keluarga. Kekuatan psikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri self-concept.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang menggabungkan pengembangan produk dan citra merek sebagai prediktor dari keputusan membeli sangat jarang ditemukan. Namun jika
terpisah, penelitian mengenai hubungan antara citra merek dan keputusan pembelian atau antara pengembangan produk dan keputusan pembelian dapat
ditemui dari beberapa penelitian terdahulu. Misalnya saja Lin dan Lin 2007 melakukan penelitian mengenai pengaruh Citra Merek dan Pengembangan Produk
terhadap keputusan membeli konsumen ritel di Taiwan. Penelitian itu menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara citra merek dan keputusan
pembelian dan juga antara pengembangan produk dan keputusan pembelian pada tingkat signifikasi 1.
Haryanto 2008 juga melakukan penelitian mengenai hubungan antara merek dan keputusan pembelian pada konsumen mie instant di Pulau Jawa.
Penelitian ini dengan menggunakan simulasi menyimpulkan penguatan citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
mie instan di Pulau Jawa. Haryani 2005 meneliti hubungan antara strategi pengembangan produk
terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Simpang Lima Semarang. Penelitian itu menunjukan hubungan yang signifikan antara pengembangan
produk termasuk diferensiasi produk dengan keputusan pembelian dengan
Universitas Sumatera Utara
koefisien beta 0.323 di tingkat signifikansi 1. Hasil dari analisis data berdasarkan koefisien determinan R2 menunjukkan variabel pengembangan
produk mampu menjelaskan pembentukan keputusan pembelian konsumen dengan hubungan antar variabel sebesar 0,575 sisanya sebesar 0,425 dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut.
2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah dasar terpenting dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey
literatur Kuncoro, 2003: 44. Didalam setiap penelitian sosial, seorang peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan variabel-variabel penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Kerangka konseptual ini mengemukakan tentang variabel yang akan diteliti yaitu:
variabel pengembangan produk merupakan variabel bebas, citra merek merupakan variabel moderat dan keputusan membeli yang merupakan variabel terikat.
Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah Pengembangan
produk. Swalayan Bina Medan merupakan salah satu swalayan yang lengkap menjual berbagai bentuk model, kemasan dan rasa dari produk mie instan
Indofood yang menjadi daya tarik pengunjung untuk melihat dan membeli jenis produk mie instan Indofood di Swalayan Bina Medan. Pengembangan produk
Universitas Sumatera Utara
dalam memodifikasi mie instant Indofood kedalam sebuah produk yang baru dapat menciptakan ketertarikan dan keunggulan dari suatu merek tersebut. Dan
pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Begitu pula pada Citra merek yang merupakan variabel mediasi M
1
dari pengaruh pengembangan produk yang dampaknya terhadap keputusan pembelian. Citra
merek yang baik dapat mengambil perhatian konsumen agar selalu diingat. Sehingga citra merek yg pertama kali diingat pada benak konsumen akan
menimbulkan keputusan pembelian yang utama. Dari variabel bebas tersebut merupakan panduan untuk Swalayan Bina Medan untuk melihat produk mie
instan Indofood yang mana yang menjadi pilihan terbanyak di konsumen sehingga Swalayan Bina Medan dapat meraub keuntungan dan memajukan usaha ke arah
yang lebih baik lagi. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian adalah bagaimana konsumen memilih salah satu produk mie instan Indofood
diantara beberapa alternatif merek lain kepunyaan Indofood. Menurut pada Setiadi 2003: 415 pengambilan keputusan konsumen
consumer decision making adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Dalam penelitian ini, keputusan
pembelian produk ditentukan oleh dua hal yakni pengembangan produk dan citra merek.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teori yang dikemukakan, Gambar 1.1 berikut ini merupakan suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus
mencerminkan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.
Sumber : Kotler 2000, Setiadi 2003 Gambar 1.1: Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis