Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

mengentaskan kemiskinan. Paling tidak mereka tidak miskin lagi, walaupun baru bisa berinfak dan belum sampai wajib zakat. Dalam sistem hukum pengelolaan zakat di Aceh menurut Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, zakat profesi dapat menjadiPAD bagi Pemerintah Daerah. Dengan demikian dalam tinjauan aspek hukumnya zakat sudah dapat untuk meningkatkan kemampuan keuangan bagi pemerintah di Aceh. 34 Dari data sementara, hasil zakat profesi yang didistribusikan dalam bentuk produktif telah mampu merubah status miskin menjadi kaya. Paling tidak walaupun belum kaya dan wajib berzakat, mereka sudah terlepas dari status miskinnya dan menjadi orang yang sudah mampu berinfak dengan jumlah yang berbeda-beda. Dari aspek lainnya, mereka juga sudah dapat menghindarkan diri dari cengkeraman para rentenir yang selama ini telah menambah penderitaan kaum fakir dan miskin. Masalah ini perlu dilakukan penelitian secara profesional untuk menemukan data yang valid dan dapat menghasilkan penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, permasalahan yang timbul dari penelitian ini adalah masih belum optimalnya pendistribusian zakat profesi kepada masyarakat miskin yang ada di kota Medan. Hal inidisebabkan banyaknya instansi yang melaksanakan program pengumpulan zakat profesi melalui lembaga amil zakat yang dibentuk oleh masing-masing instansi untuk diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional. Selain daripada itu, masih belum optimalnya penyaluran zakat profesi oleh masing-masing lembaga amil zakat yang dibentuk oleh masing- masing instansi dan Badan Amil Zakat Nasional, karena metode yang digunakan untuk penyaluran zakat profesi masih belum tepat. Akibatnya, 34 Fu di Noor, Pertanggungjawaban Hukum Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Zakat Dikaitkan Dengan Kesa Dāran Hukum Masyarakat Di Aceh, Disertasi Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, 2015,h.vii. penyaluran zakat profesimasih ditujukan untuk sektor konsumtif dan bukan untuk sektor produktif, yang bisa menaikkan taraf hidup dan peningkatan lapangan kerja sehingga mampu mengentaskan kemiskinan.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian terdahulu dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk kebijakan Pimpinan Instansi Negeri dan Swasta di Medan dalam menerapkan zakat profesi ? 2. Bagaimana metode pengumpulan zakat profesi yang sudah dilakukan sehingga zakat bisa tersalurkan untuk pengentasan kemiskinan di kota Medan ? 3. Bagaimana pendistribusian zakat profesi yang dijalankan sudah dalam bentuk produktif atau masih dalam bentuk konsumtif ? 4. Apakah sudah ada SOP dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat profesi di instansi pemerintah dan swasta di kota Medan ? 5. Apa kendala-kendala yang dihadapi Pemerintah dan swasta dalam mengumpulkan, mengelola dan mendistribusikan zakat profesi bagi pengentasan kemiskinan di Kota Medan dan bagaimana solusi yang diperlukan ? D.Tujuan Penelitian Berbagai upaya harus dilakukan agar pengumpulan zakat profesi terwujud secara proaktif profesional. Artinya, pengumpulan zakat mal dan termasuk di dalamnya zakat profesi tidak cukup dengan cara yang pasif atau hanya menunggu orang yang dengan suka rela datang membayar zakat. Cara pengumpulan zakat profesi harus dilakukan dengan cara yang proaktif profesional. Harus ada amil atau petugas yang aktif dengan cara mendata orang-orang yang sudah wajib berzakat dari hasil profesinya. Dari sisi lain, salah satu cara yang dapat membantu fakir dan miskin adalah dengan menyalurkan dana untuk pengembangan usahanya. Itulah bentuk distribusi zakat profesi yang produktif. Dalam penelitian ini penyaluran dana yang produktif adalah untuk pengembangan usaha kecil, dari dana zakat profesi. Gagasan ini, dilakukan karena penyaluran dana zakat profesi yang ada saat ini masih banyak yang bersifat konsumtif. Seharusnya, dana yang merupakan amanah orang banyak tersebut harus dapat disalurkan dan dikembangkan kepada yang berhak menerimanya.Upaya seperti ini. dapat mengentaskan kemiskinan menjadi agniyā’kaya. Tujuan dari penelitian ini secara rinci tujuan adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis kebijakan pelaksanaan pengelolaan zakat profesi yang dilakukan di instansi pemerintah maupun swasta. 2. Menganalisis tentang metode yang dilakukan untuk mengumpulkan zakat profesi di masing-masing instansi yang ada di kota Medan sebagai bentuk penyaluran dana untuk pengentasan kemiskinan di kota Medan. 3. Menganalisis cara pendistribusian zakat profesi yang dijalankan 4. Menganalisis dan memberikan tawaran tentang SOP dalam Pengumpulan dan pendistribusian zakat profesi.

5. Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi di Pemko Medan

dalam mengumpulkan, mengelola dan mendistribusikan zakat profesi bagi pengentasan kemiskinan serta memberikan solusi atas kendala-kendala tersebut. E.Originalitas Penelitian Dengan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian atau tulisan dalam buku terkait dengan zakat maupun zakat profesi yang ada, tidak sama dengan fokus penelitian yang akan dilakukan. Fokus penelitian ini adalah terkait dengan zakat profesi di kota Medan dilihat dari beberapa aspeknya. Pertama, aspek kebijakan pimpinan dan dalam hal ini akan dideskripsikan kebijakan pimpinan mengenai pelaksanaan zakat profesi. Akan diteliti bentuk kebijakan Pimpinan Instansi