55 Instrumen yang kedua adalah angket yang digunakan untuk mengukur
kelayakan media yang akan dibuat untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dapat ditinjau dari empat komponen yaitu pembelajaran,
materi, tampilan media pembelajaran dan penggunaannya. Sebelum digunakan instrument ini harus dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan para ahli.
Menurut Sugiyono 2014:125 untuk menguji validitas konstruksi construct validity, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Setelah
instrumen dinyatakan layak maka sudah dapat diberikan kepada ahli materi, ahli media dan guru atau siswa.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis kelayakan dan penilaian dari media pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dengan memproses
hasil pengukuran dari angket yang diberikan kepada responden. Dari hasil yang telah didapat yaitu berupa angka-angka yang kemudian dapat diolah dengan
cara menjumlahkan dan membandingkan dengan jumlah yang diharapkan. Presentase ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
���������� ��������� = ���� ℎ���� ���������
���� ���� ��ℎ������� � 100
Pencarian presentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipresentasekan dan disajikan tetap berupa presentase, tetapi dapat juga
presentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya sangat layak, layak,cukup layak, kurang layak dan tidak layak. Berikut adalah
56 klasifikasi kelayakan pada pengembangan media pembelajaran yang
mengadopsi dari skala presentase oleh Suharsimi Arikunto 2010: 35: Tabel 9. Skala presentase kelayakan media pembelajaran
Presentase Penilaian Interpretasi
81-100 Sangat layak
61-80 Layak
41-60 Cukup layak
21-40 Kurang layak
0-20 Tidak layak
Pada tabel di atas disebutkan kriteria presentase penilaian dan intrepretasi. Untuk mengetahui kelayakan digunakan tabel di atas sebagai acuan
penilaian data yang dihasilkan dari ahli media, ahli materi dan siswa atau guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan.
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran
a. Deskripsi Pembuatan Media Pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran diciptakan guna membuat sebuah media yang baru yang dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar
khususnya dalam bentuk soal pada mata pelajaran konstruksi bangunan. Dalam pembuatan media berbentuk variasi soal teka-teki silang, peneliti berduskusi
dengan guru mata pelajaran konstruksi bangunan dan dosen pembimbing. Diskusi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan media tersebut.
Dengan dilakukannya diskusi maka ditemukan sebuah gagasan baru melalui saran yang diberikan dari guru dan dosen. Adapun tahapan yang dilakukan
peneliti dalam pembuatan media yang meliputi:
Gambar 20. Alur penelitian dalam pengembangan Media pembelajaran
DEFINE
1. Silabus 2. Materi
3. Tujuan pembelajaran
4. Soal
DESIGN
1. Pemilihan media 2. Desain awal
3. Pengelompokan soal
DEVELOP
1. Perancangan dan penyususan media
2. Validasi ahli 3. Revisi tahap 1
4. Implementasi media pembelajaran
5. Revisi tahap 2 6. Produk akhir media
pembelajaran