Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penyusunan RKPD

Bab I Halaman 4 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 690. 11. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 11 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Landak Tahun 2007 2027 Lembaran Daerah Nomor 11 Tahun 2008; Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 23.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 lima tahun. Sedangkan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang juga sering disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja-SKPD, adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 satu tahun. Dalam Pasal 25 Undang-undang tersebut, maka RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Hubungan dan keterkaitan antar Dokumen perencanaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Bab I Halaman 5 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014 Sedangkan konsistensi antara perencanaan dengan proses penganggaran dapat diilustrasikan sebagai berikut : Gambar 2 Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD

1.4. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD

1. Maksud.

a. Sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi atas Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mendesak untuk ditangani pada Tahun 2015. b. Sebagai dasar dan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Landak, DPRD, masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD propinsi, APBN, dana-dana dekonsentrasi, bantuan luar negeri, dan sumber pendanaan lainnya; c. Memberikan arahan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Landak dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD secara terpadu, terarah dan terukur pada Tahun 2015.

2. Tujuan.

a. Mewujudkan sinergi antara perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar bidang pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan. RPJM Daerah RKP RKP Daerah Renstra SKPD Renja SKPD RAPBD RKA SKPD APBD Rincian APBD Pedoman Pedoman Dijabarkan Pedoman Pedoman Diacu Diserasikan melalui Musrenbang Bab I Halaman 6 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014 b. Menjaga konsistensi perencanaan dan pemilihan program serta kegiatan prioritas dengan Visi dan Misi Daerah. c. Menetapkan arah kebijakan, prioritas pembangunan dan plafonpagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD.

1.5. Sistematika Penyusunan RKPD

Rancangan Awal RKPD Kabupaten landak Tahun 2015 dibagi menjadi enam bab dan beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.4. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD

1.5. Sistematika Penyusunan RKPD

BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2013 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 3.2. Tantangan serta Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Daerah Makro Tahun 2015

3.3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.3.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.4.2. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah 3.4.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.4.4. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah 3.4.5. Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Bab I Halaman 7 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014 BAB IV SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 4.1. Sasaran Makro Pembangunan Daerah 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah BAB V PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 5.1. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015 5.2. Program-Program Prioritas Pembangunan Daerah BAB VI PENUTUP 6.1. Kaidah Pelaksanaan

6.2. Tindak Lanjut

Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2012 Bab II Halaman 8 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014

BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografis dan Demografis

Kabupaten Landak adalah salah satu daerah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pontianak pada tanggal 4 Oktober 1999 dengan UU Nomor 55 Tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini terletak di Ngabang, memiliki luas wilayah 9.909,10 km² atau sekitar 6,75 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Landak terbagi menjadi 13 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 156 desa dan 659 dusun. Tabel 2.1. Banyaknya Desa dan Dusun Menurut Kecamatan di Kab. Landak Tahun 2012 No. Kecamatan Desa Dusun 1. Sebangki 5 27 2. Ngabang 19 83 3. Jelimpo 13 47 4. Sengah Temila 14 84 5. Mandor 17 57 6. Menjalin 8 41 7. Mempawah Hulu 17 73 8. Sompak 7 23 9. Menyuke 16 81 10. Banyuke Hulu 7 35 11. Meranti 6 35 12. Kuala Behe 11 31 13. Air Besar 16 42 Jumlah 156 659 Sumber : Landak Dalam Angka, 2013 Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas koordinat 0°01 Lintang Selatan-1°02 Lintang Utara dan 109°5 -110°10 Bujur Timur, sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Landak adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau