56
6.1.2 Subsistem Budidaya 6.1.2.1 Persiapan Lahan dan Penanaman
Kegiatan persiapan
lahan terdiri
atas pembersihan
gulma dan
penggemburan tanah dan penanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan menggunakan cangkul. Setelah tanah digemburkan kemudian dibuat bedengan-
bedengan. Lebar bedengan berkisar 80-90 cm sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan. Kegiatan selanjutnya adalah penanaman talas.
Jarak tanam talas adalah 50 x 50 cm dan ditanam dengan kedalaman 20 cm. Setelah ditanam, disekitar tanaman ditaburkan furadan sebanyak dua gram dan
popuk kandang sebesar 100 gram untuk mencgah timbulnya penyakit busuk pada umbi yang diakibatkan oleh gulma atau cacing.
Tenaga kerja yang digunakan untuk kegiatan pengolahan lahan dan penanaman adalah tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga dan tenaga kerja
dalam keluarga. Jumlah tenaga kerja luar keluarga yang digunakan untuk kegiatan ini adalah rata-rata 100 HOK per hektar. Upah tenaga kerja yang diberikan adalah
Rp 30.000 per hari mulai pukul 07.00-12.00 WIB.
6.1.2.2 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan terdiri atas penyiangan, pembumbunan dan penyulaman. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan rumput yang tumbuh
disekitar tanaman talas, sehingga pertumbuhan talas tidak terganggu. Penyiangan dilakukan setiap bulan. Penyiangan dilakukan secara manual
dan sering juga menggunakan alat seperti kored sehingga tidak mengganggu atau melukai pangkal
batang dan akar tanaman. Pada saat melakukan penyiangan, rumput hasil penyiangan tidak langsung disingkirkan dari lahan, namun seringkali ditumpuk di
dekat tanaman sihingga nantinya dapat berubah menjadi pupuk atau kompos. Pembumbunan dilakukan untuk menutup pangkal batang dan akar-akar bagian
atas agar tanaman lebih kokoh dari hujan atau trepan angin. Penyulaman adalah penanaman kembali talas yang tidak sempat tumbuh
dengan baik atau mati akibat terserang penyakit. Kebutuhan bibit untuk penyulaman berkisar antara lima sampai sepuluh persen dari total tanaman.
Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur satu sampai dua bulan setelah tanam.
AcroPDF - A Quality PDF Writer and PDF Converter to create PDF files. To remove the line, buy a license.
57
6.1.1.3 Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pupuk kandang dan pupuk kimia seperti urea, ZA, furadan, dan TSP. Pemupukan dasar dilakukan
dengan mencampur pupuk kandang dengan tanah dan ditaburkan pada lubang dimana bibit talas ditanam. Pupuk kandang yang biasa digunakan adalah kotoran
ternak kambing. Jumlah pupuk kandang yang digunakan dalam satu hektar rata- rata sebesar 200 karung dengan harga Rp 5000 per karung.
Pupuk urea diberikan saat tanaman berumur 1 bulan dan diulangi pada saat tanaman berumur 4 bulan dengan cara membuat lubang pupuk di samping lubang
tanaman sejauh 10 cm. Jumlah urea yang diberikan dalam sekali pemupukan rata- rata 250 kg per hektar dengan harga Rp 1.500 per kg. Jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk pemupukan rata-rata 25 HOK untuk tenaga kerja luar keluarga dan 25 HOK untuk tenaga kerja dalam keluarga.
6.1.1.4 Pemanenan
Talas dapat dipanen umur 7-8 bulan. Tidak semua petani responden di Kelurahan Situgede melakukan pemanenan, karena petani memborongkan hasil
panennya ke tengkulak atau pedagang pengumpul. Namun hampir 58,33 persen petani menjual sendiri hasil panennya ke pasar ragunan, sehingga untuk kegiatan
panen, petani biasanya menggunakan tenaga kerja upah. Panen dilakukan dengan mencabut atau menggali tanaman talas dari tanah, kemudian umbi dibersihkan
dari tanah dan akar yang muncul dari umbi. Jumlah tenaga kerja luar keluarga yang digunakan untuk kegiatan pemanenan adalah 28 HOK sedangkan jumlah
tenaga kerja dalam keluarga adalah 32 HOK. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan adalah Rp 30.000 per HOK.
6.2 Penerimaan Usahatani