Kegagalan dan pemberitahuan tentang kegagalan

5. Kegagalan dan pemberitahuan tentang kegagalan

I. A menjual lukisan kepada B. Tidak ada pengiriman.

II. A menjual lukisan kepada B. Sebelum pengiriman, A melempar lukisan tersebut ke dalam api dan memandang lukisan yang terbakar itu.

Hans Nieuwenhuis

III.

A menjual lukisan kepada B. Mereka setuju bahwa lukisan itu akan diserah-terimakan pada tanggal 5 November. Tetapi ternyata tidak ada pengiriman.

Supaya klaim untuk kompensasi kerusakan bisa berhasil, tidak cukup bahwa ada kegagalan untuk melakukan apa yang dapat diperhitungkan kepada debitur. Umumnya, juga diperlukan bahwa debitur telah gagal atau lalai. Cara standard untuk menempatkan seorang debitur ke dalam kegagalan adalah dengan mengirimkan kepadanya pemberitahuan tentang kegagalan itu.

Dalam situasi I, klaim B untuk kompensasi hanya akan berhasil jika A dinyatakan gagal atau lalai. A hanya akan dinyatakan gagal atau lalai dengan pemberitahuan tentang kegagalan yang dikirim oleh B.

Namun terkadang, kompensasi harus dibayar bahkan tanpa debitur berada dalam kegagalan. Dan dalam beberapa kasus lain, debitur akan dinyatakan gagal tanpa menerima pemberitahuan tentang kegagalan. Dalam situasi II, A wajib kompensasi tanpa penundaan. Ketika pelaksanaan benar-benar mustahil, seperti dalam situasi II (lukisannya hancur), tidak diperlukan lagi pernyataan bahwa debitur berada dalam kegagalan. Dalam situasi III, A harus dinyatakan gagal agar klaim B berhasil, tetapi pemberitahuan tentang kegagalan tidak diperlukan. Fakta bahwa para pihak telah menyetujui tanggal yang tepat untuk pengiriman membuatnya perlu untuk membuat pemberitahuan tentang kegagalan yang terpisah dalam kasus ini (pasal 6:83 sub a).

Mulainya kegagalan

A menjual kepada B 1.500 kaleng minyak zaitun. Tidak ada pengiriman. Setelah beberapa kali menelepon dengan marah, B akhirnya menulis surat sebagai berikut:

“Kami belum menerima 1.500 kaleng minyak zaitun yang kami beli dari Anda, meskipun kami telah berulang kali mendesak Anda untuk mengirimkannya. Sekarang kami menuntut Anda untuk memberikan kepada kami 1.500 kaleng minyak zaitun paling lambat pada tanggal 10 Mei 2010. Jika minyak zaitun tersebut tidak juga sampai kepada kami pada tanggal tersebut, maka dengan ini kami memberitahu Anda bahwa dalam kasus itu Anda akan dinyatakan gagal dan kami akan memulai proses hukum terhadap Anda.”

Jika tidak ada minyak zaitun yang disampaikan pada (paling lambat) tanggal 10, A akan dinyatakan gagal pada tanggal 11 Mei. Pasal 6:82 ayat1 menyatakan:

Kegagalan dimulai ketika debitur diberikan pemberitahuan tertulis tentang kegagalan, yang memberikan dia jangka waktu yang wajar untuk pelaksanaan, dan tidak ada pelaksanaan yang memadai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

6. Upaya-upaya hukum karena wanprestasi Kasus 9

Rotterdam) memasang sistem pendingin udara di pabrik B A ( (Amsterdam). Pada hari panas pertama di musim panas, sistem tidak bekerja dengan baik sebagaimana diharapkan oleh B. B segera mengirim teleks ke A, menuntut A untuk datang dan memperbaiki masalah pada hari itu sebelum pukul 04:00 sore hari atau dia (A) akan dinyatakan gagal dan akan bertanggung jawab atas kerugian

B. A tidak muncul pada hari itu. Apakah A dinyatakan gagal? Kadang-kadang debitur dapat dinyatakan gagal tanpa

pemberitahuan tentang kegagalan itu. (Lihat pasal 6:83).

I. A menjual kepada B 10 balok beton untuk konstruksi bangunan pabrik, yang akan diantar paling lambat pada tanggal 8 April. Pada tanggal 8 April, pengiriman tidak terjadi.

II. A, yang adalah seorang pesulap dan penghibur, setuju untuk memberikan pertunjukan di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh B pada tanggal 15 Juli. Beberapa minggu sebelum itu, A memberitahu B bahwa dia tidak dapat hadir pada tanggal 15 Juli “karena terikat dengan janji yang lain”.

