Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2012
Bab III Halaman 32
masih dalam pengertian pertumbuhan sedang sebagaimana tahun sebelumnya yaitu dalam kisaran 5-6 persen.
Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi
Kabupaten Landak
No Indikator Makro Ekonomi
Realisasi Proyeksi
Tahun 2011 Tahun 2012
Angka Sementara
Tahun 2013 Data Proyeksi
Tahun 2014
1 2
3 4
5 6
1. PDRB Berlaku Jutaan Rupiah
3.340.536.95 3.720.288,43
4.154.106,92 4.552.000,00
2. PDRB Konstan Jutaan Rupiah
1.714.765,87 1.817.896,65
1.927.902,85 2.037.000,00
3. Pertumbuhan Ekonomi
6,90 6,01
6,05 5,86
4. Laju Inflasi
5,99
5,05 na
Na 5.
Angka Kemiskinan 13,13
12,41 11,23
10,21 6.
Tingkat Pengangguran 3,18
4,80 3,24
3,94 7.
Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan:
- PDRB Perkapita Tahun Rupiah
9.939.707,65 10.921.627,04
12.054.000,00 12.997.000,00
- Besaran IPM
68,16 69,05
69,60 70,17
3.2. Tantangan serta Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro Tahun 2015
Adapun tantangan pokok daerah yang perlu mendapat perhatian di tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya saing Kabupaten Landak yang masih lemah karena belum berkembangnya hilirisasi industri;
2. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia IPM yang secara nasional masih berada dibawah rata-rata
nasional; 3. Meningkatkan infrastruktur kebutuhan dasar yang menghambat pengembangan usaha
dan pelayanan publik; 4. Mengoptimalkan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan;
5. Mengoptimalkan investasi swasta dalam mendukung perkembangan perekonomian daerah;
6. Degradasi lingkungan dan deforestasi masih terus terjadi antara lain akibat dari kegiatan illegal antara lain Pertambangan Emas Tanpa Izin PETI;
Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2012
Bab III Halaman 33
7. Luas wilayah Kabupaten Landak yang cukup luas serta kurang didukung dengan infrastruktur yang memadai mengakibatkan sulitnya pelayanan terhadap masyarakat;
8. Mengoptimalkan kompetensi, sistem kinerja dan kesejahteraan aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik;
9. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan sumber daya dan lingkungan serta lambatnya pembangunan
dan pemeliharaan infrastruktur di daerah. Sesuai dengan sasaran Nasional yaitu kebijakan ekonomi makro
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, menciptakan pembangunan ekonomi
yang inklusif dan berkeadilan. Untuk itu pembangunan ekonomi secara makro yang akan dilaksanakan kedepan yaitu pembangunan ekonomi yang pro poor, pro job dan pro growth.
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan menjaga tingkat konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi serta mendorong industry pengolahan sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat yang bersifat produk primer.
Peningkatan Investasi akan terus didorong dengan berupaya meningkatkan daya tarik investasi di Kabupaten Landak dengan menciptkan iklim investasi yang kondusif,
seperti masalahan prosedur perijinan, pembangunan kawasan industri Mandor akan terus didorong persiapannya, harmonisasi kebijakan baik pusat maupun daerah dan lintas sektor,
mendorong peningkatan nilai tambah produk primer dan penciptaan peluang ekspor terhapat komoditi unggulan daerah.
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diharapkan akan mampu menciptakan lapangan kerja dan secara bertahap akan mengurangi angka kemiskinan. Berbagai upaya
yang di lakukan untuk menurunkan penduduk miskin terus akan didorong dengan berbagai program-program yang akan diarahkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi yang pro
rakyat miskin, memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat serta meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. Disamping itu, berbagai
kebutuhan pokok masyarakat yang berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat miskin akan terus diperbaiki dan dijamin ketersediaannya dengan akses dan harga yang terjangkau.
Pembangunan pertanian dan pembangunan perdesaan akan terus didorong melalui peningkatan produksi pangan dan produksi pertanian secara luas, diversifikasi
ekonomi pedesaan, pengembangan usaha kecil dan menengah guna untuk mendukung ekonomi pedesaan.
Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2012
Bab III Halaman 34
Dalam bidang industri dilakukan dengan kebijakan penumbuhan industri, populasi usaha industri kecil dan menengah,penguatan struktur industri, dan peningkatan
produkstivitas usaha industri dan nilai tambah. Untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan dengan
menyertakan semua kelompok masyarakat dan golongan, tetap menjadi salah satu program utama guna mengelesaikan berbagai persoalan kesenjangan. Perumusan dan implementasi
guna mendukung
pembangunan ekonomi
yang berkeadilan
seperti dibidang
ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta penanggulangan kemiskinan harus melibatkan para pemangku kepentingan. Kebijakan yang afirmatif harus
dijalankan untuk mengatasi kesenjanngan ketertinggalan, maupun kemiskinan yang masih mewarnai kehidupan sebagian besar Kabupaten Landak.
Prospek pembangunan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun 2015 secara umum tidak terlalu banyak mengalami perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, namun tetap diusahakan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Apabila pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun 2013 sebesar 6,05 , pada tahun 2014 dan 2015 diharapkan relatif tidak jauh berbeda. Sementara target yang
pertumuhan ekonomi yang diharapkan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 6,25. Sasaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak sebesar 6,25 pada tahun 2015
tersebut bukan hanya semata-mata sekedar bertumbuh dalam arti peningkatan nilai PDRB, namun juga dalam arti luas dan berkualitas yaitu :
a. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong mengatasi kesenjangan antara wilayah Kecamatan dan kesenjangan antar sector pembangunan yang ikut menyumbang
pertumbuhan PDRB. b. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun-tahun mendatang dapat
mendorong pengurangan angka kemiskinan secara siknifikan. Data tahun 2012 penduduk miskin Kabupaten Landak berjumlah 41.300 jiwa 12,41. Dengan strategi dan program
pembangunan yang saling mendukung antar pusat dan daerah serta dengan sinergisitas yang baik, diharapkan pada tahun 2015 terjadi penurunan prosentase jumlah penduduk
miskin secara bertahap menjadi 9,17 dan lima tahun kedepan ditargetkan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Landak menjadi satu digit 7,00 .
c. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong membuka kesempatan kerja sekaligus upaya pengurangan angka pengangguran. Prosentase angka pengangguran terbuka
Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2012
Bab III Halaman 35
tahun 2012 sebesar 3,80 , dan pada tahun 2015 angka penggangguran diproyeksikan akan turun pada kisaran 3,69 .
d. Secara kewilayahan upaya mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah kecamatan dan secara sektoral diupayakan untuk mendorong pencapaian sasaran
peningkatan IPM, target MDGs, Food Estate serta penanganan komoditi unggulan MP3EI secara signifikan.
3.3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah