60 bersekolah namun karena kemudahan yang ditawarkan media menjadikan media
tidak hanya sekedar pembelajaran tetapi juga sebagai sumber mata pencaharian.
5.2 Pola Penggunaan Media Transnasional Variabel X Tabel 5.7
Frekuensi Responden Menonton TV No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
10 72
16 10,2
73,4 16,3
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Data pada Tabel 5.7 menunjukkan semua responden pernah menonton TV meskipun dengan frekuensi yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak
adanya responden yang menyatakan tidak pernah menonton TV. Media TV merupakan sumber informasi yang paling besar dalam memberikan pengaruh
kepada remaja sebagai sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa yang mampu meningkatkan dan mengembangkan pola pikir dan pengetahuan. Akan
tetapi jika penggunaannya sudah berlebihan maka hal inilah yang kemudian membawa dampak yang negatif bagi remaja yang juga ditengarai mampu
menimbulkan penyimpangan perilaku remaja. Jika dilihat pada tabel, terdapat 16 responden yang menyatakan frekuensi
menonton mereka sangat sering. Menonton TV bagi mereka sudah lebih dari sekedar kebutuhan. Dapat diperkirakan waktu mereka belajar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
61 menonton TV akan sangat berbanding jauh. Hal ini kemudian akan dipaparkan
melalui Tabel 5.8 berdasarkan frekuensi responden menonton TV dalam sehari.
Tabel 5.8 Frekuensi Responden Menonton TV Dalam Sehari
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
1-2 jam 3-4 jam
5-6 jam 6 jam
10 23
40 25
10,2 23,4
40,8 25,5
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kusioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.8 menunjukkan mayoritas responden sebanyak 40 orang atau 40,8 dari responden menyatakan menonton TV 5-6 jam
sehari. Sedangkan 23 orang atau 23,4 dari responden menyatakan lama mereka menonton dalam sehari yaitu 3-4 jam. Sebanyak 10 orang atau 10,2 dari
responden menyatakan lama mereka menonton dalam sehari hanya 1-2 jam dengan alasan mereka lebih banyak menghabiskan waktu berkegiatan di luar
rumah. Sementara itu yang menyatakan menonton TV hingga lebih dari 6 jam sehari sebanyak 25 orang atau 25,5 dari responden.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh melalui wawancara, dari 25 orang yang menonton lebih dari 6 jam sehari menyatakan bahwa menonton TV sudah
menjadi kebiasaan bahkan hobi tidak lagi hanya sebagai kegiatan mengisi waktu luang. Pada tabel ini terjadi penambahan kuantitas pada jumlah responden yang
menyatakan menonton TV lebih dari 6 jam dalam sehari. Jadi dapat diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
62 bahwa distribusi sering dan sangat sering memiliki waktu yang mungkin tidak
berbeda jauh bila merunut pada tabel sebelumnya yakni Tabel 5.7. Pada wawancara lebih lanjut mayoritas responden menyatakan mereka
biasa menonton TV bersama dengan keluarganya. Ada yang bersama kakak, abang, adik dan ada pula yang bersama orang tua. Selebihnya, responden yang
lain menyatakan biasanya mereka menonton sendirian. Pandangan mereka tentang tayangan TV saat ini pun beragam ada yang menyatakan mendidik dan ada yang
menyatakan tidak mendidik.
Tabel 5.9 Distribusi Responden Tentang Tayangan TV yang Biasa Ditonton
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Berita Film asing
Sinetron Reality Show
19 40
23 16
19,3 40,8
23,4 16,3
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Melalui hasil wawancara pada umumnya tayangan yang biasa ditonton tidak lain merupakan tayangan kegemaran. Berdasarkan data yang diperoleh pada
Tabel 5.9 mayoritas responden menyatakan tayangan yang biasa ditonton adalah film asing yakni sebanyak 40 orang atau 40,8 dari responden. Sedangkan yang
menyatakan menonton sinetron sebanyak 23 orang atau 23,4 dari responden. Sementara terdapat sebanyak 19 orang atau 19,3 dari responden yang
menyatakan menonton berita baik itu berita politik, fenomena sosial sampai pada berita infotainment. Sebanyak 16 orang atau 16,3 dari respnden menyatakan
biasa menonton reality show.
Universitas Sumatera Utara
63 Pada dasarnya semua tayangan yang disuguhkan merupakan adaptasi yang
dibawa dari budaya luar. Hal ini memungkinkan terjadinya benturan dengan budaya yang dianut bangsa Indonesia yaitu budaya ketimuran. Keadaan tersebut
memungkinkan timbulnya dampak negatif apabila tidak adanya pengawasan maupun bimbingan dari orang yang lebih tua sebagai filter dalam mencegah
terjadinya penyimpangan perilaku akibat tontonan yang salah. Hal tersebutlah yang sebenarnya diperlukan dalam menyikapi perkembangan media, terkhusus
pada media transnasional.
