Tujuan Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan

36 IMPLIKASI MANAJERIAL Hasil pengolahan data karakteristik konsumen UMKM TAR menunjukkan UMKM TAR harus melakukan pendekatan impersonal terhadap konsumen yang memiliki karakter tertentu untuk meningkatkan penjualan. Kerja sama UMKM TAR dengan pihak pemerintahan maupun swasta membawa dampak positif bagi peningkatan penjualan. Hasil pengolahan data dalam matriks IE digunakan sebagai input untuk menentukan alternatif strategi pada matriks SWOT, sedangkan untuk menentukan prioritas strategi yang diterapkan dapat menggunakan analisis AHP. UMKM TAR harus mengutamakan alternatif strategi dengan skor yang paling tinggi untuk dapat dijalankan oleh perusahaan. Hasil pengolahan data menggunakan perbandingan berpasangan melalui AHP , diperoleh tatanan faktor ketersediaan bahan baku sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap analisis strategi pemasaran UMKM TAR. Pemilik sebagai aktor utama yang berperan dalam mengendalikan faktor ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, hal ini dikarenakan pemilik menjadi pengambil segala keputusan strategis untuk kemajuan perusahaan. Tujuan yang dilakukan oleh pemilik dalam mengambil keputusan strategi yang tepat bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan penjualan sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Upaya strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan berdasarkan hasil analisis AHP, maka diperoleh strategi prioritas utama yaitu dengan cara menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku. Strategi prioritas utama untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku dapat dilakukan dengan cara memberikan garansi penggantian produk apabila produk yang dijual mengalami kerusakan pada saat pembelian dihari yang sama. UMKM TAR menyediakan layanan hotline konsumen untuk pengaduan kualitas produk, kerusakan, dan pelayanan selama pembelian. UMKM TAR memberikan bonus produk kepada pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak. UMKM TAR memberikan kemudahan layanan delivery untuk pelanggan yang berada di wilayah sekitar Kabupaten Lamongan. UMKM TAR memberikan kemudahan sistem distribusi untuk konsumen yang berada di luar wilayah Lamongan melalui sistem pengiriman paket ekspedisi. UMKM TAR memberikan pelatihan kepada peternak sebagai pemasok bahan baku untuk manajemen rantai pasok bahan baku yang efektif dan efisien. UMKM TAR memperluas jaringan pemasok bahan baku agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga. Strategi prioritas kedua dengan mempertahankan kualitas produk. UMKM TAR harus menjaga komitmen untuk menggunakan bahan baku yang berkualitas dari telur bebek angonan, rasa yang gurih, masir dan berminyak. UMKM TAR melakukan inovasi peningkatan kualitas produk dengan cara penggunaan plastik vakum untuk meningkatkan ketahanan produk agar bertahan lama di suhu ruangan biasa tanpa penggunaan bahan pengawet. Strategi prioritas ketiga merupakan strategi diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau. Strategi diferensiasi produk yang dilakukan UMKM TAR dapat berdasarkan jenis, rasa dan kemasan produk. Diferensiasi produk 37 berdasarkan jenis dapat berupa telur asin bakar, panggang, dan asap. Telur asin berdasarkan rasa dapat berupa telur asin rasa udang, ikan pindang, soto, serta kari ayam. Kemasan telur asin dapat menggunakan kantong plastik, kotak mika, kotak kardus, dan besek bambu. Strategi terakhir yang direkomendasikan yaitu dengan melakukan kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha. UMKM TAR bermitra dengan pihak pemerintahan dan swasta seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang memberikan pelatihan manajemen bisnis, manajemen pemasaran, packaging, distribusi dan rantai pasok, serta pembekalan pembuatan blog dan website untuk melakukan penjualan secara online. UMKM TAR mendapat bantuan peralatan untuk mendukung proses produksi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian terhadap UMKM TAR mengenai analisis strategi pemasaran UMKM Telur Asin, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini yaitu mayoritas para pegawai negeri dan swasta yang berusia 41 – 50 tahun dengan pendapatan antara Rp 2.000.001,- hingga Rp 4.000.000,- dengan status menikah dan mayoritas berjenis kelamin wanita. 