4.2.3 Analisis Regresi Hirarkis
Penelitian ini melakukan analisis regresis hrarkis mengikuti Baron dan Kenny 1986 untuk meneliti hubungan antara pengembangan produk, citra
merek, dan keputusan membeli. Baron dan Kenny 1986 menyarankan metode tiga langkah three steps model yang dalam hal ini prosedurnya adalah sebagai
berikut. 1. Penelitian ini melakukan regresi antara Pengembangan Produk dan Citra
merek. 2. Penelitian ini melakukan regresi untuk melihat hubungan antara Citra
Merek dan Keputusan Membeli 3. Penelitian ini melakukan regresi sederhana untuk melihat hubungan antara
pengembangan produk dan citra merek.
4.2.4 Identifikasi Determinan R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau
predictornya. Range nilai dari R
2
adalah 0-1. 0 ≤ R
2
≤ 1 semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas,
sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik Situmorang,2010:144. Karena penelitian ini melakukan tiga regresi sederhana, ada tiga determinan untuk
tiap model regresi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Identifikasi Determinan
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Pengembangan
Produk .420
a
0.177 0.15
1.61087 Citra Merek
.364
b
0.162 0.141
1.31721 Keputusan Membeli
.388
c
0.168 0.14
1.64401
a. Predictors: Constant,Pengembangan produk. Dependent Variable: Citramerek b. Predictors: Constant, Citramerek. Dependent Variable: Keputusan membeli
c. Predictors: Constant, Pengembanganproduk. Dependen Variable: Keputusan membeli
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
Berdasarkan hasil pengujian identifikasi determinan pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa:
1. R menunjukan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Tabel 4.7 menunjukan bahwa R untuk tiap model relatif tinggi. R untuk model a
hubungan antara pengembangan produk dan citra merek adalah 0,420 berarti hubungan relation antara pengembangan produk dan citra merek sebesar
42. R untuk model b hubungan antara citra merek dan keputusan membeli adalah 0.364 berarti hubungan relation antara citra merek dan keputusan
membeli adalah 36.40. R untuk model c hubungan antara pengembangan produk dan keputusan membeli adalah 0.388 berarti hubungan relation
antara pengembangan produk dan keputusan membeli adalah 38,80. Ini menunjukan bahwa setiap model memiliki hubungannya cukup erat. Semakin
besar R berarti hubungan semakin erat.
Universitas Sumatera Utara
2. R square masing-masing model juga relatif besar dan bagus. Model a hubungan antara pengembangan produk dan citra merek sebesar 0,177
berarti 17,7 faktor – faktor citra merek dapat dijelaskan oleh pengembangan produk. Sedangkan sisanya 82,3 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain
yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Model b hubungan antara citra merek dan keputusan membeli sebesar 0,162 berarti 16.2 faktor – faktor keputusan
membeli dapat dijelaskan oleh citra merek. Sedangkan sisanya 83,8 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Model c hubungan antara pengembangan produk dan keputusan membeli sebesar 0,168 berarti 16,8 faktor – faktor keputusan membeli dapat
dijelaskan oleh pengembangan produk. Sedangkan sisanya 83,2 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3. Adjusted R Square digunakan merupakan modifikasi dari R2 yang menyesuaikan untuk jumlah variabel penjelas dalam model. Adjusted R
Square model a hubungan antara pengembangan produk dan citra merek sebesar 0,150 berarti 15,0 faktor – faktor citra merek dapat dijelaskan oleh
pengembangan produk. Sedangkan sisanya 85 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Adjusted R Square model b
hubungan antara citra merek dan keputusan membeli sebesar 0,141 berarti 14,1 faktor – faktor keputusan membeli dapat dijelaskan oleh citra merek.
Sedangkan sisanya 85,9 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Adjusted R Square model c hubungan antara
pengembangan produk dan keputusan membeli sebesar 0,140 berarti 14,0
Universitas Sumatera Utara
faktor – faktor keputusan membeli dapat dijelaskan oleh pengembangan produk. Sedangkan sisanya 86 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain
yang tidak diteliti oleh penelitian ini 4. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Standart Error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi. Dari tabel di atas Standart Error of Estimated untuk model a, model b, dan model c
secara berurutan adalah 1,61087, 1,31721; dan 1,64401. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
1. Uji F