Tabel 5.10 Frekuensi Responden Dalam Menonton Film Porno
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
45 45
5 3
45,9 45,9
5,1 3,0
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Data pada Tabel 5.10 menunjukkan sebanyak 45 responden menjawab tidak pernah menonton film porno. Sedangkan mayoritasnya yakni sebanyak 53
responden menjawab pernah menonton film porno. Keterangan yang diperoleh melalui wawancara singkat diketahui bahwa adapun alasan mereka menonton film
porno adalah sekedar ingin tahu. Rasa ingin tahu yang besar adalah tipikal yang terjadi pada masa transisi atau masa remaja. Bermula dari rasa ingin tahu
kemudian timbul kenginan untuk mencoba. Hal itu pula yang kemudian menimbulkan penyimpangan perilaku pada remaja. Pada hasil frekuensi di atas
menunjukkan lebih besar jumlah responden yang pernah menonton film porno dibanding yang menyatakan tidak pernah. Keadaan ini cukup mengkhawatirkan
Universitas Sumatera Utara
64 jika dilihat dari konteks pengaruh media terhadap remaja karena otomatis
tontonan tersebut belum selayaknya mereka konsumsi.
Tabel 5.11 Frekuensi Responden Dalam Menggunakan Internet
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
26 55
17 26,5
56,1 17,3
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.11 diketahui bahwa sebanyak 98 orang responden pernah menggunakan internet dan tidak terdapat satu pun yang
menyatakan tidak pernah menggunakan internet. Melalui data tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan internet dikalangan remaja Kelurahan Helvetia
Tengah telah benar-benar menjadi suatu hal yang bukan lagi baru akan tetapi telah menjadi suatu kebutuhan.
Menurut responden, segalanya dapat dengan sangat mudah diakses melalui internet. Dengan istilah googling segala hal dapat mereka ketahui mulai dari
informasi lewat berita, artikel, blog dan lain sebagainya untuk keperluan tugas sekolah ataupun perkuliahan. Selain itu sebuah akses yang dikenal dengan
youtube sekarang marak dikalangan pengguna internet dimana mereka dapat mengekspresikan diri sendiri dengan mengunggah video rekaman sendiri.
Fenomena tenar lewat youtube pun menjadi perbincangan masyarakat akhir-akhir ini dan terkhusus pada remaja.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 5.12 Distribusi Responden Tentang Darimana Mengenal Internet
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Keluarga Teman sekolah
Guru sekolah Lain-lain
6 68
16 8
6,1 69,3
16,3 8,1
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Data pada Tabel 5.12 menunjukkan mayoritas responden mengenal internet pertama kali dari teman sekolahnya yakni sebanyak 68 orang atau 69,3 dari
responden. Meskipun saat ini pelajaran mengenai komputer telah dijalankan di tiap-tiap sekolah akan tetapi hanya terdapat 16 responden saja yang menyatakan
pertama kali mengenal internet dari guru sekolahnya. Pada responden yang menyatakan lain-lain mereka menyatakan mengikuti kursus komputer dan
diperkenalkan pertama kali dengan internet oleh tutor mereka. Selebihnya yaitu 6 responden menyatakan pertama kali mengenal internet karena kakak atau abang
mereka telah lebih dulu mengenal internet dan kemudian mengenalkannya pada responden. Ada kesan yang menyatakan bahwa tidak mengenal internet adalah
orang yang ”gaptek” alias gagap teknologi. Jadi internet merupakan media yang seakan menjadi wabah yang memberikan banyak kegunaan bagi masyarakat pada
umumnya.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 5.13 Frekuensi Responden Mempergunakan Internet Dalam Sehari
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
1-2 jam 3-4 jam
5-6 jam 6 jam
26 40
15 17
26,5 40,8
15,3 17,3
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.13 diketahui bahwa sebanyak 26 orang atau 26,5 dari responden menyatakan mempergunakan internet selama 1-2 jam
dalam sehari. Sebanyak 40 orang atau 40,8 dari responden mempergunakan internet selama 3-4 jam dalam sehari. Sebanyak 15 orang atau 15,3 dari
responden mempergunakan internet selama 5-6 jam dalam sehari dan 17 orang atau 17,3 dari responden yang mempergunakan internet sampai diatas 6 jam
dalam sehari. Melalui hasil wawancara juga diketahui bahwa hampir setiap hari responden mempergunakan internet sebagai pengisi waktu luang ataupun hanya
sekedar browsing info terupdate. Sama halnya dengan TV, apabila frekuensi pemakaian internet berlebihan
akan berdampak yang tidak baik pula. Memakai istilah kecanduan dirasa pas untuk orang yang terlalu bergantung dan berlebihan dalam mempergunakan
internet apalagi untuk mengakses situs-situs yang berbau pornografi. Situs-situs tersebut sangat mudah diakses lewat internet bahkan tak jarang juga banyak
remaja yang menyalahi penggunaan internet.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 5.14 Distribusi Responden Tentang Topik yang Paling Tertarik
Untuk Diketahui Lewat Internet No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Berita Tugas sekolah
Seputar seks Musik
28 37
8 25
28,5 37,7
8,1 25,5
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.14 diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan topik yang paling tertarik diketahui lewat internet adalah mengenai
informasi pembelajaran yang mendukung tugas sekolah yakni sebanyak 37 orang atau 37,7 dari responden. Melalui hasil wawancara diketahui seberapa besar
kegunaan internet dalam menyediakan kebutuhan yang diperlukan responden. Semua tersedia hanya dengan mengklik kursor komputer dan informasi yang
dibutuhkan akan tersedia. Oleh karena itu pula tak heran saat ini usaha yang paling berkembang adalah usaha warnet. Hampir disemua warnet yang kita temui
memiliki pelanggan. Demikian juga halnya di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia dari satu warnet hanya berjarak beberapa radius kita
telah menemukan warnet lainnya dan sekali lagi remaja adalah konsumen terbesarnya.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 5.15 Frekuensi Responden Dalam Mengunduh Situs dan Gambar Porno
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
60 25
5 8
61,2 25,5
5,1 8,1
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Data pada Tabel 5.15 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah mengunduh situs maupun gambar porno dari internet
yakni sebanyak 60 orang atau 61,2 dari responden. Terdapat 38 orang atau 38,8 responden yang menyatakan pernah mengunduh situs maupun gambar
porno dari internet. Hal ini akan menjadi momok yang mengerikan jika kebiasaan responden mengunduh situs porno berubah menjadi kecanduan. Hal ini yang
kemudian menjerumuskan remaja pada penyimpangan perilaku dan bobroknya moral remaja.
Dan ternyata diantara remaja di Kelurahan Helvetia Tengah yang menjadi responden dalam penelitian ini hampir mencapai sepertiganya telah mencoba-coba
untuk mengunduh situs maupun gambar porno lewat internet. Ketika ditanyakan kembali alasan mereka, mereka menjawab hanya sekedar ingin tahu. Berdasarkan
hasil di lapangan ternyata ada beberapa warnet di kelurahan tersebut yang memang tidak memfilter fasilitas internetnya sehingga situs yang berbau
pornografi mudah diakses.
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 5.16 Distribusi Responden Darimana Biasanya Mempergunakan
Fasilitas Internet No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Komputer milik pribadi Warung internet
Handphone Sekolah
24 48
16 10
24,4 48,9
16,3 10,2
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Pada dasarnya fasilitas internet sudah bisa diakses melalui media apa saja yang memiliki koneksi internet. Kemajuan iptek membuat segalanya menjadi
lebih mudah terutama akses internet. Bahkan handphone yang dulunya hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi dua arah baik menelepon dan mengirim pesan
singkat kini telah dilengkapi dengan koneksi internet sehingga lewat handphone pun bisa mengakses fasilitas internet. Tak hanya itu kemudahan lewat
berkembangnya usaha warnet juga mempermudah pengaksesan internet, di sekolah-sekolah rata-rata semua memiliki lab komputer. Kemudian komputer
jinjing atau yang lebih dikenal dengan laptop akhir-akhir ini seakan menjadi gadget yang wajib dimiliki masyarakat modern.
Seperti halnya penjelasan di atas data yang diperoleh dari Tabel 5.16 menunjukkan mayoritas responden mempergunakan fasilitas internet lewat
warnet. Hal ini terlihat dari adanya 48 orang atau 48,9 dari responden yang menjawab warnet sebagai tempat mempergunakan fasilitas internet. Sedangkan
yang menjawab menggunakan komputer pribadi ada 24 orang atau 24,4 dari responden. Sementara itu terdapat 16 orang atau 16,3 responden menjawab
Universitas Sumatera Utara
70 mempergunakan handphone mereka yang sekarang ini hampir semua handphone
dilengkapi dengan koneksi internet. Dan 10 orang atau 10,2 responden menjawab mempergunakan internet dari sekolah yang menyediakan sarana lab
komputer. Melalui hasil wawancara diketahui bahwa responden mendapatkan banyak
kegunaan dari internet. Ada yang menyatakan menambah wawasan, sebagai sumber informasi dan hanya sekedar mengisi waktu luang. Pandangan responden
juga berbeda-beda tentang informasi yang didapat dari internet, ada yang menyatakan dapat meningkatkan pengetahuan akan dunia global dan ada juga
yang menyatakan dapat merusak pola pikir remaja karena informasi yang didapat terlalu bebas.
