Nilai Tukar Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Perhiasan Indonesia di Negara Tujuan Ekspor

9 Berlian di Surabaya Studi Kasus: Toko Perhiasan Kencana Murni’ menggunakan tiga variabel yaitu kelas sosial, gaya hidup, dan persepsi. Jenis data yang digunakan adalah data primer melalui kuisioner dan wawancara dari 150 responden. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis ketergantungan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas sosial dan gaya hidup berpengaruh terhadap pembelian perhiasan berlian, sedangkan persepsi tidak berpengaruh.

b. Penelitian Mengenai Permintaan Ekspor

Khairunnisa 2009 dalam penelitiannya yang berjudul ‘Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil TPT Indonesia di Amerika Serikat’ menggunakan lima variabel yaitu GDP riil, harga ekspor, nilai tukar riil, dummy kuota, dan dummy krisis global. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa time series secara bulanan dari bulan Januari tahun 2000 hingga bulan Desember tahun 2008. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan persamaan dalam model diduga dengan metode OLS Ordinary Least Square . Hasil estimasi menunjukkan bahwa dari lima variabel yang digunakan, terdapat satu variabel yang tidak signifikan terhadap permintaan ekspor TPT Indonesia di AS yaitu dummy krisis global. Widianingsih 2009 dalam penelitiannya yang berjudul ‘Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor Biji Kakao Indonesia di Malaysia, Singapura, dan Cina’ menggunakan empat variabel, yaitu harga ekspor biji kakao Indonesia, populasi penduduk Malaysia, Singapura dan Cina, nilai tukar mata uang negara pengimpor terhadap US, dan pendapatan per kapita Malaysia, Singapura dan Cina. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk pooled panel dari tahun 1992 hingga 2007. Dari hasil estimasi dengan menggunakan panel data melaui pendekatan fixed effect, diketahui bahwa dari empat variabel yang digunakan, terdapat satu variabel yang tidak berpengaruh terhadap permintaan ekspor biji kakao Indonesia yaitu variabel harga ekspor. Hal ini dikarenakan harga ekspor biji kakao Indonesia di pasar internasional lebih rendah dibanding harga pesaing sehingga peningkatan harga ekspor biji kakao di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor biji kakao Indonesia. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tujuan penelitian, maka variabel yang digunakan yaitu nilai tukar riil rupiah terhadap mata uang negara tujuan ekspor, GDP per kapita negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan ekspor, harga ekspor negara pesaing Thailand, dan harga ekspor perhiasan di negara tujuan. Selain itu, diperlukan juga analisis mengenai seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap permintaan ekspor perhiasan Indonesia. Dengan begitu, pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang tepat. Kerangka pemikiran operasional dijelaskan pada Gambar 6.