2. Lima tahapan pembelian konsumen, menunjukkan pada tahap pengenalan kebutuhan terlihat konsumen pernah mengkonsumsi telur asin sebanyak kurang dari sepuluh butirbulan. Tahap pencarian informasi menunjukkan konsumen mengetahui produk UMKM TAR melalui kekuatan word of mouth. Tahap alternatif keputusan pembelian menunjukkan konsumen lebih mengutamakan kualitas produk. Tahap keputusan menunjukkan alasan utama konsumen menyukai produk UMKM TAR dikarenakan rasa yang lebih lezat, masir, gurih, berminyak, tanpa bahan pengawet. Tahap evaluasi akhir menunjukkan konsumen merasa puas mengkonsumsi produk sehingga merekomendasikan kepada orang lain. 3. Faktor internal yang berupa kekuatan UMKM TAR meliputi kualitas dan rasa yang bermutu, bahan baku telur bebek organik, lokasi usaha strategis, harga jual produk terjangkau, pelayanan optimal kepada konsumen, serta hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja. Kelemahan UMKM TAR meliputi keterbatasan modal usaha, keterbatasan bahan baku, keterbatasan distribusi, serta sifat produk yang mudah rusak. Faktor eksternal yang berupa peluang UMKM TAR meliputi pertumbuhan perekonomian daerah, loyalitas konsumen sudah terbentuk, potensi pasar luas, hubungan baik dengan mitra kerja sama, hubungan baik dengan pemasok bahan baku, serta perkembangan akses promosi melalui media sosial. Ancaman UMKM TAR diantaranya kenaikan bahan bakar minyak, kenaikan harga bahan baku, biaya pengiriman barang yang tinggi, serta peningkatan persaingan industri telur asin. 38 4. Strategi pemasaran yang direkomendasikan kepada UMKM TAR berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis AHP, maka diperoleh hasil rekomendasi strategi berturut-turut yaitu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku, mempertahankan kualitas produk, melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau, serta kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha. Saran Hasil penelitian analisis strategi pemasaran UMKM TAR, maka peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan impersonal terhadap pelanggan 2. Perusahaan sebaiknya melakukan kemitraan kelembagaan dengan pihak pemerintah dan swasta 3. Perusahaan sebaiknya memberikan jaminan mutu, kualitas, dan layanan hotline pelanggan 4. Perusahaan sebaiknya memberikan bonus produk, layanan delivery, dan layanan paket ekspedisi 5. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan kepada peternak dan memperluas jaringan pemasok 6. Perusahaan sebaiknya melakukan inovasi peningkatan kualitas ketahanan produk 7. Perusahaan harus mampu melakukan diferensiasi produk berdasarkan jenis,rasa, dan kemasan 8. Perusahaan sebaiknya aktif mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan usaha yang diselenggarakan oleh mitra kelembagaan DAFTAR PUSTAKA [BAPPEDA]. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. 2013. Koperasi dan UMKM Jadi Modal Dahsyat. [internet]. [diunduh 2013 September 27]. Tersedia pada: http:bappeda.jatimprov.go.id20130723koperasi-dan-umkm-jadi-modal- dahsyat . [BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Banyaknya Industri Kecil Menengah Menurut Jenisnya. [internet]. [diunduh 2013 Oktober 7]. Tersedia pada: http:lamongankab.bps.go.idindex.php?hal=subjectid=6 . [BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Tingkat Pertumbuhan Perekonomian, Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Lamongan. [internet]. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: http:lamongankab.bps.go.id David FR. 2006. Manajemen Strategis. Ed ke-7. Jakarta ID: PT Prenhallindo. [internet]. [diunduh 2013 Desember 12]. Tersedia pada: http:ebookilys.orgdocmanajemen-strategi-fred-r-david 39 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Dukungan, Fasilitasi dan bantuan Permodalan dan Pemasaran, Sarana dan Prasarana 2012. Lamongan ID: Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Jumlah UMKM Kabupaten Lamongan per 31 Juni 2012. Lamongan ID: Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan. 2011. Kelompok Peternak Itik Tahun 2011 Kabupaten Lamongan. Lamongan ID: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. [DISKOP]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Rekapitulasi Sentra Binaan BDS per 31 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember 9]. Tersedia pada: http:datacenter.diskopjatim.go.idindex.php?option=com_wrapperview=wra pperitemid=34 . [Diskop JATIM]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Keragaan UMKM dan UKM Unggulan Provinsi Jawa Timur per 30 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember 15]. Tersedia pada: http:datacenter.diskopjatim.go.idindex.php?option=com_wrapperview=wra pperitemid=34. Umar H. