Filter Biologi TINJAUAN PUSTAKA

akan dioksidasi oleh bakteri nitrifikasi oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrobakter menjadi nitrit dan nitrat. Proses oksidasi bahan organik tergantung dari jumlah bakteri, semakin banyak bakteri yang bersinggungan dengan air maka filter akan bekerja lebih maksimal karena bahan organik yang bersinggungan dengan bakteri akan lebih banyak. Untuk mengoksidasi makananya, bakteri memerlukan suplai oksigen yang cukup. Ketergantungan bakteri akan tersedianya amonia di perairan menyebabkan filter biologi baru dapat bekerja optimal setelah dua sampai enam minggu setelah sistem dijalankan.

2.4. Filter Kimia

Menurut Purwakusuma 2003, filter kimia adalah sebuah filter mekanik yang bekerja pada skala molekuler, mampu menangkap bahan terlarut seperti gas dan bahan organik, media filtemya antara lain zeolit, arang aktif dll. Zeolit Zeolit mempunyai sifat mampu menyerap dan sebagai media menepelnya mikroorganisme biofilm yang dapat memanfaatkan berbagai unsur yang tersuspensi dalam air dan diserap bersama sebagai bahan makanan organisme. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mikroorganisme di dalam biofilm dalam menyerap bahan organik yang terbatas sehingga kelebihan yang ada tidak bisa dimanfaatkan. Zeolit adalah mineral alam berbahan dasar kelompok senyawa aluminium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah terutama natrium dan kalsium dan mempunyai rumus umum LmAlxSi y 2n H20 Palaar, 1989. Pada struktur zeolit semua atom Al dalam bentuk tetrahedral sehingga Al akan bermuatan negatif karena berkoordinasi dengan empat atom oksigen dan selalu dinetralkan oleh kation dan alkali alkali tanah untuk mencapai senyawa yang stabil. Zeolit adalah mineral yang memiliki sifat khas dengan struktur rongga yang teratur dengan ukuran tertentu, sehingga berpotensi sebagai absorben limbah amonia. Klinoptilolit merupakan salah satu bahan yang terkandung di dalam zeolit yang mempunyai volume rongga 36, KTK Kapasitas Tukar Ion 254 meq100g, dengan kestabilan panas yang tinggi. Zeolit alam klinoptilolit mempunyai bukaan pori cukup besar, 4,0-7,2 nm dan selektifitas penyerapan ion amonium yang baik, kemudahan dalam preparasi, dan setelah jenuh dapat diregenerasi untuk digunakan lagi. Lebih jauh lagi bahwa ZnO yang dipreparasi di dalam zeolit menunjukan harga Eg, sebagai ukuran kemampuan fotokatalis, yang lebih besar daripada Eg ZnO bulk. Harga Eg yang lebih besar diharapkan dapat memberikan aktifitas fotokatalitik yang lebih tinggi Wahyuni et al. 2004. Tsitsisvii 1980 dan Blanchard 1984 dalam Las 2007, menemukan klinoptilolit dengan rumus kimia Na 6 Al 6 Si 30 O 72 24 H 2 O yang dapat memisahkan logam berat Pb, Cu, Cd, Zn, Co, Ni dan Hg secara baik dalam limbah industri. Klinoptilolit dan modernit juga dapat memisahkan amonia sampai 99 limbah industri. Di bidang pertanian Zeolit digunakan sebagai “ soil conditioning” yang dapat mengontrol dan menaikan pH tanah serta kelembaban tanah Las, 2007. Zeolit khabasit mempuyai pori 0,49-0,59 nm dapat digunakan untuk memisahkan senyawa parafin seperti CH 4 , C 2 H 6 , n-parafin dan iso parafin dan aromatis. Zeolit Na-Modernit dengan pori 0,4-0,49 juga dapat memisahkan gas N 2 , O 2 , CH 4 , C 2 H 6 dengan parafin, iso parafin dan aromatis. Zeolit klinoptilolit dapat memisahkan 99 amoniumamonia dari limbah industri. Selain mempunyai rongga yang besar zeolit juga mempunyai sifat absorben yang baik. Proses absorpsi secara garis besar dapat dibagi dua hal pokok yang berdasar pada cara absorpsinya yaitu absorpsi fisika Van der Waals merupakan fenomena yang terjadi secara reversible sebagai akibat dari gaya atraksi tarik-menarik antar molekul padatan dengan substansi yang terabsorp Gottardi, 1978 dalam Setiaji 2000. Kedua adsorpsi kimia atau kemisorpsi atau adsorpsi aktif yang merupakan hasil interaksi kimia antara suatu padatan dan substansi teradsorp Hamdan, 1992 dalam Setiaji, 2000. Zeolit sudah dikenal sebagai penyerap jauh sebelum Mc. Cabe 1985 dalam Golzs 1995, meneliti tentang penyerapan fisik khabasite, dimana volume molekular bahan yang akan diserap berpengaruh terhadap jumlah dan kemampuan yang dapat diserap zeolit tersebut. Hal ini berkaitan dengan kekhasan sifat zeolit yang memiliki bentuk kristalin yang teratur dengan diameter serta ukuran yang sama, juga adanya rongga cavity yang saling berhubungan ke segala arah, sehingga menyebabkan luas permukaan internal zeolit menjadi semakin besar. Topologi zeolit yang dilewati oleh jaringan berliku-liku chanel berdimensi bebas membuatnya dapat digunakan sebagai absorben Setiaji, 2000 Di perairan dengan kondisi bersalinitas zeolit berperan sebagai pengontrol pH dan penyerap NH 3 , NO 3 - dan H 2 S, pengontrol kandungan alkali, oksigen dan perbaikan lahan tambak melalui penyerapan logam berat Pb, Fe,