Pesawat Tanpa Awak UAV Pesawat Udara Nir Awak PUNA

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pesawat Tanpa Awak UAV

Pesawat tanpa awak UAV adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri , menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa di gunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya. Penggunaan terbesar dari penggunaan pesawat ini adalah di bidang militer . Pesawat tanpa awak memiliki bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakter bervariasi. Sejarah pesawat tanpa awak adalah drone , pesawat tanpa awak yang digunakan sebagai sasaran tembak. Perkembangan kontrol otomatis membuat pesawat sasaran tembak yang sederhana mampu merubah menjadi pesawat tampa awak yang kompleks. Gambar 2.1 Pesawat Udara Nir Awak Predator milik USA

2.2 Pesawat Udara Nir Awak PUNA

Pesawat udara nir awak juga disebut dengan Unmanned Aerial Vehicle dan terkadang disebut sebagai Remotely Piloted Vehicle atau dengan kata lain, pesawat terbang tanpa awak adalah pesawat terbang tanpa satu pun kru pesawat yang mengendalikan didalamnya. Namun disamping itu, UAV sendiri mampu membawa kamera, sensor, alat komunikasi dan beberapa peralatan lain. Pesawat- pesawat semacam ini berkembang luas di kalangan militer. UAV sendiri tidak Universitas Sumatera Utara 5 bisa lepas dari konstribusi Archibald Low. Dia lah seorang tokoh yang menjadi cikal bakal pesawat nir awak tersebut. Archibald Montgomery Low atau yang lebih dikenal dengan A. M Low, lahir pada tahun 1888 dan wafat pada 13 September 1956. Julukan Father of Radio Guidance Sistem didapatkannya atas dasar konstribusinya yang dalam bidang roket kendali, torpedo, hingga pesawat. Archibald Low mulai terjun pada bidang militer pada saat Perang Dunia. Dia mendapatkan pendidikan dan pelatihan militer, dan beberapa kemudian ia dipromosikan menjadi Kapten oleh Royal Flying Corps. Penelitiannya di bidang kemiliteran ialah, menemukan bagaimana caranya menemukan pengendalian pesawat sehingga dapat digunakan untuk media peluru kendali. Bersama tim yang terdiri dari seorang Kapten Kapten Poole dan seorang Letnan Letnan Bowen, dan Archibald sendiri menjadi ketua tim, dia dan kedua temannya itu merancang sebuah proyek yang besar, Proyek Aerial Target AT. Adalah Jendral Sir Daivid Hedgerson memerintahkan Rotal Flying Corps Experimental Works untuk membuat protitpe AT menjadi sebuah alat yang dilengkapi hulu ledak. Sebagai pemimpin Experimental Works, Archibald mengerahkan 30 orang untuk membangun AT, termasuk beberapa ahli didalamnya. Dari proyek tersebut, terciptalah Ruston Proctor AT yang didesain oleh H.P.Folland, sebuah pesawat tak berawak yang difungsikan sebagai penghancur Zeppelin anti-Zeppelin. Ruston Proctor At tersebut di uji coba pada tanggal 21 MAret 1917 di Upavon Central Flying High School. AT tersebut dilncurkan dari lori yang menggunakan tekanan udara. Semula, percobaan dirasaa sukses, karena bisa dikontrol dengan remote, namun nahas menimpa pesawat karya Lows team. Pesawat tersebut hancur saat akan mendarat. Selain Aerial Target Aircraft, Archibald juga menciptakan sistem, dimana sistem kendali itu digunakan oleh Jerman semasa Perang Dunia II, sebuah sistem kendali roket atau yang dikenal dengan Project Vergeltungswaffe atau Project V. Untuk ulasan mengenai Project V1 : The Flying Bomb, V2 : Rocket, dan V3 : Canon . UAV dapat di klasifikasikan berdasarkan Sasaran dan Umpan Universitas Sumatera Utara 6 Penyedia medan perang intelijen Logistik Penelitian dan Pengembangan Sipil dan Komersial Setelah Perang Dunia II, telah diciptkanlah sebuah pesawat UAV bertenaga jet pendorong pada tahun 1951 yang bernama Ryan Firebee I atau Q-2KDA-1 Firebee. Ryan Firebee ini diciptakan oleh Tubal Claude Ryan dan dikembangkan oleh Ryan Aeronautical. UAV tersebut mampu diluncurkan di udara maupun dipermukaan tanah dengan bantuan JATO atau sistem yang membantu pesawat untuk terbang dengan roket kecil. Setelah Firebee I diciptakan, beberapa tahun kemudian Firebee II dirilis. Saat ini UAV semakin beragam jenis dan bentuk. Bahkan ada yang berbentuk lingkaran dan lebih kecil ukurannya. Dan kesemuanya itu tidak lepas dari fungsi dan tujuannya. UAV memang kerap digunakan untuk tugas militer seperti yang dilakukan Predator, Aquila UAV, dan Xianglong UAV. Mansniarman

2.3 Sistem Propulsi