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsidan Tesis Bisnis. Cetakan ke-6. Jakarta ID: PT Raja Grafindo Persada. [internet]. [diunduh 2014 Februari 21]. Tersedia pada: http:azuar2.tripod.comsuplemen.htm [INS] Indonesia Netizen Survey, MarkPlus Insight. 2013. Penetrasi Penggunaan Internet Berdasarkan Populasi di Indonesia. [internet]. [diunduh 2013 Januari 12]. Tersedia dari: http:www.the- marketeers.comarchivesIndonesia20Internet20Users.html Keegan WJ, Green. 2008. Global Marketing. London GB: Pearson Prentice Hall. [internet]. [diunduh 2014 April 20]. Tersedia pada: http:www.e- bookspdf.orgdownloadglobal-marketing-keegan-and-green-test-bank.html Kerlinger FN. 1993. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi Indonesia. Yogyakarta ID: Gajah Mada University Press. [internet]. [diunduh 2014 April 18]. Tersedia pada: http:tanjakan78.wordpress.comtagfungsi-penelitian Kotler P, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Penerjemah : Bob Sabran, MM. Jakarta ID: Erlangga Kotler P, Armstrong G. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi 8 Jilid 1. Penerjemah : Damos Sihombing. Jakarta ID: Erlangga. Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta ID: Sekretariat Negara. Pride WM, Ferrel. 1994. Pemasaran Teori dan Praktek sehari-hari. Terjemahan Edisi 1. Jakarta ID: Bina Aksara. [internet]. [diunduh 2014 April 21]. Tersedia pada: http:www.gobookee.orgmarketing-concepts-and-strategies-by-sally- dibb Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta ID: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 40 LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil observasi langsung dan wawancara target referensi penjual telur asin di Brebes, Jawa Tengah Sumber : Data primer 2013 REFERENSI 1 H. ROSID Lokasi Ruko : Jl. Sultan Agung Saditan No. 13, Brebes Jawa Tengah. Berdiri sejak Tahun 2003. Toko berada di rumah yang sangat sederhana dan tidak strategis. Tidak membuka cabang lain karena keterbatasan modal. Jenis Telur Asin : Panggang, Rebus, Bakar Keunggulan : Tidak terlalu amis, kadar air rendah, gurih, produksi minimal 800 butirhari, hak paten telur asin panggang. Packaging : Box rancangan dan buatan sendiri dengan alat khusus hasil penemuan sendiri Price : Panggang Rp. 3.200,- ; Bakar Rp. 3.200,- ; Rebus Rp. 3.000,- Promotion : Word of Mouth, Pameran di Jakarta dan Luar Negeri dari Pemerintah, Kunjungan dari beberapa Media MNC TV, testimoni artis dan orang penting yang pernah berkunjung, media spanduk di depan ruko, melayani pengiriman ke luar daerah melalui jasa paket ekspedisi. Segmenting Targeting : Kalangan menengah ke atas dengan konsumen yang mengutamakan kualitas. Positioning : Produsen telur asin dengan strategi produk “Pengembangan Inovasi “ seperti inovasi telur asin panggang yang pertama di Indonesia bahkan di dunia, tepung telur asin, minyak telur asin, alat pendeteksi kerusakan telur mentah, alat pembuat box packaging telur asin. REFERENSI 2 CAH ANGON Lokasi Toko : Jl. Sunan Gunung Jati Limbangan Wetan Brebes. Berdiri sejak Tahun 2009. Lokasi tidak strategis karena sulit dijangkau. Tidak membuka cabang di tempat lain. Jenis Telur Asin : Rebus, Panggang, Asap. Keunggulan : Bahan baku bebek angonan, produksi 70.000 butirMinggu, gurih, harga lebih murah. Packaging : Box dengan berbagi ukuran. Price : Rebus Rp. 2.500,- ; Panggang Rp. 2.700,- ; Asap Rp. 2.700,- Promotion : Word of Mouth, media spanduk di depan toko, menerima penjualan untuk reseller. Segmenting Targeting : Semua kalangan dengan konsumen yang mengutamakan harga terjangkau dengan kualitas baik. Positioning : Produsen telur asin yang menjual dengan strategi harga “Low Price, High Volume”. REFERENSI 3 TJOA Lokasi Toko : Jl. Diponegoro No. 268 Jalur Pantura, depan alun – alun Brebes. Berdiri sejak tahun 1965. Lokasi Strategis di Jalur Pantura. Tidak membuka cabang di daerah lain. Jenis Telur asin : Telur Asin Istimewa, Rebus , Bakar, Panggang, Mentah Asin, Pecahan. Keunggulan : Bahan baku telur bebek peternak, bebek angonan, bebek khusus pemakan udang. Dikenal sebagai pionir pembuat telur asin Brebes. Beberapa produk Berasal dari produsen lain di Brebes dan Semarang. Packaging : Box dengan berbagai ukuran. Price : Harga lebih mahal dan bervariasi antara Rp. 3.000,- sd Rp. 5.000,-butir. Promotion : Word of Mouth dan Media Internet Segmenting Targeting : Seluruh kalangan dengan konsumen yang melintasi lokasi toko baik sengaja atau tidak sengaja untuk membeli oleh-oleh telur asin. Positioning : Sebagai pionir telur asin di Brebes dan menjadi toko pusat oleh-oleh khas Brebes. 41 POPULASI TERNAK ITIK KABUPATEN LAMONGAN No. Kecamatan Itik No. Kecamatan Itik

