Kepercayaan Nilai Pengharapan OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita M

2.1.8.2. Molekul Opini Opini merupakan tanggapan aktif terhadap ransangan. Tanggapan disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan perasaan pikiran dan kesudiannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam mengetahui individu terhadap suatu obyek, dapat dilihat dari 3 unsur yaitu :

1. Kepercayaan

Kepercayaan berkaitan erat dengan unsur kognitif dan mengacu kepada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang.

2. Nilai

Melibatkan kesukaan-tidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat, lemah, netral.

3. Pengharapan

Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan. Pengharapan ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi jika dilakukan perbuatan tertentu Willian dan Clave, 1994. Dari ketiga unsur tersebut, dapat disimpulkan bahwa opini tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Unsur kepercayaan terkait dengan kognitif seseorang sedangkan nilai berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu objek. Secara sederhana dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini : Gambar 2.2. Hubungan Persepsi-Sikap dan Opini Sunarjo, 1997:115 Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan ransangan dari lingkungan kita dan proses tersebut akan mempengaruhi perilaku kita. Persepsi adalah proses kognitif psikologi dalam diri manusia yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan Mulyana, 2001. “Sikap adalah evaluasi berkelanjutan, perasaan dan kecendrungan perilaku individu terhadap suatu obyek atau gagasan” Lee dan Johnson, 2004:116. “Sikap juga mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak terhadap suatu obyek” Simmora, 2004:152. Dan sikap sendiri dibentuk dari 3 komponen yaitu yaitu kognitif, afektif dan konatif. Berdasarkan bagan 2.2 maka dapat disimpulkan bahwa persepsi, sikap adalah dua faktor yang membentuk sebuah opini individu, karena apabila  Latar belakang budaya  Pengalaman masa lalu  Nilai ‐nilai yang dianut persepsi opini konsensus Opini publik sikap sikap sikap sikap persepsi masih ada dipikiran manusia, sedangkan sikap berakhir dengan kecendrungan berperilaku, dimana masing-masing proses yang melatarbelakangi pembentukannya, maka keduanya apabila diungkapkan akan menjadi opini.

2.1.8.3. Batasan Opini

Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator yang sebelumnya telah memberi stimulus berupa pertanyaan. Bila membahas opini seringkali mengaitkannya dengan opini publik. Opini dan opini publik adalah hal yang berbeda. Yang dimaksud dengan opini adalah pendapat seseorang atau opini individu. Selama opini merupakan opini sese- orang individual opinion, tidak akan menimbulkan permasalahan. Permasa- lahan akan timbul apabila opini itu menjadi opini publik, menyangkut banyak orang karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak Effendi, 1990.

2.1.8.4. Pengukuran Opini

Opini itu sendiri tidak memiliki tingkatan atau strata, namun mempunyai arah Effendi, 1990, antara lain : 1. Opini positif, jika opini yang ditampilkan secara eksplisit dan implisit mendukung objek opini individu memberikan pernyataan setuju. 2. Opini netral, apabila opini yang ditampilkan tidak memihak atau individu memberikan pernyataan ragu-ragu, apakah mendukung atau tidak. 3. Opini negatif, jika opini yang ditampilkan secara eksplisit dan implisit menolak, mencela objek opini, individu memberi pernyataan tidak setuju. Menurut Dra. Djoenasih S. Sunarjo dalam bukunya opini publik menyatakan ada beberapa ciri dari sebuah opini yaitu : 1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya. 2. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat. 3. Mempunyai pendukung dalam jumlah besar. Ruslan, 2005 Berdasarkan ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa opini memiliki sifat terbuka dan merupakan satu kesatuan dari pendapat umum serta mempunyai jumlah pendukung yang besar. Opini dapat juga dinyatakan secara aktif maupun pasif dan verbal secara terbuka melalui pilihan kata-kata yang tersamar dan tidak secara langsung, sehingga dapat diartikan sebagai konatif.

2.1.8.5. Proses Pembentukan Opini

Dalam bagan proses pembentukan opini, digambarkan bagaimana persepsi seseorang yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita yang sedang berkembang. Pada akhirnya membentuk opini publik. Proses inilah yang akan melahirkan intepretasi atau pendirian seseorang dan pada akhirnya akan terbentuk opini opini publik, yang nantinya apakah bersifat mendukung, menentang atau berlawanan. Opini dari perorangan tersebut kemudian secara akumulatif dapat berkembang menjadi duatu konsensus kesepakatan, dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan hingga nantinya akan terbentuk opini publik Ruslan, 2005. Dalam bukunya Becoming A Public Relations Writing : A Writing Process Workbook for The Profession 2 nd , Ronald D Smith memaparkakn proses pembentukan opini yang akan dimulai dari beberapa tingkatan yaitu awareness, acceptance, dan action Smith, 2003. Berikut ini adalah proses pembentukan opini :

1. Awareness