5.5. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah APBD terhadap Perekonomian Daerah di Provinsi Sumatera Utara
Pengeluaran pemerintah Government Expenditure dalam hal ini adalah realisasi pengeluaran pemerintah daerah kabupatenkota di Sumatera Utara selama periode 2001-
2007 yang dianggarkan melalui APBD masing-masing daerah. Pengeluaran pemerintah ini digunakan untuk membiayai kegiatan Pembangunan, Belanja Aparatur dan Belanja
Pelayanan Publik.
Pengeluaran Pemerintah merupakan pengeluaran investasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain diperlukan
juga investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan manusia yang berhasil sebetulnya juga memberi manfaat positif bagi pertumbuhan
ekonomi melalui tersedianya tenaga kerja yang berkualitas. Dengan kata lain sebenarnya terdapat hubungan dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
manusia. Untuk melihat pengaruh antara Pengeluaran Pemerintah APBD terhadap
Perekonomian Daerah PDRB perkapita dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 22. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah APBD terhadap
Perekonomian Daerah di Provinsi Sumatera Utara
No Variabel Koefisien
t-hitung t-tabel
Signifikansi 1 Intercept
4.255.131.144 7,575
2,069 2 Nilai APBD
771,586 3,556
2,069
0,002
Multipel R 0,5960
R Square 0,3550
F-Hitung 12,6480
Signifikansi F 0,0020
F- tabel α = 0,05
4,2800
Sumber : Hasil analisis lampiran 10a-10b
Berdasarkan tabel 22 dapat dilihat nilai R
2
sebesar 0,3550 yang merupakan Koefisien
Indeks Determinasi yang menunjukan informasi bahwa sebesar 35,5 nilai APBD
Universitas Sumatera Utara
telah dapat dijelaskan oleh variable nilai PDRB atau dengan kata lain sebesar 35,5 nilai APBD mempengaruhi nilai PDRB. Sedangkan sisanya sebesar 64,5 dipengaruhi
oleh faktor lain.
Hasil uji F-test diperoleh nilai F-hitung sebesar 12,6480 sedangkan nilai nilai F-tabel
pada taraf kepercayaan 95 adalah 4,28, hal ini menunjukkan bahwa nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel F-hitung F-tabel berarti terdapat pengaruh nyata antara
nilai APBD dengan nilai PDRB Y Hipotesis H
1
diterima, yang menggambarkan bahwa nilai APBD sangat menentukan nilai PDRB di Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan Tabel 22 diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut : Persamaan Regresi : Y = 4.225.131.144 + 771.586 X
1
Dimana : Y = Nilai PDRB
X = Nilai APBD
Nilai 4.225.131.144 adalah titik potong garis regresi tersebut dengan sumbu tegak Y artinya jika nilai APBD tidak ada sama sekali maka nilai dari PDRB adalah
4.225.131.144. Nilai 771.586 merupakan koefisien regresi variable X
1
yang menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan nilai APBD sebesar Rp. 1 maka akan ada
kenaikan nilai PDRB sebesar Rp. 4.225.131.144,-.
5.6. Pengaruh Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah rAPBD terhadap Pertumbuhan Perekonomian Daerah rPDRB di Provinsi Sumatera Utara
Pertumbuhan perekonomian daerah merupakan indikator utama dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu wilayah, dimana dari
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan ekonomi dapat kita nilai tingkat kesejahteraan penduduk dalam satu wilayah. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan APBD pemerintah di Provinsi
Sumatera Utara terhadap pertumbuhan PDRB dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 23. Pengaruh Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah rAPBD terhadap Pertumbuhan Perekonomian Daerah rPDRB di Provinsi Sumatera Utara
No Variabel
Koefisien t-hitung
t-tabel Signifikansi
1 Intercept 3,68
4,04313 1,711
0,0005 2 Pertumbuhan APBD
0,00222 0,171335
1,711 0,8655
Multipel R 0,0357
R Square 0,0013
F-Hitung 0,0294
Signifikansi F 0,8655
F- tabel α = 0,05
4,2800
Sumber : Hasil analisis lampiran 11a-11b
Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat nilai R
2
sebesar 0,0013. R
2
merupakan Koefisien Indeks Determinasi yang menunjukan informasi bahwa sebesar 0,13 pertumbuhan
APBD telah dapat dijelaskan oleh variable pertumbuhan PDRB atau dengan kata lain sebesar 0,13 pertumbuhan APBD mempengaruhi pertumbuhan PDRB. Sedangkan
sisanya sebesar 98,87 dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil uji F-test diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,0294 sedangkan nilai nilai F-tabel pada taraf kepercayaan 95 adalah 4,28. hal ini menunjukkan bahwa nilai F-hitung
lebih kecil dari nilai F-tabel F-hitung F-tabel berarti terdapat pengaruh tidak nyata antara pertumbuhan APBD X dengan pertumbuhan PDRB Y Hipotesis H
diterima. Hal ini menggambarkan bahwa pertumbuhan APBD tidak menentukan nilai Pertumbuhan PDRB di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 23 diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut : Persamaan Regresi : Y = 3,68 + 0,00222 X
1
Dimana : Y = Pertumbuhan PDRB
X = Pertumbuhan APBD
Nilai 3,6847 adalah titik potong garis regresi tersebut dengan sumbu tegak Y artinya jika pertumbuhan APBD tidak ada sama sekali maka pertumbuhan dari PDRB adalah
3,6847.
Universitas Sumatera Utara
b. Pembahasan