13 kabupatenkota teratas memiliki PDRB per kapita yang sangat tinggi. Daerah- daerah ini memiliki kekhususan dalam hal karakteristik ekonominya, yang biasa
digolongkan menjadi daerah kantong industri, perdagangan dan jasa.
Azulaidin 2003 dalam penelitiannya yang menganalisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar wilayah pembangunan di Sumatera Utara berkesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh jumlah penduduk, PMDN Penanaman Modal dalam Negeri dan pengeluaran
pemerintah. Kabupaten yang memiliki tingkat ketimpangan ekonomi terbesar adalah Asahan, Medan dan Labuhan Batu. Yang memiliki ketimpangan ekonomi rendah
adalah Langkat, Tebing Tinggi dan Tapanuli Selatan. Sedangkan sektor pertanian menjadi sektor basis di semua kabupaten di Sumatera Utara. Sedangkan kota-kota
yang tidak memiliki basis di sektor pertanian kecuali Kota Tanjung Balai. Sektor pengolahan menjadi basis ekonomi di Kota Pematang Siantar, Medan, Binjai dan
Kabupaten Asahan.
2.4. Kerangka Pemikiran
Berbagai masalah timbul dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah, dan terus mendorong perkembangan konsep-konsep pertumbuhan ekonomi wilayah.
Dalam kenyataannya banyak fenomena tentang pertumbuhan ekonomi wilayah. Kesenjangan wilayah dan pemerataan pembangunan menjadi permasalahan utama
dalam pertumbuhan ekonomi wilayah.
Maka, untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara rill dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas harga konstan, yaitu pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan perekonomian. Dalam menghitung
pendapatan regional ini, hanya diperlukan konsep domestik. Ini menunjukan bahwa seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor lapangan usaha di suatu
wilayah dihitung tanpa memperhatikan kepemilikan faktor produksi.
Penduduk merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, dimana penduduk merupakan faktor utama dalam menentukan banyaknya permintaan bahan konsumen
yang perlu disediakan. Begitu juga fasilitas umum yang perlu dibangun di suatu wilayah dan jumlah penduduk dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat
dialokasikan untuk berbagai kegiatan sehingga dapat dicapai nilai tambah yang maksimal bagi suatu wilayah tersebut.
Dalam upaya pembangunan regional, masalah yang terpenting yang menjadi perhatian adalah menyangkut proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi daerah yang berbeda-beda intensitasnya menyebabkan terjadinya ketimpangan atau disparitas ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar
daerah. Dalam teori pembangunan seimbang adakalanya pembangunan yang seimbang dimaksudkan sebagai pembanguan berbagai sektor ekonomi secara serentak
sehingga berbagai sektor ekonomi menciptakan pasar bagi sektor lain.
Pertumbuhan ekonomi merupakan kondisi yang diperlukan necessary tetapi tidak mencukupi sufficient bagi proses pembangunan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan
dengan peningkatan produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam masyarakat output sebaliknya pembangunan bukan hanya saja memerlukan peningkatan produksi
Universitas Sumatera Utara
barang-barang dan jasa-jasa tetapi juga harus menjamin pembagiannya secara lebih merata kepada segenap lapisan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan, dan hasil pertumbuhan ekonomi akan dapat pula dinikmati masyarakat sampai dilapisan
paling bawah, baik dengan sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana mengupayakan
terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil pembangunan dengan lebih merata. Dengan demikian maka daerah yang miskin tertinggal akan menjadi
produktif, yang akhirnya akan mempecepat pertumbuhan itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Skema Kerangka Pemikiran Kajian Perekonomian Daerah di Wilayah Provinsi Sumatera Utara
Keterangan : Menyatakan Pengaruh dan Keterkaitan
Struktur Ekonomi
Tingkat Disparitas
KECENDRUNGAN PERTUMBUHAN DAN
PEMERATAAN EKONOMI WILAYAH
Indikator Utama Keberhasilan
Pembangunan Pertumbuhan
Ekonomi
PDRB Produk Domestik Regional Bruto
Typologi Perkembangan
Wilayah
Sektor Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2.5. Hipotesis Penelitian