Tabel 5.17 Frekuensi Responden Dalam Penggunaan Game Online
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
24 32
30 12
24,4 32,6
30,6 12,2
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.17 diketahui sebanyak 74 responden menjawab pernah menggunakanmemainkan game online dan sebanyak 24 responden
menjawab tidak pernah menggunakanmemainkan game online. Untuk kecanggihan iptek yang memberdayakan media menjadi sarana hiburan, game
online adalah hasil daripada kecanggihan itu. Bahkan karena begitu digemarinya permainan ini setiap usaha warnet kini menambahkan fasilitas game online.
Universitas Sumatera Utara
71 Seringkali kita menemukan anak sekolah yang datang ke warnet masih
mengenakan seragam sekolah pada jam yang seharusnya mereka masih berada di sekolah. Jika hal ini sudah pada tahap kecanduan maka hal inilah yang
menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang remaja dimana yang tampak jelas adalah bolosnya remaja dari sekolahnya.
Tabel 5.18 Distribusi Darimana Mengenal Game Online
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Keluarga Teman sekolah
Guru sekolah Lainnya
24 64
10 24,4
65,3
10,2
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengenal game online dari temannya yakni sebanyak 64 orang atau
65,3. Sebanyak 24 orang atau 24,4 mengenalnya dari anggota keluarga kakak, abang, adik dan yang menjawab lainnya TVotodidak sebanyak 10
orang atau 10,2. Meskipun masih terdapat remaja yang belum pernah mempergunakan game online tidak membuat mereka benar-benar buta akan
keberadaan sumber hiburan lewat media internet ini. Terbukti dengan keterangan pada tabel di atas bahwa tidak terdapat responden yang menyatakan tidak
mengetahui keberadaan game online. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan media dirasakan merata penyebarannya dikalangan masyarakat modern terkhusus
dalam hal ini remaja di Kelurahan Helvetia Tengah.
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 5.19 Frekuensi Mempergunakan Game Online Dalam Sehari
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
1-2 jam 3-4 jam
5 jam Lainnya
32 30
12 24
32,6 30,6
12,2 24,4
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Data pada Tabel 5.19 dapat diketahui bahwa sebanyak 32 responden menjawab mempergunakanmemainkan game online selama 1-2 jam dalam
sehari. Mereka menyatakan game online hanya sekedar mengisi waktu luang dan membuang suntuk saja. Sebanyak 30 responden mempergunakanmemainkan
game on line selama 3-4 jam dalam sehari dan menyatakan bahwa setiap hari pasti menyempatkan waktu untuk memainkan game online. Kemudian sebanyak 12
responden menjawab mempergunakan game online 5 jam sehari dan juga pasti memainkannya setiap hari meskipun 5 jam rasanya sudah cukup berlebihan
hanya untuk memainkan game. Fakta yang ada cukup mengherankan karena bila dipikirkan kapan lagi waktu mereka untuk belajar jika semua waktu dihabiskan
untuk game online. Sementara itu terdapat 24 responden menjawab lainnya, dimana responden yang menjawab lainnya merupakan responden yang tidak
pernah mempergunakanmemainkan game online.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 5.20 Distribusi Responden Darimana Biasanya Mempergunakan
Fasilitas Game Online No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Komputer milik pribadi Warung Internet
Handphone Lainnya
34 40
24 24,4
40,8
34,6
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.20 menunjukkan mayoritas responden menjawab warung internet sebagai tempat mereka mempergunakan fasilitas game
online dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Sedangkan yang menjawab komputer pribadi ada sebanyak 34 orang. Sebanyak 24 orang menjawab lainnya
dimana responden yang menjawab lainnya merupakan responden yang tidak pernah mempergunakanmemainkan game online.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa dari semua responden yang memberikan waktu mereka untuk game online hampir semua menyatakan
mengeluarkan biaya rata-rata Rp 5000,. sampai dengan Rp 15.000,. dalam sehari. Biaya tersebut merupakan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit. Jika kita
membayangkan bahwa jika mereka tiap hari memainkan game online dan tiap hari pula harus membayar dengan jumlah tersebut jika dikalikan seminggu dan bahkan
sebulan tentu banyak sekali biaya yang harus mereka keluarkan. Ternyata lewat game online responden juga mengatakan mereka dapat
memperoleh uang, dengan kata lain judi online. Betapa rusaknya moralitas remaja jika mereka bahkan telah mengenal judi dan mungkin saja alasan yang tadinya
Universitas Sumatera Utara
74 hanya sekedar buang suntuk telah berubah menjadi usaha memperoleh
penghasilan dengan cara yang tidak benar.
