sebesar 1,88729, c Profitabilitas perusahaan Profitability, disingkat dengan PROF memiliki nilai minimum sebesar -5,621, nilai maksimum sebesar 0,574, jumlah total
5,067, nilai rata-rata sebesar 0,03187 dan standard deviasi sebesar 0,47633, d Set kesempatan investasi Investment Opportunity Set, disingkat dengan IOS memiliki
nilai minimum sebesar -28,100, nilai maksimum sebesar 133,180, jumlah total 1.089,560, nilai rata-rata sebesar 6,85258 dan standard deviasi sebesar 14,17604,
e Rasio aktiva tetap perusahaan Fixed Assets Ratio, disingkat dengan FAST memiliki nilai minimum sebesar 0,000, nilai maksimum sebesar 0,907, jumlah total
59,251, nilai rata-rata sebesar 0,37265 dan standard deviasi sebesar 0,20860, dan f Perputaran aktiva Return on Assets, disingkat dengan ROA memiliki nilai
minimum sebesar -0,417, nilai maksimum sebesar 0,588, jumlah total 13,876, nilai rata-rata sebesar 0,08727 dan standard deviasi sebesar 0,14773.
5.3. Uji Asumsi Klasik
5.3.1. Pengujian Normalitas
Hasil analisis terhadap asumsi normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap nilai residual dari persamaan regresi, menunjukan bahwa nilai probabilitas
masing-masing variabel; MOWN=0,154, IOWN=0,955, RISK= 0,395 DEBT=0,054, dan DIVD=0,665, berdasarkan hasil pengujian angka-angka probabilitas untuk
variabel endogen berada di atas 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa data-data variabel dalam penelitian ini berdistribusi secara normal dan memenuhi uji normalitas
data Lampiran 4.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Pengujian Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas, digunakan model Glejser. Dari hasil uji ini, didapatkan bahwa nilai absolut residual variabel independen sig di atas
0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model analisis Lampiran 5. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut:
Tabel 5.2. Hasil uji Heteroskedastisitas Variabel
T-hitung Sig.
Kesimpulan
ION 0,998
0,320 Bebas Heteroskedastisitas
RISK 0,976
0,331 Bebas Heteroskedastisitas
DEBT 0,830
0,408 Bebas Heteroskedastisitas
DIVD -1,121
0,264 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 5
5.3.3. Pengujian Autokorelasi
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai Durbin Watson DW. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3. Hasil Uji Autokorelasi Variabel
DW Keterangan
MOWN 2,050
Bebas Autokorelasi ION
1,976 Bebas Autokorelasi
RISK 1,599
Bebas Autokorelasi DEBT
2,048 Bebas Autokorelasi
DIVD 1,831
Bebas Autokorelasi Sumber: Lampiran 6
Nilai DW seperti Tabel 5.3 di atas menunjukkan angka DW berada diantara -2 sampai 2, maka dapat disimpulkan bahwa relatif tidak terjadi autokorelasi.
Berdasarkan uji asumsi klasik normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedastisitas diperoleh kesimpulan bahwa dalam model yang digunakan sudah
Universitas Sumatera Utara
tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan sebagai dasar analisis.
5.3.4. Pengujian Multikolinieritas