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Lamongan Deket Tikung Sarirejo Kembangbahu Mantup Sambeng Ngimbang Sukorame Bluluk Modo Babat Pucuk Sekaran 1.378 2.990 2.714 2.824 1.755 1.668 2.853 1.983 3.925 2.421 2.375 2.063 7.860 6.224 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Maduran Sugio Kedungpirng Sukodadi Turi Karanggeneng Kalitengah Karangbinangun Glagah Laren Solokuro Brondong Paciran 9.846 5.510 12.279 5.372 32.011 2.728 9.331 6.563 5.452 4.605 5.204 5.722 3.037 TOTAL 150.693 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan 2011 PRODUKSI TELUR ITIK KABUPATEN LAMONGAN No. Kecamatan Itik No. Kecamatan Itik

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Lamongan Deket Tikung Sarirejo Kembangbahu Mantup Sambeng Ngimbang Sukorame Bluluk Modo Babat Pucuk Sekaran 1.609,92 5.143,32 3.341,52 3.856,32 8.213,40 3.126,24 13.352,04 9.280,44 18.369,00 1.970,28 11.115,00 9.654,84 16.932,24 20.446,92 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Maduran Sugio Kedungpirng Sukodadi Turi Karanggeneng Kalitengah Karangbinangun Glagah Laren Solokuro Brondong Paciran 29.048,76 25.576,20 41.371,20 7.927,92 158.900,04 9.696,96 11.119,68 1.146,60 1.076,40 22.487,40 12.809,16 17.418,96 140,40 TOTAL 465.131,16 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan 2011 Lampiran 2. Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Data Kelompok Peternak Itik Kabupaten Lamongan No. Kecamatan Desa KELOMPOK Anggota Nama Ketua Tanggal Berdiri

1. 2.

