Produksi Ikan Karang Produksi Perikanan Karang di Kawasan Perairan Terumbu Karang TWAL Pulau Pombo

dan ukuran besar 500 mm mayoritas tertangkap di luar area terumbu karang, yang disimpulkan bahwa area terumbu karang sebagai tempat pengasuhan untuk ikan-ikan muda. Dengan demikian ini menjadi argumentasi untuk menyatakan fungsi ekosistem terumbu karang sebagai tempat pengasuhan.

5.2.2. Produksi Ikan Karang

Kawasan terumbu karang merupakan faktor utama yang sepenuhnya mendorong produktifitas ikan, produktifitas ikan dari terumbu karang kecil produksinya sedikit dibanding terumbu karang besar Polunin, 2004. Untuk terumbu karang TWAL Pulau Pombo yang luasnya 0,6536 km 2 dihasilkan ikan karang 13.729 kgthn, merupakan total hasil tangkapan atau rata-rata 1.525 kgthn. Berdasarkan volume tangkapan ikan karang yang memberikan sumbangsi utama adalah jenis-jenis ikan yang tergolong dalam famili Balistidae 2.913 kgthn 21, Carangidae 2.443 kgthn 18, Achanturidae 2.211 kgthn 16, Lutjanidae 1.862 kgthn 14, Serranidae 1.454 kgthn 11, Mullidae 1.229 kgthn 9, dan Holocentridae 765 kgthn 9, Scaridae 507 kgthn 4 dan Lethrinidae kgthn 345 3. Porsi hasil tangkapan tersebut dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini. Tabel 17. Hasil Tangkapan Ikan Karang Ekonomis di TWAL Pulau Pombo Uraian Total Terkait jasa tempat pemijahan, pengasuhan, mencari makan: 2.913 21 Balistidae 2.913 21 Terkait jasa tempat pengasuhan, mencari makan: 10.816 79 Acanturidae 2.211 16 Scaridae 507 4 Holocentridae 765 6 Lethrinidae 345 3 Lutjanidae 1.862 14 Mullidae 1.229 9 Serranidae 1.454 11 Carangidae 2.443 18 Jumlah 13.729 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2007 Produktifitas terumbu karang bila ditinjau dalam hubungannya dengan fungsinya sebagai tempat pemijahan, pengasuhan dan mencari makan, memberikan hasil ikan karang ekonomis sebesar 2.913 kg 21. Sedangkan yang terkait fungsi tempat pengasuhan dan mencari makan memberikan produktifitas ikan karang yang lebih besar yaitu 10.816 kg 79. Selisih produktifitas yang lebar ini karena hanya ikan famili Balistidae saja yang sepenuhnya memanfaatkan jasa ketiga fungsi ekosistem tersebut, sementara lainnya hanya memanfaatkan dua jasa yang terakhir. Persentase hasil tangkapan ikan karang ekonomis berdasarkan berat per famili dan dalam hubungannya dengan fungsi ekosistem terumbu karang secara diagramatik ditampilkan pada Gambar 9 di bawah ini. 14 21 9 11 17 16 6 3 4 Balistidae Acanturidae Scaridae Holocentridae Lethrinidae Lutjanidae Mullidae Serranidae Carangidae 21 79 Terkait jasa tempat pemijahan, pengasuhan, mencari makan Terkait jasa tempat pengasuhan, mencari makan Gambar 9. Persentase Hasil Tangkapan Ikan Karang Berdasarkan Berat per Famili Gambar Kiri dan Jasa Ekosistem Terumbu Karang Gambar Kanan Laporan dari studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa produktifitas perikanan ekosistem terumbu karang cukup tinggi. Snedaker dan Getter 1985 diacu di dalam Supriharyono 2007, memperkirakan bahwa hasil standing crop perikanan yang berasal dari daerah terumbu karang mencapai sekitar 5 tonkm 2 . Studi di Pillipina dilaporkan hasil perikanan yang dikaitkan dengan terumbu karang secara rata-rata mencapai 15,6 tonkm 2 thn atau bervariasi antara 2,7 – 36,9 tonkm 2 thn White dan Cruz-Trinidad, 1998 yang merupakan hasil terumbu karang dengan kondisi baik, dengan potensi produksi tahunan dapat mencapai sekitar 350.000 ton Alcala dan Russ, 2002. Hasil studi di Karibia dilaporkan mencapai 0,5 – 5,0 tonkm 2 thn Burke dan Maidens, 2004. Adapun di Indonesia berdasarkan kondisi perairan karangnya diperkirakan produksinya bisa mencapai sekitar 10 – 30 tonkm 2 thn WWF, 1994 diacu di dalam Supriharyono, 2007, sedangkan Cesar 1996 memperkirakan hasil produksi ikan karang Indonesia mencapai 5 – 10 dari total produksi ikan. McAllister 1998 mengklasifikasikan hasil tangkapan yang dihubungkan dengan kondisi terumbu karang dalam tiga taksiran, yaitu: i terumbu karang dalam kondisi sangat baik excellent 18 tonkm 2 thn; ii kondisi baik good 13 tonkm 2 thn; dan iii kondisi cukup fair 8 tonkm 2 thn. Dengan demikian hasil tangkapan ikan karang di lokasi studi dalam hubungannya dengan status terumbu karang tidak berbeda jauh dengan apa yang menjadi taksiran oleh McAllister 1998 tersebut. Produktifitas terumbu karang hasil studi ini juga mendukung apa yang dikemukakan oleh Russ 1991, yang menaksir hasil tangkapan ikan karang antara 0,42 – 36,9 tonkm 2 thn, yang merupakan hasil dari rangkuman 18 studi untuk terumbu karang kecil di Asia Tenggara dan Pasifik. Keragaman hasil tangkapan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor Russ, 1991, yaitu: i ukuran yang berbeda dari terumbu karang; ii tingkat upaya; iii definisi dari total area terumbu; dan iv definisi dari ikan terumbu karang. Dalam studi ini, dalam kaitannya dengan volume hasil tangkapan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa volume hasil tangkapan nelayan ini ditentukan pula oleh ukuran ikan hasil tangkapan. Seperti untuk untuk jenis ikan karang dari famili Carangidae , Seranidae dan Lutjanidae yang pada umumnya mempunyai ukuran yang relatif lebih besar dibanding yang lainnya. Disamping itu ditentukan pula oleh alat dan cara penangkapan, seperti pada jenis ikan karang dari famili Balistidae, hasilnya lebih banyak dengan menggunakan alat tangkap jaring, yang lebih efektif dan efisien dibanding dengan menggunakan alat pancing dasar yang hasilnya relatif sedikit, dan ini diduga pula ada kaitannya dengan pola dietnya sebagai ikan karang herbivora.

5.3. Nilai Ekonomi Perikanan Karang di Kawasan Perairan Terumbu