Penanaman Modal Asing Langsung Foreign Direct Investment

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aliran Modal Masuk Asing Capital Inflow

Aliran modal menurut Hossain dan Chowdhury 1998, merupakan keluar- masuknya modal pada suatu negara. Keluar-masuknya modal ini dicatat dalam neraca modal capital account, yang nantinya akan mempengaruhi neraca pembayaran balance of payment. Neraca modal mencatat aliran modal jangka pendek dan jangka panjang, serta pinjaman asing dan hibah. Yang termasuk dalam aliran modal jangka pendek ialah simpanan dan pinjaman bank, disebut investasi portofolio, sedangkan aliran modal jangka panjang meliputi penanaman modal asing langsung dan saham. Pergerakan Aliran modal dibagi menjadi dua yaitu aliran modal masuk dan aliran modal keluar. Aliran modal masuk asing capital inflow adalah dana asing yang mengendap ke suatu negara melalui pembelian aset di negara tersebut dalam waktu tertentu. Aliran modal masuk juga dapat berasal dari pemilik modal domestik yang membawa kembali uangnya yang ditanamkan di luar negeri. Ada beberapa cara dana asing masuk ke suatu negara, yaitu: 1 penanaman modal asing langsung, dan 2 penanaman modal asing tidak langsung.

2.1.1. Penanaman Modal Asing Langsung Foreign Direct Investment

Foreign Direct Investment FDI menurut Hady 2004 adalah investasi riil dalam bentuk pendirian perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan persediaan oleh investor asing dimana investor tersebut terlibat langsung dalam manajemen perusahaan dan mengontrol penanaman modal tersebut. FDI ini biasanya dimulai dengan pendirian subsidiary atau pembelian saham mayoritas dari suatu perusahaan dimana dalam konteks internasional, bentuk investasi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di bidang manufaktur, industri pengolahan, ekstrasi pengolahan, ekstrasi sumber alam, industri jasa, dan sebagainya. FDI juga dapat berarti bahwa perusahaan dari negara penanam modal secara de facto dan de jure melakukan pengawasan terhadap aset yang ditanam di negara pengimpor modal. Dengan cara demikian, FDI dapat mengambil beberapa bentuk, diantaranya pembentukan suatu cabang perusahaan di negara pengimpor modal, pembentukan suatu perusahaan dimana perusahaan dari negara penanam modal memiliki mayoritas saham, pembentukan suatu perusahaan di negara pengimpor yang semata - mata dibiayai oleh perusahaan yang terletak di negara penanam modal, mendirikan suatu korporasi di negara penanam modal untuk secara khusus beroperasi di negara lain, atau menaruh aset aktiva tetap di negara lain oleh perusahaan nasional dari negara penanam modal Jhingan, 2003. FDI sebagai salah satu aliran modal internasional memiliki berbagai motif baik bagi negara asal investasi diantaranya: 1 mendapatkan return yang lebih tinggi melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, perpajakan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik; 2 untuk melakukan diversifikasi resiko risk diversification; 3 untuk tetap memiliki “competitive advantage” melalui “direct control”, dan 4 untuk menghindari tarif dan non tarif barrier yang dibebankan kepada impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah lokal untuk mendorong FDI Hady, 2004. FDI sebagai arus modal internasional dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi perekonomian negara penerima FDI tersebut. Dampak positif yang diterima negara penerima host country seperti yang diungkapkan oleh Razin dan Sodka 1999, yaitu FDI memungkinkan transfer teknologi, khususnya dalam bentuk varietas baru modal input yang tidak dapat dicapai melalui investasi keuangan atau perdagangan barang dan jasa. FDI juga dapat mempromosikan kompetisi dalam output domestik pasar. Negara penerima FDI sering mendapatkan trainning karyawan dalam rangka operasi baru bisnis, yang memberikan kontribusi untuk pengembangan modal manusia di negara tuan rumah. Laba yang dihasilkan oleh FDI berkontribusi terhadap pendapatan pajak perusahaan di negara tuan rumah. Selain dampak positif yang telah dikatakan diatas, tentu saja dalam pelaksanaan kegiatan ekonominya, FDI juga mempunyai dampak negatif yang terjadi pada negara penerima . Dampak negatif yang ditimbulkan oleh FDI yakni : 1 munculnya dominasi industrial; 2 ketergantungan teknologi; 3 dapat mengakibatkan perubahan budaya; 4 dapat mengakibatkan gangguan pada perencanaan ekonomi; dan 5 dapat terjadi intervensi oleh home government dari perusahaan multinasional Hady, 2004.

2.1.2. Penanaman Modal Asing Tidak Langsung Portofolio Foreign