ﺭﻴﺩﻗ ﺀﻲﺸ لﻜ ﻰﻠﻋ ﻪﻨﺃﻭ yakni bagian ayat ini berkaitan dengan ayat

c. ﺭﻴﺩﻗ ﺀﻲﺸ لﻜ ﻰﻠﻋ ﻪﻨﺃﻭ yakni bagian ayat ini berkaitan dengan ayat

sebelumnya, bahwa penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan dan pengatur urusan keduanya menyangkut kehidupan dan kematiannya berkaitan dengan yang terjadi di alam yakni sistem wujud ini, dan bahwa penciptaan dan pengaturannya tidak dapat terjadi kecuali atas kudrat dan kuasa Allah atasnya, dan kudrat dan kuasanya itu tidak akan terjadi kecuali ada kudrat atas segala sesuatu, dan dengan

11 Hassan al-Sayyid al-Sayyid ΄Âsyûr, Tafsîr Sûrat al-Hajj , ( Kairo : Maktabah ‘Ushûl al- Dîn ), hal. 49 11 Hassan al-Sayyid al-Sayyid ΄Âsyûr, Tafsîr Sûrat al-Hajj , ( Kairo : Maktabah ‘Ushûl al- Dîn ), hal. 49

kudratNya mencakup segala sesuatu. 12

d. ﺎﻬﻴﻓ ﺏﻴﺭ ﻻ ﺔﻴﺘﺁ ﺔﻋﺎﺴﻟﺍ ﻥﺃﻭ yakni bukti akan kepastian hari kiamat

tanpa adanya keraguan dan bukan sesuatu hal yang mustahil, dan janji Allah pasti ditepati. Dan di sini tidak menyebutkan kuasaNya akan tetapi menggunakan redaksi sesungguhnya kiamat pasti datang . Agaknya hal ini disebabkan karena kedatangannya yang demikian mendadak dan begitu rahasia, sehingga yang mendatangkannya pun

tidak dibicarakan lagi. 13

e. ﺭﻭﺒﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﻥﻤ ﺙﻌﺒﻴ ﷲﺍ ﻥﺃﻭ yakni Allah mengembalikan kembali

setelah mereka hancur dari kuburnya atau menghidupkan orang- orang yang telah mati untuk menghadap hari perhitungan dan hari pembalasan.

3. Alam Hewan Arguman adanya kehidupan setelah mati, dapat dilihat melalui kehidupan hewan, contohnya : seperti ayam atau burung, yang asalnya telur yang mati dan tak bergerak, setelah mengalami proses pengeraman selama

12 Muhammad Husayn al-Thabâthabâ’î, al-Mîzân Fi Tafsîr al-Qur’an, jil. IV, hal. 346

13 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, ( Penerbit Lentera Hati, 2002 ), vol. IX, hal. 16 13 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, ( Penerbit Lentera Hati, 2002 ), vol. IX, hal. 16

Tidak hanya ayam atau burung, argumen adanya kehidupan setelah mati, manusia bisa melihat perjalanan hidup ulat hingga menjadi kupu-kupu. Kalau ulat telah mencapai umur tertentu, dia akan mengalami peristiwa yang mungkin bisa dikatakan “ mati” yaitu dia memilih tempat yang dianggap paling tersembunyi, kemudian dia diam tak bergerak sedikit pun, tak makan dan minum, yang dikenal kepongpong, kuat sekali kulitnya sehingga tangan manusia dewasa pun tidak mudah merobeknya. Dia sedang menunggu peristiwa yang akan mengubah dirinya dari makhluk yang menakutkan dan menjijikan pemakan daun menjadi makhluk yang indah menakjubkan rupanya, terbang dari bunga menghisap madu.

Kisah perjalan hidup ulat ini menapaki tiga tahapan, dan ini sama dengan kisah perjalanan hidup manusia di alam ini.

a. Ketika menjadi menjadi ulat dapat diumpamakan masa hidup di dunia bagi manusia.

b. Ketika menjadi kepongpong ( semacam benda mati yang membalut dengan dinding batas yang kuat diumpamakan masa hidup manusia b. Ketika menjadi kepongpong ( semacam benda mati yang membalut dengan dinding batas yang kuat diumpamakan masa hidup manusia

c. Ketika hidup kembali menjadi kupu-kupu yang indah keluar menjadi kepongpong diumpamakan manusia yang dibangkitkan dari kubur menuju alam akherat.

Dari dua contoh di atas, sebagai bukti akan kebesaran Allah yang menghidupkan dari yang mati dan mengelurkan yang mati dari yang hidup.

Sebagaimana Allah berfirman :

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang engkau kehendaki tanpa hisab ( batas ).” ( QS. ‘Al ΄ Imrân {3}:

ﻲﺤﻟﺍ ﻥﻤ ﺕﻴﻤﻟﺍ ﺝﺭﺨﺘﻭ ﺕﻴﻤﻟﺍ ﻥﻤ ﻲﺤﻟﺍ ﺝﺭﺨﺘﻭ maksud dari penggalan dari

ayat di atas, Dialah mengelurkan atau menghidupkan tumbuhan dari biji ( yang mati ) dan biji dari tumbuhan, menghidupkan pohon kurma dari biji kurma dan biji kurma dari pohon kurma, dari seorang Mukmin ( yang hidup hatinya ) lahir seorang Kafir ( yang hatinya mati ) dan dari seorang Kafir lahir ayat di atas, Dialah mengelurkan atau menghidupkan tumbuhan dari biji ( yang mati ) dan biji dari tumbuhan, menghidupkan pohon kurma dari biji kurma dan biji kurma dari pohon kurma, dari seorang Mukmin ( yang hidup hatinya ) lahir seorang Kafir ( yang hatinya mati ) dan dari seorang Kafir lahir

begitulah seterusnya. 14

Semua keterangan di atas, sebagai contoh untuk manusia dan bukti kuat akan kudrat dan kuasa Allah untuk mengeluarkan yang mati menjadi hidup dan mengeluarkan yang hidup menjadi mati, hal tersebut mudah bagi Allah Swt.

4. Alam Tumbuhan Di sekitar hidup manusia sering kali didapati biji tumbuhan yang menyerupai kerasnya seperti batu ketika dipegang, terkadang dipakai sebagai alat bermain oleh anak-anak kecil dan tak pernah terlintas oleh akal mereka adanya kehidupan di dalamnya. Apabila biji tumbuhan yang mati dan keras seperti batu itu, diletakkan tanah yang gembur dan subur, maka biji yang mati tersebut akan pecah dan mengelurkan kehidupan baru yang tak pernah tergambar dan terlintas oleh akal manusia. Allah berfirman dalam al-Qur’an :

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengelurkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. ( yang memiliki sifat-sifat )

14 ‘Ibn Katsîr, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm , jil. II, hal. 24 14 ‘Ibn Katsîr, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm , jil. II, hal. 24

Dan tanpa diragukan, semua ini menjadi argumen yang kuat dan sesuatu yang mudah untuk menghidupkan kembali manusia di hari kiamat, dan ini sebagai modal gambaran manusia dengan berbagai contoh yang dikemukakan al-Qur’an yang berkenaan dengan hari kebangkitan.

Dari semua uraian di atas, argumen melalui alam bumi, alam manusia, alam hewan dan alam tumbuhan tanpa diragukan lagi akan kuasa Allah untuk membangkitan semua makhluk-Nya yang telah mati di hari kiamat nanti.