagaimana citra tersebut dibandingkan dengan citra ideal dan citra kompetitor Loudon dan Bitta, 1993. Citra dapat mempengaruhi
proses pembelian suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, citra menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran Suryandari, 2003.
Karakteristik pembeli mempengaruhi citra toko. Citra toko pada gilirannya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhirnya adalah pembelian. Jika
pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihannya akan bersifat kebiasaan, kecuali jika faktor-faktor lain telah berubah semenjak kunjungan terakhir Engel,
Blackwell, Miniard, 1995. Citra toko di mata pengunjung dapat menjadi stimuli untuk masuk ke
dalam toko, yang berlanjut pada proses interaksi hingga pembelian Kusumowidagdo, 2005. Jika sebuah department store mampu memberikan
daya tarik tertentu pada konsumen sehingga minat berkunjung konsumen semakin kuat, maka kemungkinan realisasi pembelian yang dilakukan konsumen adalah
semakin besar Mish, dalam Handoko, 2006. Grewal dalam Heijen dan Verhagen, 2003 menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara citra toko
dan intensi pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Assael 1998 rangsangan dalam toko merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi keputusan membeli khususnya untuk pembelian
yang tidak direncanakan. Hal ini menunjukkan bahwa situasi yang baik dalam toko dapat mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan untuk melakukan
pembelian, dengan kata lain situasi yang baik tersebut dapat menjadikan suatu rangsangan bagi konsumen untuk melakukan pembelian.
Citra toko yang baik di mata konsumen menciptakan nama toko yang baik pula. Nama toko merupakan persepsi terhadap toko. Jika persepsi konsumen
positif terhadap toko maka akan menciptakan penerimaan kualitas yang berlanjut kepada penerimaan nilai dan produk akhirnya adalah keinginan untuk membeli
Dodds, Monroe, Grewal, dalam Schiffman dan Kanuk, 2004. Buckley dalam Yildirim, 2007 menemukan hubungan antara citra toko
dan intensi pembelian. Beberapa peneliti berpendapat bahwa konsumen yang menerima citra toko yang positif, sebagai hasilnya adalah pengaruh yang lebih
positif terhadap toko. Retailer harus memastikan bahwa citra toko mereka sepositif mungkin di mata konsumen sehingga harapan konsumen terhadap
kepribadian toko dapat ditemui. Berdasarkan penelitian Dewi 2008 citra supermarket berpengaruh positif
pada attitudinal loyalty, behavioral loyalty, dan composite royalty. Selain itu, citra supermarket juga berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan.
Sularko 2004 melakukan penelitian mengenai pengaruh atribut toko terhadap minat beli. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
1. Kelengkapan barang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan memiliki hubungan yang signifikan
2. Harga mampu mempengaruhi dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli konsumen
3. Lokasi toko mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan memiliki hubungan yang signifikan, sehingga lokasi toko memiliki peranan
yang cukup besar dan dengan tersedianya sarana tempat parkir serta keamanan yang memadai bagi para pengunjung toko, dengan
sendirinya akan memberikan rasa aman bagi pengunjung 4. Kualitas barang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan
memiliki hubungan yang signifikan, sehingga apabila kualitas barang itu rendah maka minat beli konsumen akan rendah dan sebaliknya
apabila kualitas barang itu tinggi, maka minat beli konsumen juga akan tinggi.
Yusoff dalam Mardalis, 2005 menyatakan bahwa suatu toko maupun perusahaan akan dilihat melalui citranya baik citra itu negatif atau positif. Citra
yang positif akan memberikan arti yang baik terhadap produk toko atau perusahaan tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah penjualan.
Sebaliknya penjualan produk suatu toko atau perusahaan akan jatuh atau mengalami kerugian jika citranya dipandang negatif oleh masyarakat.
Sunter dalam Mardalis, 2005 berkeyakinan bahwa pada masa akan datang hanya dengan citra, maka pelanggan akan dapat membedakan sebuah
Universitas Sumatera Utara
produk dengan produk lainnya. Oleh karena itu, bagi toko dan perusahaan jasa memiliki citra yang baik sangatlah penting. Dengan konsep citra toko dan citra
perusahaan yang baik ia dapat melengkapkan identitas yang baik pula dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran yang tinggi, loyalitas, dan reputasi
yang baik. Pengaruh citra terhadap loyalitas juga ditemukan dalam hasil penelitian Andreassen dan Linestad dalam Mardalis, 2005. Hasil penelitian mereka, ada
yang menyimpulkan bahwa citra produk mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
D. HIPOTESIS PENELITIAN