2.1.8.2.
Molekul Opini
Opini merupakan tanggapan aktif terhadap ransangan. Tanggapan disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan
perasaan pikiran dan kesudiannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam mengetahui individu terhadap suatu obyek, dapat dilihat dari 3 unsur yaitu :
1. Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan erat dengan unsur kognitif dan mengacu kepada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkan
pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang.
2. Nilai
Melibatkan kesukaan-tidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya
apakah kuat, lemah, netral.
3. Pengharapan
Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan. Pengharapan ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi
pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi jika dilakukan perbuatan tertentu Willian dan Clave, 1994.
Dari ketiga unsur tersebut, dapat disimpulkan bahwa opini tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Unsur
kepercayaan terkait dengan kognitif seseorang sedangkan nilai berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu objek. Secara sederhana dapat
digambarkan dalam bagan dibawah ini :
Gambar 2.2. Hubungan Persepsi-Sikap dan Opini Sunarjo, 1997:115
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan ransangan dari lingkungan kita dan proses
tersebut akan mempengaruhi perilaku kita. Persepsi adalah proses kognitif psikologi dalam diri manusia yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan
pengharapan Mulyana, 2001. “Sikap adalah evaluasi berkelanjutan, perasaan dan kecendrungan
perilaku individu terhadap suatu obyek atau gagasan” Lee dan Johnson, 2004:116. “Sikap juga mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak
senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak terhadap suatu obyek” Simmora, 2004:152. Dan sikap sendiri dibentuk dari 3 komponen yaitu yaitu
kognitif, afektif dan konatif. Berdasarkan bagan 2.2 maka dapat disimpulkan bahwa persepsi, sikap
adalah dua faktor yang membentuk sebuah opini individu, karena apabila
Latar
belakang budaya
Pengalaman masa lalu
Nilai
‐nilai yang dianut persepsi
opini konsensus
Opini publik
sikap sikap
sikap sikap
persepsi masih ada dipikiran manusia, sedangkan sikap berakhir dengan kecendrungan berperilaku, dimana masing-masing proses yang
melatarbelakangi pembentukannya, maka keduanya apabila diungkapkan akan menjadi opini.
2.1.8.3. Batasan Opini
Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator yang sebelumnya telah memberi stimulus berupa pertanyaan. Bila
membahas opini seringkali mengaitkannya dengan opini publik. Opini dan opini publik adalah hal yang berbeda. Yang dimaksud dengan opini adalah
pendapat seseorang atau opini individu. Selama opini merupakan opini sese- orang individual opinion, tidak akan menimbulkan permasalahan. Permasa-
lahan akan timbul apabila opini itu menjadi opini publik, menyangkut banyak orang karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak Effendi, 1990.
2.1.8.4. Pengukuran Opini
Opini itu sendiri tidak memiliki tingkatan atau strata, namun mempunyai arah Effendi, 1990, antara lain :
1. Opini positif, jika opini yang ditampilkan secara eksplisit dan implisit
mendukung objek opini individu memberikan pernyataan setuju. 2.
Opini netral, apabila opini yang ditampilkan tidak memihak atau individu memberikan pernyataan ragu-ragu, apakah mendukung atau tidak.
3. Opini negatif, jika opini yang ditampilkan secara eksplisit dan implisit
menolak, mencela objek opini, individu memberi pernyataan tidak setuju. Menurut Dra. Djoenasih S. Sunarjo dalam bukunya opini publik
menyatakan ada beberapa ciri dari sebuah opini yaitu : 1.
Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya. 2.
Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat. 3.
Mempunyai pendukung dalam jumlah besar. Ruslan, 2005 Berdasarkan ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa opini
memiliki sifat terbuka dan merupakan satu kesatuan dari pendapat umum serta mempunyai jumlah pendukung yang besar. Opini dapat juga dinyatakan secara
aktif maupun pasif dan verbal secara terbuka melalui pilihan kata-kata yang tersamar dan tidak secara langsung, sehingga dapat diartikan sebagai konatif.
2.1.8.5. Proses Pembentukan Opini
Dalam bagan proses pembentukan opini, digambarkan bagaimana persepsi seseorang yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pengalaman
masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita yang sedang berkembang. Pada akhirnya membentuk opini publik. Proses inilah yang akan melahirkan
intepretasi atau pendirian seseorang dan pada akhirnya akan terbentuk opini opini publik, yang nantinya apakah bersifat mendukung, menentang atau
berlawanan. Opini dari perorangan tersebut kemudian secara akumulatif dapat berkembang menjadi duatu konsensus kesepakatan, dan terkristalisasi jika
masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan hingga nantinya
akan terbentuk opini publik Ruslan, 2005. Dalam bukunya Becoming A Public Relations Writing : A Writing Process Workbook for The Profession 2
nd
, Ronald D Smith memaparkakn proses pembentukan opini yang akan dimulai
dari beberapa tingkatan yaitu awareness, acceptance, dan action Smith, 2003. Berikut ini adalah proses pembentukan opini :
1. Awareness