Tabel 5.21 Frekuensi Responden Dalam Membaca Majalah atau
Media Cetak Lainnya No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
34 43
21 34,6
43,8 21,4
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.21 tidak ada seorang responden pun yang menyatakan tidak pernah membaca majalah atau pun media cetak lainnya. Semua
responden menyatakan pernah membaca majalah ataupun media cetak lain dengan jumlah perbandingan frekuensi yang tidak terpaut terlalu jauh. Berdasarkan hasil
wawancara yang diperoleh dari responden, kegunaan media cetak adalah sebagai media yang mampu memperluas wawasan dan sebagai media yang penting dalam
memberikan informasi. Pandangan mereka terhadap media cetak ialah suatu cara yang mendidik jika pesan-pesan yang disampaikan adalah positf namun tak
dipungkiri banyak majalah yang menyimpang yang berakibat bobroknya moral pembacanya.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 5.22 Distribusi Responden Tentang Jenis Media Cetak yang Digemari
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Majalah Koran
Tabloid Lainnya
37 30
31 37,7
30,6 31,6
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.22 diketahui tingkat perbandingan distribusi responden terhadap jenis media cetak yang mereka gemari tidak terpaut
jauh. Setiap jenis media cetak yang digemari memiliki jumlah responden yang hampir mendekati sama. Berdasarkan hasil wawancara, responden memiliki
pandangan yang juga hampir seragam mengenai kegunaan media cetak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka menyatakan bahwa media cetak berperan
dalam menambah wawasan, sebagai sumber informasi dan secara umum memandang rubrik yang disuguhkan media terkesan kritis dan menarik meskipun
beberapa ada yang berpendapat terkadang ada hal-hal yang kurang mendidik.
Tabel 5.22 Distribusi Responden Tentang Topik Yang Paling Menarik Untuk Diketahui
Dari Media Cetak No.
Jawaban Jumlah Jiwa
Persentase
1. 2.
3. 4.
Berita politikumum Seputar artis
Tren mode Lainnya
18 28
34 18
18,3 28,5
34,6 18,3
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Universitas Sumatera Utara
76
Berdasarkan data pada Tabel 5.23 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menyatakan tren mode sebagai topik yang paling menarik untuk diketahui lewat media cetak dengan jumlah 34 orang atau 34,6 dari responden.
Dengan begitu mereka lebih tahu tentang apa-apa saja yang sedang tren dikalangan remaja seumuran mereka. Sementara itu terdapat 28 orang atau 28,5
dari responden tertarik untuk mengetahui seputar artis terutama tentang artis yang mereka idolakan. Kemudian dengan jumlah yang sama besar yakni 18 orang atau
18,3 menyatakan berita politikumum adalah topik yang menarik untuk diketahui dan yang menyatakan lainnya menyatakan informasi seputar olahraga,
gadget terbaru serta info perfilman asing serta lowongan pekerjaan dipilih sebagai
topik yang paling menarik untuk diketahui lewat media cetak.
Tabel 5.24 Frekuensi Responden Dalam Membaca Majalah Porno
No. Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
Tidak pernah Jarang
Sering Sangat sering
60 30
5 3
61,2 30,6
5,1 3,06
Total 98
100,00 Sumber: Hasil Kuisioner 20102011
Berdasarkan data pada Tabel 5.24 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menyatakan tidak pernah membaca majalah porno yakni sebanyak 60 responden. Dan sisanya sebanyak 38 responden menyatakan pernah membaca
majalah porno. Sekedar ingin tahu kembali menjadi alasan mengapa mereka pernah membaca majalah porno. Sama halnya dengan kemudahan mengakses
Universitas Sumatera Utara
77 situs porno dari internet, kini majalah porno gampang didapatkan. Keadaan inilah
yang cukup mengkhawatirkan karena pastinya memberi dampak yang buruk terhadap perkembangan perilaku remaja jika tidak memiliki kontrol diri yang
kuat.
5.3. Penyimpangan Perilaku Variabel Y Tabel 5.25