padatan terlarut tertinggi diperoleh pada perlakuan K
4
sebesar 15.53
o
Brix dan total padatan terlarut terendah diperoleh pada perlakuan K
1
sebesar 14.03
o
Brix. Konsentrasi Carboxy Methyl Cellulose berpengaruh sangat nyata P0.01
terhadap total padatan terlarut air kelapa yang dihasilkan. Total padatan terlarut tertinggi diperoleh pada perlakuan C
4
sebesar 15.53
o
Brix dan total padatan terlarut terendah diperoleh pada perlakuan C
1
sebesar 13.85
o
Brix. Interaksi konsentrasi sari buah nenas dan markisa dan konsentrasi carboxy
methyl cellulose memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata P0.05 terhadap total padatan terlarut sorbet air kelapa yang dihasilkan, sehingga uji LSR
tidak dilanjutkan.
4. Persen Mencair
Konsentrasi sari buah nenas dan markisa berpengaruh sangat nyata P0.01 terhadap persen mencair sorbet air kelapa yang dihasilkan. Persen
mencair tertinggi diperoleh pada perlakuan K
1
sebesar 14.81 dan persen mencair terendah diperoleh pada perlakuan K
4
sebesar 10.38. Konsentrasi carboxy methyl cellulose berpengaruh sangat nyata P0.01
terhadap persen mencair sorbet air kelapa yang dihasilkan. Persen mencair tertinggi diperoleh pada perlakuan C
1
sebesar 26.52 dan persen mencair terendah diperoleh pada perlakuan C
4
sebesar 3.08. Interaksi konsentrasi sari buah nenas dan markisa dan konsentrasi carboxy
methyl cellulose memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata P0.05 terhadap persen mencair sorbet air kelapa yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak
dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
5. Organoletik Warna
Konsentrasi sari buah nenas dan markisa berpengaruh sangat nyata P0.01 terhadap organoleptik warna sorbet air kelapa yang dihasilkan.
Organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan K
4
sebesar 2.99 dan organoleptik warna terendah diperoleh pada perlakuan K
1
sebesar 2.05. Konsentrasi pektin berpengaruh sangat nyata P0.01 terhadap
organoleptik warna sorbet air kelapa yang dihasilkan. Organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan C
4
sebesar 3.25 dan organoleptik warna terendah diperoleh pada perlakuan C
1
sebesar 1.06. Interaksi konsentrasi sari buah nenas dan markisa dan konsentrasi carboxy
methyl cellulose memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata P0.05 terhadap organoleptik warna sorbet air kelapa yang dihasilkan, sehingga dengan
demikian maka uji LSR tidak dilanjutkan. 6. Organoleptik Aroma
Konsentrasi sari buah nenas dan markisa berpengaruh sangat nyata P0.01 terhadap organoleptik aroma sorbet air kelapa yang dihasilkan.
Organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan K
4
sebesar 3.09 dan organoleptik aroma terendah diperoleh pada perlakuan K
1
sebesar 2.55. Konsentrasi pektin berpengaruh sangat nyata P0.01 terhadap
organoleptik aroma sorbet air kelapa yang dihasilkan. Organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan C
4
sebesar 2.98 dan organoleptik aroma terendah diperoleh pada perlakuan C
1
sebesar 2.44. Interaksi antara konsentrasi sari buah nenas dan markisa dan konsentrasi
pektin memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata P0.05 terhadap
Universitas Sumatera Utara
organoleptik aroma sorbet air kelapa yang dihasilkan, sehingga dengan demikian maka uji LSR tidak dilanjutkan.
7. Organoleptik Rasa