A gagal dalam kedua situasi di atas, bahkan tanpa B mengirim pemberitahuan tentang kegagalan kepadanya. Pemberitahuan tentang kegagalan tidak diperlukan ketika sebuah syarat yang telah para pihak tetapkan untuk kepentingan mereka berakhir tanpa adanya pelaksanaan kewajiban, kecuali kalau ada indikasi bahwa syarat bersangkutan memiliki beberapa tujuan lain (pasal 6:83 sub a). Selain itu, pemberitahuan tentang kegagalan tidak diperlukan bila kreditur harus menyimpulkan berdasarkan pesan dari debitur bahwa yang disebutkan terakhir (debitur) akan gagal dalam pelaksanaan kewajiban (pasal 6:83 sub c).

Kasus 10 Apakah pemberitahuan tentang kegagalan dibutuhkan – untuk debitur yang akan gagal, dan oleh karena itu supaya kreditur bisa mengklaim kompensasi – dalam kasus-kasus berikut?

a. A menjual sebuah mobil bekas kepada B. Sebelum pengiriman, A melakukan kesalahan lalu lintas dan menyebabkan kerusakan pada mobil tersebut tanpa dapat diperbaiki lagi. b. A menjual kentang kepada B, yang akan diantar pada bulan Mei 2010. A menginformasikan kepada B bahwa ia tidak akan dapat menyerahkan kentang yang telah disepakati, tetapi bahwa ia siap untuk mengganti kerugian B. c. Pada tanggal 1 Mei 2010, A menjual kepada B 100 kilogram tepung ikan. Pada tanggal 1 Agustus 2010, B masih menunggu pengiriman tersebut.

Kasus 11 A menjual kepada B 40 peti apel, jenis Golden Delicious, yang harus B segera bayar. A mengirimkan kepada B 40 peti apel Lombarts Calvill. B mengirimkan apel ini kembali ke A dan menuntut

Hans Nieuwenhuis

kompensasi (sesuai dengan nilai apel Golden Delicious). Sebagai pembelaan, A mengklaim tidak menerima pemberitahuan tentang kegagalan.

Apakah pembelaan A sukses?

Konsekuensi dari kegagalan Konsekuensi yang paling penting dari kegagalan adalah bahwa

klaim untuk kompensasi (reparasi) atas kerusakan (kerugian) hanya dapat, sebagaimana biasanya, diakui setelah debitur dinyatakan gagal atau wanprestasi. Pengecualian struktural adalah ketidakmungkinan untuk melakukan; dalam hal itu kompensasi dilakukan dengan segera (pasal 6:74)

Konsekuensi penting kedua adalah bahwa risiko untuk kejadian- kejadian yang merusak bergeser dari pembeli ke penjual.

A menjual tempat tidur kayu kepada B. Setelah beberapa waktu berlalu dan tidak terjadi pengiriman, B mengirimkan pemberitahuan tentang kegagalan kepada A. Pada tanggal 15 Mei, A dinyatakan gagal. Pada tanggal 20 Mei, tempat tidur tersebut hangus terbakar oleh api. A tidak ada hubungannya apa pun dengan api itu (bukan karena kelalaian A). Namun demikian, A tidak bisa mengklaim keadaan memaksa untuk melepaskan diri dari tanggung jawab.

Pasal 6:84: Setiap ketidakmungkinan pelaksanaan yang timbul selama kegagalan debitur dan yang tidak dapat dituduhkan kepada kreditur, diperhitungkan atau dituduhkan kepada debitur; ia akan bertanggung jawab untuk mengkompensasi kerusakan/ kerugian yang disebabkan kecuali kalau kerusakan terjadi meskipun kewajiban telah dipenuhi secara memadai.

Ide di balik aturan ini adalah bahwa debitur bisa dan akan menghindari kerusakan/kerugian dengan melakukan tepat pada waktunya. Ide yang sama juga mensyaratkan bahwa debitur dapat mengklaim keadaan memaksa jika ia dapat membuktikan bahwa, meskipun ia menjalankannya pada waktu yang telah disepakati, kreditur tetap akan menderita kerusakan/kerugian yang sama.

A menjual rumah kepada B, yang akan diserahterimakan pada tanggal 15 Mei. Pada hari itu A tidak mengalihkan kepemilikan. Pada tanggal 20 Mei, rumah tersebut disambar petir dan terbakar.

