5
adalah arsitektur lanskap, yang ahlinya disebut arsitek lanskap. Bila istilah lanskap merujuk pada lukisan diam, cuaca dan keadaan udara juga merupakan
unsur penting.
2.3 Arsitektur Lanskap
Pada dasarnya Arsitektur Lanskap merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan planning dan perancangan design serta pengaturan lahan,
penyusunan elemen - elemen alam dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan
pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat tersajikan suatu lingkungan yang fungsional dan estetis Hakim dan Utomo, 2004.
Dengan demikian, arsitektur lanskap mempunyai wawasan dan berperan dalam berbagai proyek mulai dari yang berskala besar seperti: studi perancangan
regional, studi kebijakan ruang terbuka, perancangan tapak daerah industri, perancangan kawasan rekreasi, public parks, sampai kepada desain dan konsultasi
proyek-proyek dalam skala yang lebih kecil seperti taman lingkungan manusia Hakim dan Utomo, 2004.
2.4 Perancangan Lanskap
Perancangan lanskap merupakan perluasan dari perencanaan lanskap, dimana proses itu masih merupakan satu lingkup didalam perencanaan.
Perencanaan ini lebih dimaksimalkan pada komponen rancangan, bahan tanaman, dan kombinasinya sebagai pemecah masalah terhadap kendala di dalam rencana
tapak Laurie, 1984. Sedangkan rencana tapak menunjukkan daerah-daerah kegunaan
fungsional berikut jalur-jalur sirkulasinya, perancangan pertamanan yang terperinci bersangkutan dengan permukaan-permukaan, tepian-tepian dan jalur
miring yang menghubungkan perbedaan ketinggian permukaan, perkerasan permukaan, dan pengaliran air permukaan, serta seluruh keputusan-keputusan
yang harus dibuat sebelum proyeknya dapat dibangun dan ditanami Laurie, 1990.
Merancang tidak seperti pekerjaan seni, yang mana biasanya terkelola dan dibuat secara langsung, skala pekerjaan arsitektur lanskap pada dasarnya
6
membutuhkan persiapan perantara dalam langkah-langkah dari sebuah gambaran simbolik sebagai gagasan yang abstark dari realitas masa depan Loidl dan
Bernard, 2003. Menurut Simonds 1983, hasil dari perancangan yang menakjubkan dan
mendapatkan hasil yang optimal terjadi karena penggunaan dan perpaduan kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam tapak rancangannya. Laurie 1984 pun
menambahkan bahwa bentuk dan wujud rancangan timbul dari potensi dan kendala tapak serta perumusan yang jelas dalam penentuan masalah perancangan.
2.5 Proses Perancangan Lanskap
Menurut Simonds 1983, proses perencanaanperancangan terdiri atas: 1.
Comission, merupakan tahapan pemberian tugas dan persiapan, yang berhubungan dengan persetujuan kontrak dengan klien dalam bentuk
tertulis sebagai dasar pegangan pelaksanaan tugas. 2.
Research, merupakan tahap pengumpulan data berbagai informasi yang didapat dari kegiatan inventarisasi.
3. Analysis, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data yang ada dan
penentuan kendala serta potensi. 4.
Syntesis, merupakan tahap pemecahan kendala dan pemanfaatan potensi sebagai bentuk persiapan dalam menentukan alternatif perencanaan.
5. Construction, merupakan tahap pelaksanaan dengan mempersiapkan
dokumen, kontrak kerja, supervisi dan pengecekan pelaksanaan. 6.
Operation, merupakan tahap penyelesaian proyek yang mencakup pelaksanaan kunjungan periodik, penyesuaian dan perbaikan serta
observasi penampakan.
Booth 1983 memaparkan, proses perancangan dimulai dengan pemberian pemikiran yang logikal dan kerja tim yang baik, memberi informasi yang jelas
tentang sebuah desain, memberikan solusi terbaik dalam alternatif sebuah desain, dan kemudian menjelaskan solusi tersebut kepada klien. Dalam hal ini,
perancangan L’Avenue akan menghasilkan desain yang menarik dengan mengikuti proses tahapan desain tersebut. Proses desain menurut Booth 1983
antara lain:
7
1. Project Acceptance, merupakan tahapan penerimaan proyek dengan
persetujuan kontrak dengan klien. 2.
Research and Analysis, merupakan tahap pengumpulan data berupa persiapan peta dasar, inventarisasi dan analisis, wawancara dengan klien,
dan pengembangan program. 3.
Design, merupakan tahap perancangan yang terbagi atas diagram fungsi, diagram hubungan tapak, concept plan, studi bentuk perancangan,
preliminary design, schematic plan, master plan, design development. 4.
Construction Drawing, merupakan tahap pembuatan gambar-gambar konstruksi dengan pembagian layout plan, grading plan, planting plan,
dan construction details. 5.
Implementation, merupakan tahap pelaksanaan dalam sebuah proyek. 6.
Post-Construction Evaluation Maintenance, merupakan tahap evaluasi setelah konstruksi
7. Maintenance, merupakan tahap pengelolaan untuk hasil proyek yang
sudah ditetapkan. Menurut tahapannya, proses perancangan dibagi menjadi 2 tahap yang
dilakukan bersamaan, tetapi saling berdiri sendiri. Dua tahap ini adalah site analysis dan program analysis Gambar 1. Selama site analysis, perancang
mencari kompilasi alami, buatan, budaya, dan karakter visual dari suatu tapak. Kompilasi tersebut harus menginventarisasi atribut buatan tapak tanpa
menganggap hal tersebut merupakan fitur yang positif atau negatif. Dalam waktu yang sama, program analysis dimulai dengan sebuah kompilasi yang detail
mengenai kebutuhan dan keinginan klien. Program ini adalah kebutuhan awal untuk membuat inventarisasi Ingels, 2004.
Gambar 1. Dua Tahap Proses Perancangan Ingels, 2004
Inventarisasi Kebutuhan Program
Analisis Kebutuhan Program
Inventarisasi Tapak Analisis
Inventarisasi Tapak Diagram
Fungsional Pengembangan
Master Plan
8
2.6 Kantor Office