Uji-t Uji Kriteria Statistik a. Uji F

21

c. Uji

� � Pada hasil estimasi pada Tabel 5, didapatkan nilai R-squared sebesar 88.55 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa 88.55 persen perubahan variabel endogen volume permintaan perhiasan Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel eksogen populasi negara tujuan ekspor, harga perhiasan di negara tujuan, GDP per kapita negara tujuan ekspor, nilai tukar riil rupiah, dan populasi negara tujuan ekspor, sedangkan sisanya yaitu 11.45 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Model Permintaan Ekspor Perhiasan Indonesia dengan Data Panel Model Efek Tetap Fixed Effect Variabel Koefisien t-statistik Probabilitas Konstanta -44.51669 -2.754541 0.0074 LNPOP 2.488068 2.734656 0.0079 LNPXN 0.030285 0.950273 0.3452 LNPX -0.335192 -4.164898 0.0001 LNGDP 1.179583 3.277818 0.0016 LNER -2.260060 -1.948847 0.0552 R-squared 0.885590 F-statistic 50.66496 Adjusted R-squared 0.868110 ProbF-statistic 0.000000 Keterangan: signifikan pada taraf nyata 10 persen

3. Pengujian Kriteria Ekonometrika

Sebuah model, selain dikatakan baik berdasarkan kriteria statistik juga harus bisa memenuhi kebaikan uji secara ekonometrika yakni terbebas dari masalah heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan normalitas. Hasil dari pengujian secara ekonometrika terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6 Hasil Pengujian Ekonometrika Weighted Statistics Weighted Statistics R-squared 0.885590 prob Jarque-Bera 0.347113 Sum square resid 38.63367 Durbin-Watson stat 1.762508 Tabel 7 Hasil Pengujian Ekonometrika Unweighted Statistics Unweighted Statistics R-squared 0.829011 prob Jarque-Bera 0.347113 Sum square resid 43.16817 Durbin-Watson stat 1.782910

a. Heteroskedastisitas

Tabel 6 menunjukkan bahwa Sum Square Residual Weighted Statistics 38.63 lebih kecil dibandingkan dengan Sum Square Residual Unweighted 43.17 pada Tabel 7. Dengan demikian, model persamaan permintaan ekspor perhiasan ini terindikasi masalah heteroskedastisitas. Maka, dilakukan estimasi GLS dengan white heteroskedasticy. 22

b. Autokorelasi

Tabel 7 menunjukkan statistik DW pada model persamaan sebesar 1.78 pada unweighted statistic. Kedua nilai tersebut terletak diantara du dan 4- du yaitu pada daerah tidak ada autokorelasi sehingga persamaan regresi dikatakan tidak mengandung masalah autokorelasi negatif ataupun positif.

c. Multikolineritas

Untuk menguji adanya gejala multikolinearitas, berdasarkan model yang diestimasi pada Tabel 5, terlihat bahwa nilai dari Prob F-statistik sebesar 0.0000 signifikan pada taraf nyata 10 persen. Sehingga dapat disimpulkan pada model yang digunakan tidak terjadi masalah multikolinearitas.

d. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi apakah error term mendekati distribusi normal atau tidak yang dilihat dari nilai probabilitas