Fosfor P pada Tanah Sawah Metode Fraksionasi P

Sementara itu senyawa P organik lainnya yang berada di dalam tanah tidak diketahui identitas dan jumlahnya.

2.4. Fosfor P pada Tanah Sawah

Tanah sawah yang digenangi akan mengalami peningkatan konsentrasi P dalam larutan tanah kemudian menurun untuk semua jenis tanah, tetapi nilai tertinggi dan waktu terjadinya bervariasai tergantung sifat tanah Yoshida 1981. Menurut Willet 1985 pada tanah sawah P hanya dilepaskan apabila ferifosfat Fe 3+ tereduksi menjadi ferofosfat Fe 2+ yang lebih mudah larut. Willet 1985 menyatakan reduksi ferioksida merupakan sumber yang dominan bagi pelepasan P selama penggenangan. Walaupun sejumlah P yang dilepaskan akan dierap kembali. Pelepasan P yang berasal dari senyawa feri terjadi setelah reduksi Mn oksida Menurut Willet 1985 peningkatan pH tanah masam akibat penggenangan telah meningkatkan kelarutan strengite FePO 4 .2H 2 O dan variscite AlPO 4 .2H 2 O dan selanjutnya terjadi peningkatan ketersediaan P. Sebaliknya ketika pH tanah alkalin menurun dengan adanya penggenangan, stabilitas mineral kalsium fosfat akan menurun, akibatnya senyawa kalsium fosfat larut. Sanchez 1993 mengatakan saat penggenangan tanah sawah akan melepasan occluded P akibat reduksi ferioksida yang menyeliputi P menjadi ferooksida yang lebih larut.

2.5. Metode Fraksionasi P

Metode Fraksionasi P pertama kali dipublikasikan oleh Chang dan Jakson 1957. Metode ini menggunakan NH 4 Cl untuk mengekstrak “labile” P diikuti dengan NH 4 F untuk fraksi Al-P. Fraksionasi dilanjutkan menggunakan NaOH untuk mengekstrak Fe-P dan P yang ter-occluded. Serta dilakukan penetapan Ca-P dengan larutan HCl. Penetapan P organik dilakukan melalui pengurangan total P dengan jumlah fraksi-fraksi P yang telah ditetapkan Saunders dan Williams 1955. Prosedur diatas memiliki banyak masalah dalam interpretasi, seperti kesulitan dalam membedakan antara P yang diekstrak dengan NH 4 F dan NaOH adalah benar berasal dari ikatan Al-P dan Fe-P. Metode Chang dan Jackson 1957 tidak dapat membedakan bentuk P organik William dan Walker 1969. Tiessen dan Moir 1993 mempublikasikan metode fraksionasi P yang lebih komprehensif yang merupakan penyempurnaan dari metode Hedley et al. 1982. Metode fraksionasi tersebut meliputi fraksi P yang tersedia secara biologi baik P dalam bentuk inorganik dan organik, dan P yang relatif sukar tersedia bagi tanaman baik bentuk inorganik maupun bentuk organik. Tiessen dan Moir 1993 mendefinisikan fraksi-fraksi P berdasarkan bentuk-bentuk P yang diekstrak dengan pengekstrak tertentu: 1. Resin-P inorganik P i adalah fraksi P yang diinterpretasikan sebagai P yang sangat tersedia bagi tanaman. 2. NaHCO 3 -P i , -P organik P o adalah fraksi P yang diinterpretasikan sebagai P yang berkorelasi kuat dengan serapan P oleh tanaman dan mikroba dan terikat di permukaan mineral Mattingly 1975 atau bentuk presipitasi Ca- P dan Mg-P Olsen dan Sommers 1982. 3. NaOH-P i , -P o adalah fraksi P yang diinterpretasikan sebagai P yang terikat lebih kuat secara kemisorpsi oleh Fe dan Al hidrous oksida. 4. HCl-P i adalah fraksi P yang diinterpretasikan sebagai Ca-P yang mempunyai kelarutan rendah Schmidt et al. 1996. 5. Residual-P adalah fraksi P yang diinterpretasikan sebagai “occluded” P dan P organik yang sangat sukar larut.

III. METODE PENELITIAN