Metode Pengumpulan dan Analisis Data

mencari seorang bapak yang berprofesi guru yang mempunyai anak autis, dan anak autis tersebut tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai, maka peneliti dalam hal ini menentukan sampel sejumlah satu orang subyek. Pengambilan subjek berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah disesuaikan dengan tema penelitian yang akan diteliti, antara lain subyek merupakan bapak yang berprofesi guru yang mempunyai anak autis, dimana anak autis tersebut sekarang telah berusia remaja, dan remaja autis ini tidak memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Remaja autis ini hanya sempat memperoleh pendidikan di SLB hingga kelas tiga.

3.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara mendalam serta tes psikologi. Rahayu dan Ardani 2004: 1 mendefinisikan observasi sebagai pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh suatu pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasiketerangan yang diperoleh sebelumnya. Sedangkan alat observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan berkala, yaitu peneliti mengadakan cara-cara orang bertindak dalam jangka waktu tertentu, kemudian menuliskan kesan-kesan umumnya, setelah itu peneliti menghentikan penyelidikannya dan mengadakan penyelidikan lagi pada saat lain, dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana orang yang mengadakan observasi observer turut ambil bagian dalam perikehidupan observeee. Observasi partisipan ini memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observee, sehingga memungkinkan bertanya lebih rinci dan detail. Metode observasi digunakan untuk melihat bagaimana kepedulian yang meliputi sikap dan perilaku subyek berkaitan dengan pendidikan remaja autis. Metode lain yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam ini digunakan untuk menggali informasi lebih jauh tentang maksud sebenarnya dari informasi yang diberikan oleh informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini selain observasi dan wawancara mendalam adalah tes psikologis. Tes psikologis yang digunakan adalah tes DAM Draw A Man dan BAUM. Hali ini dilakukan untuk mengetahui kepribadian subyek yang secara tidak langsung mempengaruhi sikap dan perilakunya berkaitan dengan kepedulian subyek terhadap pendidikan remaja autis. Wawancara juga dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai kepedulian subyek terhadap pendidikan remaja autis, sehingga diperoleh data yang lebih akurat. Setelah data diperoleh, tahap selanjutnya adalah analisis data. Sebelum melakukan analisis data langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan koding, yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Adapun langkah awal koding adalah sebagai berikut : 1 menyusun traskrip verbatim kata demi kata atau catatan lapangan. 2 memberi nomor pada baris-baris transkrip dan atau catatan lapangan tersebut secara urut dan kontinyu. 3 memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu. Dalam menganalisis transkrip, peneliti dapat melakukan langkah lanjutan yaitu : 1 mengidentifikasi tema-tema yang muncul berdasarkan transkrip yang telah dibuat. 2 memberi kode pada setiap berkas transkrip untuk memudahkan analisis. 3 melakukan interpretasi berkas transkrip.

3.4 Keabsahan Data