12
melalui koil dalam tangki deodorisasi pada tekanan 15 bar dengan laju 110 kgjam. Saat suhu minyak mencapai 105
o
C, sistem steam sirkulasi dioperasikan dan jika suhu minyak mencapai 160
o
C valve stripping steam dibuka kembali dan sirkulasi steam dikurangi. Bila telah rilis dari uji laboratorium maka dilakukan proses pendinginan. Setelah minyak mencapai suhu 120-135
o
C, ditambahkan asam sitrat dan antioksidan.
Penentuan jenis konsentrasi antioksidan yang akan digunakan ditentukan oleh laboratorium QC. Minyak didinginkan hingga suhu 60
o
C dan pemvakuman dihentikan. Jika minyak telah mencapai suhu 60
o
C, valve pendingin ditutup. Minyak yang dihasilkan dianalisis di laboratorium dan jika telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan maka minyak siap dikirim ke RBD
tank di bagian packing room.
c.
PACKING ROOM MARGARINE AND SHORTENING PLANT
PT SMII memiliki 4 garis proses yang terjadi di packing room, yang keempatnya menghasilkan produk yang berbeda-beda. Keempatnya tersebut antara lain kombinator line untuk produk shortening,
perfector line untuk produk margarin, pastrydiacooler line untuk produk pastry margarin dan shortening, dan liquid line untuk produk minyak goreng.
Kombinator, perfector dan diacooler line berada dalam area pengepakan yang sama yang disebut area chilling line atau packing room 2, dan terpisah dari area pengepakan liquid line yang disebut juga
packing room 1. Namun pada Februari 2011 produksi minyak goreng di PT SMII dihentikan dan kelanjutannya
diserahkan ke PT SMART Tbk. yang juga merupakan bagian dari perusahaan Sinar Mas Group, sehingga area packing room 1 sudah tidak digunakan lagi kecuali untuk mengisi margarin dan
shortening dengan kemasan drum.
1. Perfector Chilling Line
Khusus digunakan untuk memproduksi frying fat dan margarin. Bahan minyak berasal dari RBD tank yang dipompa menuju scale tank yang berkapasitas 300 kg, untuk menghitung jumlah
minyak yang masuk. Selanjutnya minyak dialirkan ke ingredient tank untuk ditambahkan emulsifier yaitu lesitin. Kemudian minyak berlanjut ke filter bag 5 mesh dan dialirkan ke dalam
blend tank 1 atau 2 yang dilengkapi dengan pengaduk dengan kapasitas masing-masing 3 ton. Air steril dengan garam, NaOH, Ca, EDTA dan aditif lainnya juga diaduk dalam emultion
preparation tank selama 15 menit dengan suhu 70
o
C kemudian dialirkan ke blend tank yang sama.
Blend tank dilengkapi dengan agitator untuk menghomogenkan minyak dengan bahan aditif lainnya dan koil pemanas serta pendingin untuk menjaga suhu produk agar tetap berkisar suhu
45-50
o
C. Pengadukan dalam blend tank berlangsung selama 30 menit dengan suhu minimum 60
o
C. Dan selama pengadukan berlangsung, diambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. Dari blend tank 1 atau 2, minyak sudah berbentuk mulai disaring dengan filter bag berukuran
100 mesh, kemudian dengan high pressure pump HP Pump emulsi dialirkan menuju tube chilling perfector yang terdiri atas 4 buah silinder yang bersambung A1, A2, A3 dan A4 dengan
arah aliran membentuk semacam 4 passes. Keluar dari perfector, minyak sudah berubah fase menjadi kristal. Kemudian masuk ke pin machine B1 untuk memotong ikatan kristal sehingga
produk lebih homogen dan lembut. Selanjutnya masuk ke texturator C1 untuk membentuk tekstur produk supaya lebih plastis.
13
Chilling perfector merupakan sistem pendingin dengan menggunakan refrigerant ammonia NH
3
yang menyerap panas dari minyak. Panas ini merupakan panas laten untuk ammonia dari fase cair menjadi fase uap jenuh.
Perfector chilling line berakhir pada filling. Filling pada line perfektor dibagi menjadi 3 subfilling menurut bentuk dan ukuran kemasan, yaitu packing industrial 5 kg, 15 kg, 25 kg,
packing tube 250 gr, 500 gr dan packing can 1 kg, 2 kg. Setelah produk masuk ke dalam kemasan, lalu ditutup dan dilapisi selotape dengan menggunakan tape machine, lalu diberi kode
dan batch number untuk disimpan di finished good warehouse.
2. Kombinator Chilling Line