-.03 -.02
-.01 .00
.01 .02
.03 .04
.05 .06
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of RER to Cholesky One S.D. CIF Innovation
analisis ini tidak hanya dalam waktu pendek tetapi dapat menganalisis untuk beberapa horizon kedepan sebagai infomasi jangka panjang. Sumbu horizontal
menunjukkan waktu dalam periode tahun ke depan setelah terjadinya shock, sumbu vertikal menunjukkan besarnya respon atau tingkat laju perubahan shock
variabel gangguan dalam variabel endogen. Dalam penelitian ini menganalisis respon nilai tukar riil terhadap guncangan shock atau inovasi pada capital inflow
dan variabel lainnya variabel inflasi, GDP, suku bunga, dan trade openness.
4.6.2.1. Respon Nilai Tukar Riil Terhadap Guncangan Capital Inflow
Analisis impuls respon IRF pada model penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh guncangan capital inflow terhadap nilai tukar riil. Analisis
ini penting untuk melihat pengaruh guncangan capital inflow terhadap nilai tukar riil Indonesia. Untuk memudahkan interepretasi, shock pada capital inflow sebesar
satu standar deviasi terhadap nilai tukar riil ditunjukkan dalam Gambar 4.1 dalam 50 periode, berikut ini:
Sumber
: Lampiran 7, data diolah
Gambar 4.1. Respon Nilai Tukar Riil Terhadap Guncangan Capital Inflow di Indonesia
Respon nilai tukar riil akibat guncangan sebesar satu standar deviasi capital inflow menyebabkan fluktuasi nilai tukar riil. Pada Gambar 4.1 tersebut terlihat
guncangan capital inflow sebesar satu standar deviasi pada priode pertama belum direspon oleh nilai tukar riil, baru pada periode ke-2 dan ke-4 direspon positif dan
menyebabkan depresiasi nilai tukar berturut-turut sebesar 0,05 dan 0,02 standar deviasi. Akan tetapi pengaruh guncangan capital inflow juga direspon negatif atau
dapat dikatakan terjadi penurunan nilai tukar riil apresiasi berturut-turut pada periode ke-3, ke-6, ke-7 sebesar -0,02; -0,009; dan -0,007 standar deviasi.
Guncangan capital inflow terhadap nilai tukar riil secara keseluruhan menunjukkan respon yang negatif dengan pergerakan yang stabil pada periode
setelah kuartal ke-17 sebesar -0,003 standar deviasi. Hasil IRF menunjukkan bahwa respon nilai tukar riil terhadap shock capital
inflow sesuai dengan hipotesis awal, bahwa peningkatan pada capital inflow akan menyebabkan apresiasi nilai tukar rupiah. Berdasarkan teori hubungan investasi
dan nilai tukar dimana kenaikan dalam capital inflow menyebabkan kurva S-I bergeser ke kiri karena investasi lebih besar dari tabungan yang berarti
mengurangi penawaran mata uang domestik. Dengan kata lain, terjadi peningkatan terhadap penawaran mata uang asing di pasar valuta asing sehingga
permintaan terhadap rupiah juga mengalami peningkatan dan menyebabkan rupiah mengalami apresiasi.
4.6.2.2. Respon Nilai Tukar Riil Terhadap Guncangan Variabel Makroekonomi di Indonesia