1. Meningkatkan Produktivitas Jaringan WLAN sangat mudah untuk diimplementasikan,
dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan pengguna pun tidak
terikat di satu tempat saja. Para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah, akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat dilakukan. Berdasarkan faktor
inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya.
2. Cepat dan sederhana implementasinya. Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah
dan sederhana. Mudah karena hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
3. Fleksibel Media wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada
tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di
mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat dan banyak lagi.
4. Dapat mengurangi biaya investasi. Wireless LAN sangat cocok bagi Anda yang ingin
menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri,
biaya penarikan, biaya perawatan dan masih banyak lagi. 5.
Skalabilitas, dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti
halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
I.5.5 Uses and Gratifications Model
Model ini merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikan. Model ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak Effendy, 2003:
Universitas Sumatera Utara
289. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan uses media untuk mendapatkan kepuasan gratifications atas
kebutuhan sesorang. Oleh karena itu, sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan needs dan kepentingan individu Ardianto, 2004: 70-71.
Katz, Blumler dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications Ardianto, 2004: 71, yaitu:
1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan
media massa diasumsikan mempunyai tujuan; 2.
Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuas kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak;
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang
bersangkutan;
4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak.
Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu;
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti
lebih dahulu orientasi khalayak.
Motif kebutuhan-kebutuhan khalayak Effendy, 2003: 294, yaitu: 1
Cognitive needs Kebutuhan kognitif: Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman
mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk
penyelidikan kita.
2 Affective needs Kebutuhan afektif:
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3 Personal integrative needs Kebutuhan pribadi secara integratif:
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dari suatu individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4 Social integrative needs Kebutuhan sosial secara integratif:
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafilisasi.
5 Escapist needs Kebutuhan Pelepasan:
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindari tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Universitas Sumatera Utara
I.6 Kerangka Konsep