137
dengan  jelas  standar  nisab  zakat  penghasilannya.  Namun  demikian,  kuat  dugaan bank Sumut Syariah dengan melalui Dewan Pengawas Syariahnya tetap mengacu
kepada  Fatwa  MUI  Pusat  yang  menegaskan  bahwa  nisab  zakat  profesi  sebanyak 85 gr emas murni. Seharusnya hal itu dinyatakan dalam Surat Keputusan Direksi,
sehingga  tidak  menimbulkan  interpretasi  yang  berbeda,  atau  menimbulkan ketidakjelasan. Kalau hal itu merupakan suatu kelemahan administrasi, tetapi yang
jelas pihak Bank Sumut Syariah sudah menerapkan zakat profesi sudah sejak lama yaitu tahun 2007.  Ini  juga merupakan  asas kepatuhan pihak bank Sumut Syariah
dalam menjalankan aturan-aturan syariah dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal tersebut juga sebagai bukti nyata bahwa Bank Sumut Syariah  dalam menjalan
aktivitas bisnisnya  tidak hanya berorientasi pada pencapaian keuntungan material semataatau profit oriented seperti sistem ekonomi Liberal.
4. Rekapitulasi  zakat profesi di Bank Sumut Syariah
Dapat  disampaikan  bahwa  sampai  dengan  saat  ini  pengelolaan  zakat pegawai  masih  dikelola  secara  konsolidasi  pegawai  Bank  Sumut  Konvensional
dan Bank Sumut UUS, dengan data sebagai berikut
No. Tahun
Jumlah Penerimaan Zakat dari Pegawai Muslim PT. Bank SumutTahun Rp
1. 2007
1.113.353.949,- 2.
2008 1.646.946.693,-
3. 2009
2.816.145.127,- 4.
2010 2.352.817.808,-
5. 2011
2.598.515.097,- 6.
2012 2.815.311.026,-
7. 2013
2.964.826.283,- 8.
2014 2.918.278.087,-
9. 2015
2.794.692.612,-
161
161
Observasi di Bagian data  Bank Sumut Syariah tanggal 12 Mei 2015.
138
Jumlah totalnya =  Rp.21.909.551.279 dua puluh satu milyar sembilan ratus sembilan juta lima ratus lima puluh satu ribudua ratus tujuh puluh sembilan
rupiah Selanjutnya perolehan zakat profesi di Bank Sumut dapat dilihat dalam
grafik sebagai berikut :
Dari  data  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  secara  faktual  Bank  Sumut telah  melaksanakan  zakat  profesi  semenjak  tahun  2007  sampai  sekarang.  Ini,
berarti  penerapan  zakat  profesi  di  Bank  Sumut  sudah  berlangsung  selamakurang lebih  8  delapan  tahun.  Namun  demikian,  dari  grafik  tersebut  peningkatan  yang
signifikan  mulai  dari  2007  sampai  dengan  2009.  Tahun  2010  mengalami penurunan dan tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami kenaikan kembali.  Tahun
2014  dan  tahun  2015  mengalami  penurunan  kembali.  Tampaknya,  hal  ini disebabkan  oleh  faktor  pihak  pengelola  zakat  profesi  tidak  pro  aktif  dalam
pengumpulan zakat profesi dan tidak mencari sumber-sumaber zakat profesi dari luar  kantornya.  Dengan  demikian,  hasil  zakat  profesi  sulit  mengalami
perkembangan  yang  sangat  signifikan.  Dari  data  di  Bank  Sumut  Syariah  sendiri tidak  didapatkan  data  tentang  promosi  zakat  promosi,  sehingga  tidak  menarik
perhatian  orang-orang  kaya  di  luar  Bank  Sumut  Syariah.  Laporan  pengelolaan zakat profesi secara berkala, juga tidak dimuat dalaminternet atau website. Hal ini
tentunya  akan  mempengaruhi  minat  dan  kepercayaan  masyarakat  untuk
500000000 1000000000
1500000000 2000000000
2500000000 3000000000
3500000000
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015
139
memberikan  zakat  profesinya  kepada  instansi  tersebut.  Pihak  pengelola  zakat profesi  seharusnya  dapat  proaktif  dalam  menghimpun  dana  dari  para
agniyā’kaya  baik  dari  internal,  maupun  dari  eksternal,  sehingga  dapat memaksimalkan perolehan setiap bulan dan tahunnya.
5. Data Distribusi Zakat Profesi di Bank Sumut :