Analisis Data METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Percobaan Pendahuluan Hasil percobaan pendahuluan, menunjukkan filter biologi dapat digunakan secara optimum setelah fillter bekerja yang ditandai adanya fluktuasi amonia, nitrit dan nitrat dan kerja koloni bakteri. Kelimpahan koloni bakteri yang bekerja di setiap filter pada percobaan pendahuluan menggunakan filter zeolit, bioball dan serat kapas dakron memberikan jumlah yang berbeda. Kelimpahan bakteri untuk zeolit adalah 2.64±0.20 x 10 3 , sedangkan filter bioball 5.5±1.91 x 10 3 dan serat kapas dengan kelimpahan bakteri 2.01±0.24 x 10 3 yang selengkapnya disajikan di Tabel 6 . Tabel 6. Kelimpahan koloni bakteri percobaan pendahuluan di filter Jenis Filter Kelimpahan Bakteri.10 3 cfumg Ulangan Rata-rata 1 2 3 Zeolit 2.79 2.41 2.73 2.64±0.20 Bioball 6.70 3.30 6.50 5.5±1.91 Serat Kapas dakron 1.85 1.90 2.29 2.01±0.24 Hasil pengamatan percobaan pendahuluan menunjukkan terjadi perubahan bahan organik total dan kualitas air di semua perlakuan, jumlah koloni bakteri, fluktuasi ammonia, nitrit dan nitrat membuktikan adanya kerja mikroba dalam memperbaiki kualitas air. Filter yang digunakan selama percobaan menghasilkan kualitas air yang layak untuk pemeliharaan ikan, selengkapnya disajikan di Tabel 7. Tabel 7. Kisaran nilai kualitas air selama percobaan pendahuluan Parameter Perlakuan A B C D E F Suhu C 28-30 28-30 28-29 28-31 27-30 27-30 pH 7.1-7.5 7.0-7.5 7.0-7.5 7.0-7.5 6.5-7.0 6.5-7.0 D D O O m m g g l l 5.64-10.23 4.94-10.59 6.35-10.59 5.34-10.23 8.47-10.53 7.41-09.17 BOD 5 mgl 12.35 14.82 13.41 16.24 18.28 10.23 TSS mgl 71-97 77-116 77-167 76-94 76-98 76-94 NH 3 mgl.10 -2 5.34-7.98 4.81-5.80 1.63-4.64 1.20-2.17 1.92-4.83 1.62-3.60 NO 2 mgl 10 -2 0.09-0.11 0.04-0.13 0.08-0.14 0.06-0.13 0.03-0.16 0.06-0.22 NO 3 mgl 10 -2 0.19-0.34 0.17-0.45 0.15-0.65 0.15-0.41 0.14-0.48 0.12-0.61 Ket : A. Zeolit 100, B. zeolit 75 + bioball 25, C. zeolit 50 + bioball 50, D zeolit 25 + bioball 75, E. bioball 100 dan F. serat kapas,

4.1.2. Percobaan Utama

4.1.2.1. Kualitas air

Prinsip pengelolaan air limbah tidak hanya untuk mempercepat oksidasi bahan organik, namun ditujukan untuk mendapatkan kualitas air yang layak bagi suatu kepentingan. Sebagai penentu keberhasilan kualitas air yang diperoleh, digunakan penilaian atas beberapa parameter penting dengan batas nilai kriteria berdasarkan tujuan penggunaannya. Untuk budidaya sistem intensif, penentuan parameter kualitas air ditentukan oleh tiga parameter penting yaitu : oksigen terlarut, BOD 5 dan ammonia bebas. Hasil pengukuran parameter kualitas selama percobaan diperoleh hasil dengan kisaran yang dapat dikelompokkan ke dalam kelas kualitas air. Selengkapnya pengelompokkan kelas kualitas air di akhir penelitian untuk setiap perlakuan disajikan di Tabel 8. Tabel 8. Pengelompokkan kelas kualitas air media biofilter di akhir penelitian Perlakuan Kelas air Sifat kualitas air Parameter O 2 mgl BOD 5 mgl NH 3 mgl A 3 Sedang 8.835 22.591 0.086 B 4 Baik 8.119 3.530 0.098 C 4 Baik 8.472 3.170 0.417 D 3 Sedang 7.761 30.361 0.069 E 3 Sedang 8.472 28.496 0.036 F 3 Sedang 7.413 19.45 1.682 Ket : A. Zeolit 100, B. zeolit 75 + bioball 25, C. zeolit 50 + bioball 50, D zeolit 25 + bioball 75, E. bioball 100 dan F. serat kapas, Kisaran hasil pengukuran parameter-parameter air dalam suatu sistem menunjukkan kualitas yang dihasilkan oleh suatu sistem. Kualitas air yang ada harus berada dalam batas optimum sebagai persyaratan suatu sistem dapat bekerja dengan baik. Hasil pengukuran kualitas air pemeliharaan ikan red rainbow secara lengkap dapat dikategorikan untuk perlakuan B dan C masuk kategori baik kategori IV, sedangkan perlakuan lain masuk kategori III Loren dan Carter 1979 dalam Azwar 1983. Hasil pengukuran menunjukkan kualitas air yang dihasilkan selama percobaan masih layak untuk kegiatan budidaya. Hasil pengukuran parameter kualitas air selama percobaan berbagai kombinasi media biofilter selengkapnya disajikan di Tabel 9.