c Motif Spekulasi
Spekulasi berarti melakukan tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Uang diperlukan tidak hanya untuk bertranskasi dan berjaga-
jaga namun juga untuk motif spekulasi. Artinya, uang digunakan untuk meraih kesempatan mendapatkan bunga obligasi, atau bermain di bursa valuta asing.
Sedangakan penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian. Sebagaimana yang telah diketahui tentang kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang mengatur
jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral Bank Indonesia. Kurva penawaran uang pada umumnya
memiliki slope positif. Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga.
2.5. Identifikasi Variabel-Variabel Lain Penelitian
2.5.1. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai suatu kenaikan tingkat harga secara keseluruhan di dalam suatu perekonomian Mankiw, 2003. Hal ini dapat
mencerminkan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil intrinsik mata uang suatu negara. Terjadinya inflasi
merupakan akibat dari kenaikan tingkat harga di atas rata-rata yang berlaku umum yang dapat diukur dengan indeks harga barang-barang konsumsi dari tahun ke
tahun. Untuk mempelajari inflasi, para pakar ekonomi menggunakan dua konsep.
Yang pertama adalah tingkat harga, yaitu tingkat rata-rata semua harga-harga
dalam sistem ekonomi. Yang kedua adalah laju inflasi, yaitu laju kenaikan tingkat harga secara umum. Untuk mengukur tingkat harga rata-rata, para ekonom
menyusun sebuah indeks harga dengan cara merata-rata harga komoditi yang berbeda menurut seberapa penting komoditi yang bersangkutan. Indeks harga
yang paling terkenal adalah Consumer Price Index CPI atau Indeks Harga Konsumen IHK yang mengukur harga rata-rata barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen. IHK menyatakan tingkat harga pada waktu kapan pun dalam hubungan dengan berapa harga kelompok tertentu yang dikonsumsi oleh rata-rata penduduk
dalam periode dasar Lipsey, dkk, 1995. Hubungan antara inflasi dan nilai tukar dapat dijelaskan dalam teori paritas daya beli purchasing power parity bahwa
nilai tukar akan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu untuk mencerminkan selisih inflasi antara dua negara.
Inflasi dapat disebabkan dari dua sisi yaitu sisi pemintaan Demand Pull Inflation, dan sisi penawaran Cost-Push Inflation. Demand Pull Inflation yaitu
inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya peningkatan aggregate demand masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil produksi di pasar barang.
Akibatnya, akan menarik pull kurva permintaan agregat ke arah kanan atas, sehingga terjadi excess demand, yang merupakan inflationary gap. Dan dalam
kasus inflasi jenis ini, kenaikan harga-harga barang biasanya akan selalu diikuti dengan peningkatan output GNP riil dengan asumsi bila perekonomian masih
belum mencapai kondisi full-employment. Cost push inflation, yaitu inflasi yang dikarenakan bergesernya aggregate
supply curve ke arah kiri atas. Faktor-faktor yang menyebabkan aggregate supply curve bergeser tersebut adalah meningkatnya harga faktor-faktor produksi baik
yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri di pasar faktor produksi, sehingga menyebabkan kenaikkan harga komoditi di pasar komoditi. Dalam kasus
cost push inflation, kenaikan harga sering kali diikuti oleh kelesuan usaha.
2.5.2. Pertumbuhan Ekonomi