16 c.
Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil
yang bermanfaat. d.
Menyebarluaskan program melaksanakan program di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu, karena program tersebut
berhasil dengan baik makan sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.
Berdasarkan penjelasan mengenai manfaat evaluasi program, dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan melalui evaluasi program berguna
bagi pengambil keputusan atau decision maker dalam mengambil keputusan dalam rangka tindak lanjut suatu program diklat.
6. Evaluator Program
Evaluator merupakan orang atau pelaku kegiatan evaluasi. Menurut U2 Program Evaluation Standards Wirawan, 2012: 133 orang yang melakukan
evaluasi harus dapat dipercaya dan kompeten untuk melaksanakan evaluasi, sehingga temuannya mencapai kedibilitas dan penerimanaan maksimum.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2010: 22 menjelaskan untuk menjadi seorang evaluator, seseorang harus memenuhi persyaratan yaitu: 1 Mampu
melaksanakan, 2 Cermat, 3 Objektif, 4 Sabar dan tekun, dan 5 Hati-hati dan bertanggung jawab.
Disisi lain Suharsimi dan Cepi Safruddin 2010: 23 mengklasifikasikan dua macam evaluator, yaitu:
17 a.
Evaluator dalam Internal Evaluator Evaluator luar adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan
salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi. b.
Evaluator luar External Evaluator Evaluator luar adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan
implementasi program. Mereka yang berada diluar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlakasanaan
kebijakan yang sudah diputuskan. Masing-masing dari dua macam jenis evaluator yang dijelaskan
sebelumnya, baik evaluator dalam dan evaluator luar mengandung kelebihan dan kekuarangan yang akan dijelaskan pada Tabel 2 mengenai Kelebihan dan
Kekurangan Evaluator Dalam dan Evaluator Luar Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin, 2010: 23.
7. Model Evaluasi Program
Terdapat banyak model dalam evaluasi program menurut para ahli. Kaufman dan Thomas Suharsimi Arikunto, 2010: 40 membedakan 8 model
evaluasi, akan tetapi hanya beberapa yang sering digunakan. Adapun beberapa model yang dimaksud sebagai berikut.
a. Goal Oriented Evaluation Model
Merupakan model yang muncul paling awal. Yang menjadi objek pengamatan pada model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan
jauh sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus-menerus, mengecek seberapa jauh tujuan tersebut sudah terlaksana di dalam