Konsep Komunikasi Massa Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Konsep Komunikasi Massa

Joseph A. Devito Effendi dalam bukunya, “Communicology : An Introduction To The Study of Communication”, menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca, atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk diidentifikasikan. 2. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar- pemancar audio dan visual. Komunikasi akan lebih mudah dan logis bila didefinisikan menurut bentuknya, televisi, radio, surat kabar, film, buku dan pita. Komunikasi itu ditujukan kepada massa dengan melalui media massa. Maka ciri-ciri komunikasi massa adalah : 1. Komunikator massa bersifat melembaga, berarti bahwa komunikatornya bertindak atas nama lembaga. Contoh komunikator media massa adalah wartawan, penyiar radio, reporter televisi, sutradara, film, karena media 16 yang dipergunakan adalah suatu lembaga dan dalam menyebar luaskannya pun atas nama lembaga. 2. Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum public karena ditujukan kepada umum yang mengenai kepentingan umum. 3. Proses komunikasi massa bersifat satu arah yang berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan terhadap komunikator. Dengan lain perkataan penyiar televisi atau wartawan tidak mengetahui khalayak yang dijadikan sasaran. Yang dimaksud dengan tidak mengetahui dalam keterangan diatas adalah tidak mengetahui proses komunikasi itu berlangsung. 4. Komunikan komunikasi massa yang heterogen, beragam dalam jenis usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, status sosial, status ekonomi, hobi, dan sebagainya. Selain komunikan, komunikasi massa juga bersifat anonim, tidak dikenal oleh komunikator. 5. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan berarti pendengar radio atau pemirsa televisi secara serempak bersama-sama dan serentak pada saat yang sama memperhatikan acara yang sama. Effendi, 1990:23. Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri, komunikasi metitikberatkan pada penyampaian pesan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Menurut McQuail, pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan suatu produk yang komoditas yang memiliki nilai tukar secara umum simbolik yang mengandung nilai kegunaan. Jadi setiap pesan yang ditayangkan oleh stasiun televisi berada dalam posisi sebagai produk yang ditawarkan dalam rangka mencapai salah satu tujuan yaitu dikonsumsi khalayak. Selanjutnya, McQuail 1991:53 mengatakan bahwa media massa berperan sebagai : 1. Pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan memungkinkan kita mampu memahami apa yang terjadi disekitar kita, tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak. 2. Juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa atau hal yang terpisah dan kurang jelas. 3. Pembawa atau penghantar informasi atau pendapat. 4. Jaringan interaktif yang mennghubungkan pengirim dengan penerima melalui berbagai macam umpan balik. 5. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukkan arah, memberikan bimbingan atau instruksi. 6. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberikan perhatian khusus dan menyisihkan aspek pengalaman yang lainnya. 7. Cermin yang memantulkan citra masyarakat itu sendiri. 8. Tirai dan penutup yang menutupi kebenaran demi mencapai tujuan propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan. Sehingga tanpa disadari, media massa kemudian turut berperan juga dalam hampir seluruh kehidupan khalayak secara langsung ataupun secara tidak langsung.

2.1.2. Media Massa Sebagai Alat Komunikasi