Tujuan Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan
36
IMPLIKASI MANAJERIAL
Hasil pengolahan data karakteristik konsumen UMKM TAR menunjukkan UMKM TAR harus melakukan pendekatan impersonal terhadap konsumen yang
memiliki karakter tertentu untuk meningkatkan penjualan. Kerja sama UMKM TAR dengan pihak pemerintahan maupun swasta membawa dampak positif bagi
peningkatan penjualan.
Hasil pengolahan data dalam matriks IE digunakan sebagai input untuk menentukan alternatif strategi pada matriks SWOT, sedangkan untuk menentukan
prioritas strategi yang diterapkan dapat menggunakan analisis AHP. UMKM TAR harus mengutamakan alternatif strategi dengan skor yang paling tinggi untuk dapat
dijalankan oleh perusahaan.
Hasil pengolahan data menggunakan perbandingan berpasangan melalui AHP , diperoleh tatanan faktor ketersediaan bahan baku sebagai faktor yang paling
berpengaruh terhadap analisis strategi pemasaran UMKM TAR. Pemilik sebagai aktor utama yang berperan dalam mengendalikan faktor ketersediaan bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi, hal ini dikarenakan pemilik menjadi pengambil segala keputusan strategis untuk kemajuan perusahaan. Tujuan yang
dilakukan oleh pemilik dalam mengambil keputusan strategi yang tepat bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan penjualan sehingga memberikan
keuntungan bagi perusahaan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Upaya strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan berdasarkan hasil analisis
AHP, maka diperoleh strategi prioritas utama yaitu dengan cara menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku.
Strategi prioritas utama untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku dapat dilakukan dengan cara memberikan garansi
penggantian produk apabila produk yang dijual mengalami kerusakan pada saat pembelian dihari yang sama. UMKM TAR menyediakan layanan hotline
konsumen untuk pengaduan kualitas produk, kerusakan, dan pelayanan selama pembelian. UMKM TAR memberikan bonus produk kepada pelanggan yang
melakukan pembelian dalam jumlah banyak. UMKM TAR memberikan kemudahan layanan delivery untuk pelanggan yang berada di wilayah sekitar
Kabupaten Lamongan. UMKM TAR memberikan kemudahan sistem distribusi untuk konsumen yang berada di luar wilayah Lamongan melalui sistem pengiriman
paket ekspedisi. UMKM TAR memberikan pelatihan kepada peternak sebagai pemasok bahan baku untuk manajemen rantai pasok bahan baku yang efektif dan
efisien. UMKM TAR memperluas jaringan pemasok bahan baku agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga.
Strategi prioritas kedua dengan mempertahankan kualitas produk. UMKM TAR harus menjaga komitmen untuk menggunakan bahan baku yang berkualitas
dari telur bebek angonan, rasa yang gurih, masir dan berminyak. UMKM TAR melakukan inovasi peningkatan kualitas produk dengan cara penggunaan plastik
vakum untuk meningkatkan ketahanan produk agar bertahan lama di suhu ruangan biasa tanpa penggunaan bahan pengawet.
Strategi prioritas ketiga merupakan strategi diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau. Strategi diferensiasi produk yang dilakukan UMKM TAR
dapat berdasarkan jenis, rasa dan kemasan produk. Diferensiasi produk
37 berdasarkan jenis dapat berupa telur asin bakar, panggang, dan asap. Telur asin
berdasarkan rasa dapat berupa telur asin rasa udang, ikan pindang, soto, serta kari ayam. Kemasan telur asin dapat menggunakan kantong plastik, kotak mika, kotak
kardus, dan besek bambu.
Strategi terakhir yang direkomendasikan yaitu dengan melakukan kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha. UMKM TAR
bermitra dengan pihak pemerintahan dan swasta seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang memberikan pelatihan manajemen bisnis, manajemen
pemasaran, packaging, distribusi dan rantai pasok, serta pembekalan pembuatan blog dan website untuk melakukan penjualan secara online. UMKM TAR mendapat
bantuan peralatan untuk mendukung proses produksi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil penelitian terhadap UMKM TAR mengenai analisis strategi pemasaran UMKM Telur Asin, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini yaitu mayoritas para pegawai
negeri dan swasta yang berusia 41 – 50 tahun dengan pendapatan antara Rp
2.000.001,- hingga Rp 4.000.000,- dengan status menikah dan mayoritas berjenis kelamin wanita.
2. Lima tahapan pembelian konsumen, menunjukkan pada tahap pengenalan
kebutuhan terlihat konsumen pernah mengkonsumsi telur asin sebanyak kurang dari sepuluh butirbulan. Tahap pencarian informasi menunjukkan
konsumen mengetahui produk UMKM TAR melalui kekuatan word of mouth. Tahap alternatif keputusan pembelian menunjukkan konsumen lebih
mengutamakan kualitas produk. Tahap keputusan menunjukkan alasan utama konsumen menyukai produk UMKM TAR dikarenakan rasa yang lebih lezat,
masir, gurih, berminyak, tanpa bahan pengawet. Tahap evaluasi akhir menunjukkan konsumen merasa puas mengkonsumsi produk sehingga
merekomendasikan kepada orang lain.
3. Faktor internal yang berupa kekuatan UMKM TAR meliputi kualitas dan rasa
yang bermutu, bahan baku telur bebek organik, lokasi usaha strategis, harga jual produk terjangkau, pelayanan optimal kepada konsumen, serta hubungan
kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja. Kelemahan UMKM TAR meliputi keterbatasan modal usaha, keterbatasan bahan baku,
keterbatasan distribusi, serta sifat produk yang mudah rusak. Faktor eksternal yang berupa peluang UMKM TAR meliputi pertumbuhan perekonomian
daerah, loyalitas konsumen sudah terbentuk, potensi pasar luas, hubungan baik dengan mitra kerja sama, hubungan baik dengan pemasok bahan baku,
serta perkembangan akses promosi melalui media sosial. Ancaman UMKM TAR diantaranya kenaikan bahan bakar minyak, kenaikan harga bahan baku,
biaya pengiriman barang yang tinggi, serta peningkatan persaingan industri telur asin.
38 4.
Strategi pemasaran yang direkomendasikan kepada UMKM TAR berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis AHP, maka
diperoleh hasil rekomendasi strategi berturut-turut yaitu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku, mempertahankan kualitas
produk, melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau, serta kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha.
Saran
Hasil penelitian analisis strategi pemasaran UMKM TAR, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan impersonal terhadap pelanggan
2. Perusahaan sebaiknya melakukan kemitraan kelembagaan dengan pihak
pemerintah dan swasta 3.
Perusahaan sebaiknya memberikan jaminan mutu, kualitas, dan layanan hotline pelanggan
4. Perusahaan sebaiknya memberikan bonus produk, layanan delivery, dan
layanan paket ekspedisi 5.
Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan kepada peternak dan memperluas jaringan pemasok
6. Perusahaan sebaiknya melakukan inovasi peningkatan kualitas ketahanan
produk 7.
Perusahaan harus mampu melakukan diferensiasi produk berdasarkan jenis,rasa, dan kemasan
8. Perusahaan sebaiknya aktif mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan
usaha yang diselenggarakan oleh mitra kelembagaan
DAFTAR PUSTAKA
[BAPPEDA]. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. 2013. Koperasi dan UMKM Jadi Modal Dahsyat. [internet]. [diunduh 2013
September 27].
Tersedia pada:
http:bappeda.jatimprov.go.id20130723koperasi-dan-umkm-jadi-modal- dahsyat
. [BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Banyaknya Industri
Kecil Menengah Menurut Jenisnya. [internet]. [diunduh 2013 Oktober 7]. Tersedia pada:
http:lamongankab.bps.go.idindex.php?hal=subjectid=6 .
[BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Tingkat Pertumbuhan Perekonomian, Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Lamongan. [internet]. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: http:lamongankab.bps.go.id
David FR. 2006. Manajemen Strategis. Ed ke-7. Jakarta ID: PT Prenhallindo. [internet].
[diunduh 2013
Desember 12].
Tersedia pada:
http:ebookilys.orgdocmanajemen-strategi-fred-r-david
39 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Dukungan, Fasilitasi
dan bantuan Permodalan dan Pemasaran, Sarana dan Prasarana 2012. Lamongan ID: Dinas Koperasi dan UMKM.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Jumlah UMKM Kabupaten Lamongan per 31 Juni 2012. Lamongan ID: Dinas Koperasi dan
UMKM. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan. 2011. Kelompok
Peternak Itik Tahun 2011 Kabupaten Lamongan. Lamongan ID: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
[DISKOP]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Rekapitulasi Sentra Binaan BDS per 31 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember 9]. Tersedia pada:
http:datacenter.diskopjatim.go.idindex.php?option=com_wrapperview=wra pperitemid=34
. [Diskop JATIM]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Keragaan UMKM dan UKM
Unggulan Provinsi Jawa Timur per 30 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember
15]. Tersedia
pada: http:datacenter.diskopjatim.go.idindex.php?option=com_wrapperview=wra
pperitemid=34. Umar H. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsidan Tesis Bisnis. Cetakan ke-6.
Jakarta ID: PT Raja Grafindo Persada. [internet]. [diunduh 2014 Februari 21]. Tersedia pada:
http:azuar2.tripod.comsuplemen.htm [INS] Indonesia Netizen Survey, MarkPlus Insight. 2013. Penetrasi Penggunaan
Internet Berdasarkan Populasi di Indonesia. [internet]. [diunduh 2013 Januari 12].
