69
sehingga masing masing berjalan sendiri-sendiri, begitupula lemahnya koordinasi BAZNAS dan BAZDA, koordinasi antara LAZ dengan yang
lainnya, sehingga sulit mensinergikan program.
5. Implikasi Pada Pembayaran Pajak. Undang-Undang Pengelolaan Zakat yang baru menegaskan bahwa zakat
yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak. BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran
kepada muzaki. Bukti setoran zakat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak Pasal 21, 22 dan 23. UU ini lebih detail dan tegas dari UU
sebelumnya. Secara tidak langsung merupakan insentif bagi perorangan maupun lembaga wajib pajak, karena zakat akan mengurangkan penghasilan
kena pajak, sekaligus juga peluang bagi lembaga zakat meningkatkan dana zakat. Persoalannya bagaimana secepatnya rumusan pasal ini direspon oleh
lembaga Perpajakan dan tersosialisasi ke masyarakat luas, sehingga memotivasi masyarakat muslim membayar zakat, kemudian bukti setoran zakat
akan mengurangi penghasilan kena pajak.
C. Manajemen Pengelolaan Zakat Perspektif UU No 232011. 1. Terminologi Manajemen.
Secara terminologi manajemen diartikan: The process used to accomplish organizational goals through planning, organizing, directing and controlling
people and other organizational resources.- Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
73
73
Ernie Tisnawati Sule Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen Jakarta : Kencana, 2005 Edisi I, h. 6
70
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan manajemen merupakan proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam
penyelesaian sesuatu tersebut terdapat 3 faktor yang terlibat : Pertama, Penggunaan sumber daya organisasi berupa : Sumber daya manusia, sumber daya
alam, sumber daya keuangan serta informasi. Kedua, Proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, implementasi, pengendalian dan
pengawasan. Ketiga, Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
74
2. Pengertian, Asas dan Tujuan Pengelolaan Zakat
Pengelolaan zakat sebagaimana diatur dalam UU RI No 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, adalah: Kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Asas dari Pengelolaan zakat berasaskan iman dan taqwa,
keterbukaan dan kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. UU
Tujuan pengelolaan zakat adalah : Pertama, Meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama. Kedua,
Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Ketiga, Meningkatnya hasil guna
dan daya guna zakat UU
3. Manajemen Pengumpulan
Menurut UU No 232011,Pengumpulan zakat adalah : Kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan
terhadap pengumpulan zakat terdiri atas zakat
M l dan zakat fitrah. Zakat M l terdiri dari : Emas, perak, uang, perdagangan dan perusahaan, hasil pertanian, hasil
perkebunan dan hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil peternakan, hasil pendapatan dan jasa, rikaz serta zakat sektor modern seperti zakat profesi,
perusahan dan lain sebagainya. Selain potensi zakat di atas, BAZNAS dapat menerima harta seperti infak, sedekah, hibah, wasiat, waris dan kafarat.
74
Ibid.,h. 6