Biologi Ikan Red Rainbow

Ciri-ciri umum ikan red rainbow Glossolepis incisus Weber menurut Suyatno 2000, yaitu moncong agak panjang, mata lebar, badan silindris, sirip punggung dan sirip perut membentuk simetris mendekati ekor. lkan rainbow memiliki sirip punggung ganda, sirip punggung pertama lebih kecil dari pada sirip punggung kedua. Sementara bentuk sirip ekor normal bercagak lunate. Satu hal yang lebih khusus dari ikan rainbow adalah sirip dada kanan dan kiri yang transparan seperti plastik. Tubuh ikan jantan berwama merah terang merah bata dan ikan betina berwarna merah pucat. Pada kedua sisi bagian tengah tubuh terdapat warna keperakan. Warna siripnya kemerahan atau jingga. Menurut Nasution 2000, menyatakan bahwa ikan rainbow akan berwarna lebih menarik bila menjelang masa memijah. Menurut Allen 1991, ikan red rainbow merupakan ikan omnivora yang memakan serpihan makanan, invertebrata kecil, serangga air, crustacea kecil, larva serangga, alga dan makanan hidup lainnya maupun makanan yang sudah dibekukan. Habitat asli ikan rainbow adalah perairan yang mengalir seperti sungai dan danau Lingga dan Susanto, 1987. Menurut Allen 1991, ikan ini banyak terdapat di Danau Sentani, lrian Jaya, Indonesia. lkan red rainbow juga dapat dipelihara di dalam akuarium, tanki, drum dan juga bak beton. lkan Red rainbow mudah memijah pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan kondisi di habitat alaminya. Suhu yang sesuai adalah 24-27 C, sedangkan pH airnya berkisar antara 6 - 8 Nasution, 2000. Lingga dan Susanto 1987, menambahkan bahwa pH air sebaiknya di atas 7 agak basa sehingga dalam pemeliharaannya dapat menggunakan air sumur atau air ledeng sebagai medianya. Panjang maksimal yang dapat dicapai ikan red rainbow adalah 5 inci atau sekitar 13 cm Allen,1991. Menurut Lingga dan Susanto 1987, ikan red rainbow sudah dapat memijah pada saat ia mencapai umur kurang lebih 7 bulan dengan ukuran rata-rata 5 cm. Ikan rainbow merupakan ikan yang aktif bergerak, senang hidup berkelompok dan sering terlihat membentuk barisan, serta dapat dipelihara bersama-sama dengan ikan Iainnya.

2.9. Pertumbuhan

Pertumbuhan menurut Effendie 2002, adalah perubahan bentuk akibat pertambahan panjang, berat dan volume dalam periode tertentu. Dijelaskan bahwa pertumbuhan secara individual adalah pertambahan jumlah sel-sel secara mitosis yang akhirnya menyebabkan ukuran jaringan, sedangkan pertumbuhan bagi populasi adalah pertumbuhan jumlah individu. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan menurut Sikong 1982, meliputi faktor internal, yaitu keturunan, jenis kelamin dan umur. Sedangkan faktor ekstemal, yaitu kualitas media budidaya, makanan, penyakit, dan lain-lain.

2.10. Warna

Warna pada ikan tampak karena adanya pigmen Fujii, 1983. Pigmen pada hewan tersimpan dalam kondisi stabil dan terkonsentrasi pada produk- produk integumen. Integumen merupakan sistem pembalut tubuh seperti eksoskeleton, rambut, bulu, kitin, kulit dan derivat-derivatnya. Menurut Rahardjo 1980, ikan mempunyai sel khusus penghasil pigmen yaitu iridosit dan kromatofor. lridosit terdiri dari leukofor dan guanofor yang merupakan sel cermin dan hanya memantulkan warna di luar tubuh seperti guanin kristal yang berwarna keputih-putihan yang merupakan sisa metabolisme. Kromatofor merupakan sel-sel yang mengandung sel-sel pigmen dan terdapat di dermis. Kromatofor menghasilkan empat sel pigmen yaitu eritrofor yang mengandung pigmen merah dan oranye, xantofor yang mengandung pigmen kuning, linkofor yang mengandung pigmen putih dan melanofor yang mengandung pigmen hitam. Pigmen merah, kuning dan oranye mengandung vitamin A yang di peroleh dari pakan. Sel melanofor mengandung zat warna melanin yang merupakan sal pigmen yang paling berperan dalam hampir semua warna. Baik leukofor maupun iridofor mengandung pigmen tak berwarna yang dapat bergerak dalam sitoplasma atau menumpuk pada permukaan kulit. Menurut Wikipedia 2008, setiap warna mempuyai panjang gelombang yang berbeda-beda, selengkapnya bisa dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Beberapa warna dengan panjang gelombangnya : No. Warna Panjang gelombang nm Ket Biru 440-490 - Kuning 565-590 - Jingga orange 585-620 Merah+kuning Merah 625-740 - Sumber : www. wikipedia. com 9 Juli 2008