Tersedia dari:
http:www.the- marketeers.comarchivesIndonesia20Internet20Users.html
Keegan WJ, Green. 2008. Global Marketing. London GB: Pearson Prentice Hall. [internet]. [diunduh 2014 April 20]. Tersedia pada:
http:www.e- bookspdf.orgdownloadglobal-marketing-keegan-and-green-test-bank.html
Kerlinger FN. 1993. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi Indonesia. Yogyakarta ID: Gajah Mada University Press. [internet]. [diunduh 2014 April 18]. Tersedia
pada: http:tanjakan78.wordpress.comtagfungsi-penelitian
Kotler P, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Penerjemah : Bob Sabran, MM. Jakarta ID: Erlangga
Kotler P, Armstrong G. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi 8 Jilid 1.
Penerjemah : Damos Sihombing. Jakarta ID: Erlangga. Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta ID: Sekretariat Negara.
Pride WM, Ferrel. 1994. Pemasaran Teori dan Praktek sehari-hari. Terjemahan Edisi 1. Jakarta ID: Bina Aksara. [internet]. [diunduh 2014 April 21]. Tersedia
pada: http:www.gobookee.orgmarketing-concepts-and-strategies-by-sally-
dibb Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta ID: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
40
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil observasi langsung dan wawancara target referensi penjual telur asin di Brebes, Jawa Tengah
Sumber : Data primer 2013
REFERENSI 1 H. ROSID
Lokasi Ruko : Jl. Sultan Agung Saditan No. 13, Brebes Jawa Tengah. Berdiri sejak Tahun 2003. Toko berada di rumah yang sangat sederhana dan tidak strategis. Tidak membuka cabang lain
karena keterbatasan modal. Jenis Telur Asin : Panggang, Rebus, Bakar
Keunggulan : Tidak terlalu amis, kadar air rendah, gurih, produksi minimal 800 butirhari, hak paten telur asin panggang.
Packaging :
Box rancangan dan buatan sendiri dengan alat khusus hasil penemuan sendiri
Price : Panggang Rp. 3.200,- ; Bakar Rp. 3.200,- ; Rebus Rp. 3.000,- Promotion : Word of Mouth, Pameran di Jakarta dan Luar Negeri dari Pemerintah, Kunjungan
dari beberapa Media MNC TV, testimoni artis dan orang penting yang pernah berkunjung, media spanduk di depan ruko, melayani pengiriman ke luar daerah melalui jasa paket ekspedisi.
Segmenting Targeting : Kalangan menengah ke atas dengan konsumen yang mengutamakan kualitas.
Positioning
: Produsen telur asin dengan strategi produk “Pengembangan Inovasi “ seperti inovasi telur asin panggang yang pertama di Indonesia bahkan di dunia, tepung telur asin, minyak telur
asin, alat pendeteksi kerusakan telur mentah, alat pembuat box packaging telur asin.
REFERENSI 2 CAH ANGON
Lokasi Toko : Jl. Sunan Gunung Jati Limbangan Wetan Brebes. Berdiri sejak Tahun 2009. Lokasi tidak strategis karena sulit dijangkau. Tidak membuka cabang di tempat lain.
Jenis Telur Asin : Rebus, Panggang, Asap. Keunggulan : Bahan baku bebek angonan, produksi 70.000 butirMinggu, gurih, harga lebih
murah. Packaging
: Box dengan berbagi ukuran.
Price : Rebus Rp. 2.500,- ; Panggang Rp. 2.700,- ; Asap Rp. 2.700,- Promotion
: Word of Mouth, media spanduk di depan toko, menerima penjualan untuk reseller.
Segmenting Targeting : Semua kalangan dengan konsumen yang mengutamakan harga terjangkau dengan kualitas baik.
Positioning : Produsen telur asin yang menjual dengan strategi harga “Low Price, High Volume”.
REFERENSI 3 TJOA
Lokasi Toko : Jl. Diponegoro No. 268 Jalur Pantura, depan alun
– alun Brebes. Berdiri sejak tahun 1965. Lokasi Strategis di Jalur Pantura. Tidak membuka cabang di daerah lain.
Jenis Telur asin : Telur Asin Istimewa, Rebus , Bakar, Panggang, Mentah Asin, Pecahan. Keunggulan : Bahan baku telur bebek peternak, bebek angonan, bebek khusus pemakan udang.
Dikenal sebagai pionir pembuat telur asin Brebes. Beberapa produk Berasal dari produsen lain di Brebes dan Semarang.
Packaging
: Box dengan berbagai ukuran.
Price : Harga lebih mahal dan bervariasi antara Rp. 3.000,- sd Rp. 5.000,-butir. Promotion
: Word of Mouth dan Media Internet
Segmenting Targeting : Seluruh kalangan dengan konsumen yang melintasi lokasi toko baik sengaja atau tidak sengaja untuk membeli oleh-oleh telur asin.
Positioning : Sebagai pionir telur asin di Brebes dan menjadi toko pusat oleh-oleh khas Brebes.
41
POPULASI TERNAK ITIK KABUPATEN LAMONGAN
No. Kecamatan
Itik No.
Kecamatan Itik