3. Maduran Kedungpring Turi Klagen Srampat Warungering Tawangrejo Kemlagi Lor Bambang Geger Pesona Mandiri Jengkar Sumber Rejeki Tunggal Jaya Rajin Berkembang Punta Dewa Siti Sulaimah Agung Arip Hj. Musyarofah Masuri Siti Ukaniyati Luluk Farida - - 2142006 1012011 1012011 1012011 20 20 20 20 20 20 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan 2011 42 Lampiran 3. Data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan DATA REKAPITULASI SENTRA BINAAN PROVINSI JAWA TIMUR NO. KABKOTA JUMLAH SENTRA JUMLAH BINAAN SENTRA BDS KOMODITAS UNGGULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Kota Surabaya Bangkalan Banyuwangi Blitar Bojonegoro Bondowoso Gresik Jember Jombang Kediri Lamongan Lumajang Madiun Magetan Malang Mojokerto Nganjuk Ngawi Pacitan Pamekasan Pasuruan Ponorogo Probolinggo Sampang Sidoarjo Situbondo Sumenep Trenggalek Tuban Tulungagung Kota Batu Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Malang Kota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo 16 5 24 3 9 27 106 22 6 14 8 4 14 6 28 11 10 3 16 15 12 8 25 13 17

11 22

12 33 34 13 11 2 6 18 3 3 7 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 Olahan hasil laut Batik Tulis dan Kerajinan Daun Anyaman Bambu Gula Kelapa Kerajinan Limbah Akar Jati Bordir Anyaman Bambu Genteng Manik-Manik Genteng Telur Asin Kerajinan Perak Brem Batik Tulis Keripik Ubi Sepatu Shuttlecok Tas Batik Tulis Batik Tulis ATBM Keset Emping Mangga Batik Tulis Tas Bordir Ukir Kayu Tahu dan Tempe Krupuk Ikan Ikan Hias Susu dan Jamur Wajik, Opak, Kue Kering Tenun Sambal Pecel dan Krupuk Bordir Miniatur Kapal Cor Logam Krupuk Ikan TOTAL 597 41 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur 2013 43 Lanjutan Lampiran 3. DATA DUKUNGAN, FASILITAS, BANTUAN MODAL UMKM KABUPATEN LAMONGAN No. Dukungan, Fasilitas, Bantuan Permodalan dan Pemasaran, Sarana dan Prasarana 1. 2. 3.

4. 5.