Karena ketidakmungkinan untuk melakukan (rumah hancur) berasal dari periode di mana A gagal (karena dia tidak melakukannya pada tanggal yang telah disepakati), A biasanya tidak bisa mengklaim keadaan memaksa dan tetap harus mengkompensasi B. Ini kemudian akan berbeda hanya bila A berhasil membuktikan bahwa rumah tetap akan terbakar juga, bahkan jika ia telah bekerja sama dalam mengalihkan

6. Upaya-upaya hukum karena wanprestasi

kepemilikan pada tanggal 15 Mei. B dapat menolak misalnya dengan mengatakan bahwa ia tentu sudah akan langsung memasang alat penangkal petir, atau dengan mengatakan bahwa ia tentu sudah segera menjual dan mengalihkan rumah tersebut kepada orang ketiga lagi.

Kasus 12 A A menjual lukisan antik kepada tetangganya B. Karena A tidak memberikan lukisan tersebut, B mengirimkan dia pemberitahuan tentang kegagalan; dari tanggal 15 Mei A dinyatakan gagal. Meskipun telah dilakukan upaya penjagaan keamanan oleh A, lukisan itu dicuri pada 20 Mei. Para pencuri telah menyatroni lebih banyak rumah di lingkungan itu; juga dari rumah B, banyak barang antik telah dicuri pada malam itu. A mencoba untuk melepaskan diri dari tanggung jawab dengan mengklaim adanya keadaan memaksa.

a. Apa yang akan menjadi keberatan pertama B melawan klaim keadaan memaksa A sebagai pembelaannya?

b. Apa yang akan menjadi kontra-argumen atau sanggahan balik A? c. Apa yang akan menjadi reaksi B untuk kontra-argumen A?

Apakah mungkin untuk melakukan setelah dinyatakan gagal? Pertanyaan ini terdiri dari dua bagian. Pertama: apakah mungkin bagi

debitur yang gagal untuk melakukan dan “menghapus” kegagalan, yang berarti bahwa ia tidak akan bertanggung jawab atas kerusakan/kerugian? Kedua : apakah mungkin bagi kreditur untuk menuntut pelaksanaan bahkan setelah syarat-syarat yang dinyatakan dalam pemberitahuan tentang kegagalan telah berakhir dan debitur gagal?

A menjual 15 ton biji-bijian kepada B. A tidak memberikan reaksi terhadap pemberitahuan tentang kegagalan dari B. A telah gagal mulai tanggal 15 Mei.

Dapatkah A menghindari tanggung jawab dengan mengirimkan

15 ton biji-bijian untuk B pada tanggal 20 Mei? Apakah B masih dapat menuntut bahwa A benar-benar melakukan dan menyerahkan 15 ton biji- bijian?

Jawaban untuk kedua pertanyaan adalah “ya”. Debitur dapat menghapus kegagalan dengan melakukan (terlambat), dengan ketentuan bahwa ia menawarkan untuk membayar biaya keterlambatan dan kerusakan/kerugian tambahan (pasal 6:86). Kreditor masih bisa menuntut pelaksanaan sesuai dengan kontrak (bukan menerima kompensasi yang akan menggantikan pelaksanaan) dan selanjutnya dapat menuntut ganti rugi tambahan jika ada.

Ketidakamanan ini (pelaksanaan atau kompensasi?) dapat di akhiri. Melalui suatu pernyataan tertulis bahwa dia menuntut kompensasi bukan pelaksanaan, kreditur dapat secara efektif mengonversi kewajiban untuk melakukan menjadi kewajiban untuk membayar kompensasi,

Hans Nieuwenhuis

bukan pelaksanaan (pasal 6:87). Setelah debitur menerima pesan seperti itu, ia tidak lagi diperbolehkan untuk menghapus kegagalannya dengan melakukan. Kreditur tentu saja menyerahkan haknya untuk pelaksanaan dengan menulis pesan seperti itu.

Kasus 13 A menjual 10.000 keju ke B, untuk dikirimkan pada tanggal 15 Mei. Hingga tanggal 20 Mei, keju belum disampaikan. B juga memesan jumlah yang sama dari pemasok lain, yang mengirimkannya pada hari yang sama (tanggal 15 Mei). Pada tanggal 25 Mei, 10.000 keju yang dipesan pada A dikirim ke B oleh A sendiri, yang disertai dengan surat yang menawarkan pembayaran untuk kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan pengiriman. Dengan begitu banyak keju, B sekarang terlibat dalam masalah serius soal penyimpanan.

a. Apakah A memenuhi syarat untuk mengirim keju pada tanggal 25 Mei? b. Apa yang harus B lakukan untuk menghindari pengiriman keju dari A?