30 Setelah pemodelan selesai maka hasil pemodelan dari solidwork di import ke
ansys jenis propeller yang akan dianalisa menggunakan Ansys 15.0 yang
mempunyai dua bilah.
Gambar 3.6 Hasil import ke Ansys 15.0 Pada tahap pemodelan kondisi batas diperlukan untuk membatasi udara
yang terjadi pada bilah propeller
3.5.2 Meshing Fluent Ansys 15.0
Setelah tahap pemodelan selanjutnya dilakukan proses meshig . ukuran mesh yang terdapat pada suatu objek akan mempengaruhu ketelitian
analisis CFD yang akan dilakukan. Semakin kecil mesh yang dilakukan suatu objek maka hasil yang didapatkan semakin teliti tetapi membutuhkan daya dan
komputasi waktu yang lebih lama dibandingkan dengan objek yang memiliki ukuran mesh yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
31 Gambar 3.7 Setting Mesh
Grow Rate untuk meshing pada propeller digunakan default dengan jumlah node 198827
Gambar 3.8 Meshing fluid flow pada propeller Fluent
Gambar 3.9 Meshing propeller
Universitas Sumatera Utara
32
3.5.3 Setup Fluent Ansys 15.0
Setup pada ansys Fluent 15 adalah proses sebelum dimulainya tahap iterasi, pada tahap ini merupakan tahap dimana pengaturan fluida di tentukan.
Seperti general, models, Boundary Condition, 1. General Setting
Pada General setting yang skala yukuran yang di gunakan adalah mm
Gambar 3.10 General setting 2. Model Set Up
Aliran fluida yang dimasukkan viskos dengan nilai standart k omega- standar, model k-omega standar yang terdapat pada FLUENT merupakan
model berdasarkan model Wilcox k-omega yang memasukkan beberapa modifikasi untuk menghitung efek aliran pada bilangan reynold rendah,
kompresibilitas dan penyebaran aliran geser shear flow.
Gambar 3.11 Model set up fluent Ansys 15
Universitas Sumatera Utara
33 3. Boundary Condition
Fungsi dari boundary condition adalah menentukan keluar masuknya fluida dengan parameter tertentu .
Gambar 3.12 Boundary condition ansys fluent
Input yang di tentukan pada boundary condition untuk propeller adalah velocity inlet, dimana velocity inlet ini digunakan untuk mendefenisikan
kecepatan aliran dan besaran skalar lainnya pada sisi masuk aliran, kondisi batas ini hanya digunakan untuk aliran inkompresibel. Simulasi kecepatan
angin yang menabrak propeller sebesar 10 ms dengan tekanan udara 1 atm 101325 Pa
Gambar 3.13 Velocity Inlet Pada output propeller yang digunakan adalah outflow karena pada sisi aliran
keluar tidak diketahui sama sekali. Data pada sisi keluar diekstrapolasi dari data yang ada pada aliran sebelum mencapai sisi keluar.
Universitas Sumatera Utara
34 Gambar 3.14 Output Propeller
Pada propeller kondisi batas yang digunakan adalah wall dinding sebagai pembatas antara daerah fluida udara .
Gambar 3.15 Lapisan batas pada propeller Sedangkan kondisi lapisan batas pada bidang simetri propeller menggunakan
tipe simetry artinya tidak ada data yang dimasukkan.
Universitas Sumatera Utara
35 Gambar 3.16 Boundary condition simetri
4. Solution Methods Pada solution methods parameter yang digunakan adalah standart
initialization, proses iterasi memerlukan tebakan awal sebelum memulai perhitungan
Gambar 3.17 Solution Methods 4.
Iterasi Iterasi dapat diartikan sebagai suatu proses atau metode yang digunakan
secara berulang-ulang
pengulangan dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan samapai mencapai hasil yang convergent.
Universitas Sumatera Utara
36 Gambar 3.18 Iterasi
a. Iterasi pada kecepatan fluida 10 ms
Gambar 3.19 Hasil iterasi pada kecepatan fluida 10 ms Pada hasil iterasi untuk keceepatan 10 ms dilakukan sampai konvergen
dengan 103 iterasi
Universitas Sumatera Utara
37 b.
Iterasi pada kecepatan fluida 20 ms
Gambar 3.20 Hasil iterasi pada kecepatan fluida 20 ms
Pada hasil iterasi untuk keceepatan 20 ms dilakukan sampai konvergen dengan 98 iterasi
c. Iterasi pada kecepatan fluida 30 ms
Gambar 3.21 Hasil iterasi pada kecepatan fluida 30 ms Pada hasil iterasi untuk keceepatan 30 ms dilakukan sampai konvergen
dengan 99 iterasi.
Universitas Sumatera Utara
38 d.
Iterasi pada kecepatan fluida 40 ms
Gambar 3.23 Hasil iterasi pada kecepatan fluida 40 ms
Pada hasil iterasi untuk keceepatan 40 ms dilakukan sampai konvergen dengan 104 iterasi.
e. Iterasi pada kecepatan fluida 50 ms
Gambar 3.24 Hasil iterasi pada kecepatan fluida 50 ms Pada hasil iterasi untuk keceepatan 50 ms dilakukan sampai konvergen
dengan 105 iterasi.
Universitas Sumatera Utara
39
3.6 Diagram Alir Simulasi