6. Fasilitas Permodalan a. Dana Revolving APBD II Kabupaten Lamongan sebesar Rp. 750.000.000,- b. Bagi anggota KOPPELA Komunitas Perajin dan Pengusaha Lamongan dapat kemudahan pinjam dari Koperasi Ben Iman Lamongan sebesar 5 Juta – 10 Juta tanpa anggunan. c. Fasilitasi Dana KUR dari BRI sebesar Rp. 86.960.446.000,- Bantuan Peralatan APBD II Kabupaten Lamongan a. 25 Paket Seler + Kemasan b. 6 Paket Mesin Jahit dan Bordir c. 25 Paket Cetakan Tahu d. 2 Paket Pres Paving Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pemasaran Produk a. Sarana Gedung Promosi Sentra Konveksi Kaos, Seragam Sekolah di Desa Tritunggal Kecamatan Babat b. Gedung Souvenir dan galeri Produk Batik Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Timur c. Gedung DEKRANASDA Propinsi Jawa Timur d. Gedung SMESCO di Jakarta e. Pameran-pameran di Propinsi maupun Ibu Kota f. Kantor Perwakilan Kabupaten Lamongan di Jakarta Bantuan permodalan peralatan dari Pemerintah propinsi Jawa Timur a. 3 Paket Seler + Plastik Kemasan : 3 UKM b. 3.000 packing : 3 UKM c. 1 unit mesin penggilingan tepung ikan kapasitas 2 ton Jenis pelatihan peningkatan kualitas SDM pelaku UMKM :  Pelatihan Kewirausahaan a. Bimtek fasilitasi pengembangan usaha b. Pelatihan kemasan produk c. Pelatihan kemasan amin d. Pelatihan teknik bagi UKM potensi ekspor e. Pelatihan ketrampilan UKM dalam pengelolaan produk dengan pendekatan OVOP, teknologi f. Pelatihan ketrampilan sulam pita g. Pelatihan ketrampilan seni kerajinan daun pandan h. Pelatihan seni melukis kaca i. Pelatihan pembuatan manisan buah j. Pelatihan kerajinan sablon k. Pelatihan kerajinan kenceng gondok l. Pengembangan UMKM melalui inkubator bisnis m. Pendampingan UMKM melalui klinik koperasi dan UMKM Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian :  Permasalahan yang dihadapi a. Produk UKM masih kurang mampu bersaing dipasaran dari segi kualitas, kemasan,dan harga. b. UKM masih belum menyadari pentingnya legalitas usaha - SIUP + TDP - HAKI - Sertifikasi Kesehatan bagi UKM Mamin - Sertifikasi HALAL bagi UKM Mamin c. Belum terbangunnya jaringan pemasaran produk d. Akses permodalan relatif rendah  Upaya penyelesaian a. Bimtek pelatihan pengembangan usaha b. Fasilitasi HAKI bagi 3 UKM c. Fasilitasi sertifikat HALAL bagi 5 UKM d. Mengikuti pameran di Propinsi maupun Ibu Kota menyesuaikan anggaran yang ada e. Fasilitasi dana KUR ke BRI Lamongan  Masukansaran dan harapan untuk kemajuan UMKM ke depan. a. Terbangunnya jaringan pemasaran produk UMKM b. Dibentuk pola kemitraan usaha dari unsur hulu hingga hilir c. Disediakan fasilitas perkuatan permodalan melalui lembaga keuangan dengan syarat yang mudah dan bunga yang relatif rendah d. Fasilitasi pemerintah terhadap promosi produk melalui event-event pameran tingkat regula, nasional dan internasional. Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan 2013 44 Lanjutan Lampiran 3. Keragaan UMKM dan UKM Unggulan Provinsi Jawa Timur NO. KAB KOTA Perintis Eksport Pelaku Eksport 1 Kota Surabaya 45 35 2 Bangkalan 26 20 3 Banyuwangi 47 7 4 Blitar 56 3 5 Bojonegoro 51 1 6 Bondowoso 34 5 7 Gresik 50 9 8 Jember 35 17 9 Jombang 46 3 10 Kediri 50 18 11 Lamongan 47 8 12 Lumajang 54 1 13 Madiun 48 1 14 Magetan 50 4 15 Malang 27 31 16 Mojokerto 53 3 17 Nganjuk 32 3 18 Ngawi 29 17 19 Pacitan 49 - 20 Pamekasan 43 - 21 Pasuruan 15 8 22 Ponorogo 12 1 23 Probolinggo 22 1 24 Sampang 50 9 25 Sidoarjo 40 - 26 Situbondo 33 16 27 Sumenep 49 - 28 Trenggalek 14 1 29 Tuban 23 2 30 Tulungagung 48 12 31 Kota Batu 37 13 32 Kota Blitar 20 4 33 Kota Kediri 15 - 34 Kota Madiun 38 - 35 Kota Malang 43 9 36 Kota Mojokerto 6 2 37 Kota Pasuruan 39 11 38 Kota Probolinggo 12 3 TOTAL 1.388 283 Sumber : Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Timur 2013 45 KUESIONER PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL DAN EKSTERNAL IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jabatan : Saya sangat berharap agar Anda dapat mengisinya secara obyektif dan benar adanya, karena kuesioner ini diperuntukkan bagi penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah, sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang dimaksud adalah : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN Oleh AYU WULANSARI H24099001 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 Lampiran 4. Kuesioner penentuan bobot dan rating faktor strategik internal dan eksternal 46 Lanjutan Lampiran 4. Petunjuk pengisian : Bandingkan kolom horizontal atas ke samping Vs Kolom vertikal bawah Beri nilai perbandingan dengan angka 1,2 dan 3 Nilai 1 : kurang penting Nilai 2 : sama penting Nilai 3 : lebih penting

1. Penentuan bobot faktor internal

Keterangan A. B. C. D. E. F.

G. H.

I. J.

Kekuatan Kualitas dan rasa yang bermutu Bahan baku telur bebek organik Lokasi usaha strategik Harga jual produk terjangkau Pelayanan optimal kepada konsumen Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja Kelemahan Keterbatasan modal usaha Keterbatasan bahan baku Keterbatasan distribusi Sifat produk mudah rusak Faktor Penentu A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J