Model Evaluasi Program Evaluasi Program

21 4 Summative evaluation, evaluator diharapkan dapat mengummpulkan semua data tentang hasil dan dampak program. f. CIPP Evaluation Model Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1966. Model evaluasi ini dipakai secara meluas di seluruh dunia dan dipakai untuk mengevaluasi berbagai disiplin dan layanan misalnya pendidikan, perumahan, pengembangan masyarakat, transportasi, dan sistem evaluasi personalia militer Stufflebeam, dalam Wirawan 2012: 92. Model CIPP terdiri dari empat jenis evaluasi yaitu konteks context, masukan input, proses process, dan hasilproduk product. g. Discrepancy Model Model evaluasi dikembangkan oleh Malcolm Provus yang menekankan bahwa adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Evaluasi program yang dilakukan yaitu mengukur besarnya kesenjangan yang ada disetiap komponen.

B. Program Pendidikan dan Pelatihan Pasca UKG

1. Pendidikan dan Pelatihan

a. Pengertian Diklat Diklat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau permintaan pasar Mahmun, 2010 . Siswanto Sastrohadiwiyo 2005: 200 mengungkapkan: Secara konseptual pendidikan adalah segala sesuatu untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia, jasmaniah, dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, untuk pembangunan persatuan dan masyarakat adil da makmur 22 dan selalu ada dalam keseimbangan. Sedangkan pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar system pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif sinngkat, dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Sedangkan menurut Daryanto 2014: 26, program pendidikan dan pelatihan adalah rancangan suatu sistem dalam proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang maupun peningkatan atau perolehan kemahiran keterampilan dalam rangka pendewasaan melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian menyebutkan sasaran diklat adalah tersedianya Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualitas tertentu guna memenuhi salah satu persyaratan untuk diangkat dalam jabatan tertentu. Berdasarakan konsep-konsep diatas dapat diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan suatu rancangan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas manusia melalui metode pengajaran dan pelatihan. Hubungan diklat dengan pengembangan profesi pendidik yaitu untuk meningkatkan kemampuan guru untuk menjadi lebih profesional, maka dari itu diklat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam profesinya sebagai pengajar. b. Tujuan Diklat Pengertian tujuan secara umum adalah sesuatu yang hendak dicapai atau diharapkan. Diklat atau pendidikan dan pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Manullang 2006: 69 tujuan utama setiap latihan adalah agar masing-masing pengikut latihan dapat melakukan pekerjaannya kelak lebih efisien. Sedangkan tujuan pelatihan menurut Mangkunegara 2013: 45 sebagai berikut. 23 1 Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi 2 Meningkatkan produktivitas kerja 3 Meningkatkan kualitas kerja 4 Meningkatkan penetapan perencanaan sumber daya manusia 5 Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja 6 Meningkatkan rangsangan agar karyawan manoy berkinerja secara maksimal 7 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja 8 Meningkatkan keusangan obsolescence 9 Meningkatkan perkembangan pegawai Disisi lain dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Pasal 1 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil PNS menyebutkan tujuan diadakannya diklat untuk PNS sebagai berikut. 1 Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan institusi. 2 Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaru dan perekat persatuan dn kesatuan bangsa. 3 Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. 4 Menciptakan kesamaaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Dari pemaparan diatas jika dikaitkan tujuan diklat yaitu untuk membangun dan meningkatkan kemampuan dan pengembangan potensi individu serta profesi dalam hal ini merupakan guru. c. Fungsi diklat Program pendidikan dan pelatihan memiliki fungsi atau kegunaan bagi profesi pendidik. Menurut Hamalik 2007: 13 diklat atau pendidikan dan pelatihan mempunyai tiga fungsi yakni sebagai berikut. 1 Diklat berfungsi memperbaiki perilaku performance kerja para peserta diklat itu. 24 2 Diklat berfungsi mempersiapkan promosi ketenagaan untuk jabatan yang lebih rumit dan sulit. 3 Diklat berfungsi mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yakni jabatan kepengawasan dan manajemen. Sedangkan Proctor dan Thorton Manullang, 2006: 68 menjelaskan faedah nyata dari latihan sebagain berikut. 1 Menaikan rasa puas pegawai. 2 Pengurangan pemborosan. 3 Mengurangi ketidakhadiran dan turn over pegawai. 4 Memperbaiki metode dan sistem kerja. 5 Menaikkan tingkat penghasilan. 6 Mengurangi biaya-biaya lembur. 7 Mengurangi biaya pemeliharaan mesin-mesin. 8 Mengurangi keluhan-keluhan pegawai 9 Mengurangi kecelakaan-kecelakaan. 10 Memperbaiki komunikasi. 11 Meningkatkan pengetahuan serbaguna pegawai. 12 Memperbaiki moral pegawai. 13 Menimbulkan kerjasama yang lebih baik. Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa fungsi dari diklat adalah untuk mempersiapkan, mengembangkan, dan memperbaiki kemampuan atau kompetensi pegawai atau individu dalam pekerjaan. d. Jenis Diklat Menurut Sastrohadiwiryo 2005: 200 secara garis besar jenis pendidikan dan pelatihan terbagi dua yaitu menurut sifat dan sasaran. 1 Menurut sifatnya, pendidikan dan pelatihan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. a Pendidikan umum. b Pendidikan kejuruan. 25 c Pelatihan keahlian. d Pelatihan kejuruan. 2 Menurut sasarannya, pendidikan dan pelatihan dibedakan menjadi dua jenis yaitu “pendidikan dan pelatihan Prajabatan dan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan” Sastrohadiwiryo, 2005: 201 yaitu sebagai berikut. a Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Preservice Training adalah pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan dalam pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Diklat ini dimaksudkan untuk melakukan pembentukan sikap mental, kesemaptaan fisik dan disiplin serta untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, keahlian dan keterampilan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan untuk menduduki sesuatu jabatan tertentu. b Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan In Service Training adalah pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil dengan sasaran pendidikan dan pelatihan adalah tersedianya Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualitas tertentu guna memenuhi persyaratan jabatan tertentu. Maka dalam merencanakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dan jenis- jenisnya pimpinan instansi perlu menyampaikan rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan baik yang akan diselenggarakan sendiri maupun yang akan diselenggarakan di luar instansi. Sedangkan dalam Undang-undang Kepegawaian No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan jenis dan jenjang Diklat Pegawai Negeri Sipil terdiri dari sebagai berikut.