Evaluasi Model Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

36 tersebut dimasukan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3. Uji Kausalitas

Kausalitas merupakan permodelan yang tersusun secara structural yang menggambarkan adanya hubungan yang dihipotesiskan antar konstrak yang menjelaskan kausalitas termasuk didalamnya kausalitas berjenjang. Hubungan kausalitas yang dihipotesiskan berdasarkan teori yang telah teruji dan sistematis. Deteksi kausalitas dapat diamati dari batas tingkat probabilitas yang lebih kecil 0,05 0,05 . Dalam sebuah model kausalitas, kebenaran adanya hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel bukannya karena menggunakan SEM tetapi harus didasari oleh teori-teori yang mapan. Jadi SEM bukan digunakan untuk menghasilkan kausalitas tetapi digunakan untuk mengkonfirmasi kausalitas.

3.4.2. Evaluasi Model

Hair et al., {1998} menjelaskan bahwa pola “ confirmatory “ menunjukkan prosedur yang dirancang untu kmengevaluasi utilitas hipotesis- hipotesis dengan pengujian fit antara model dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural equation modeling. 37 Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai criteria Goodness of fit, yaitu Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AFGFI, CMIN DF. Apabila model awal tidak good fit dengan data, maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach to SEM. 38 Tabel : Kriteria Goodnes of Fit Indices GOODNESS OF FIT INDEX KETERANGAN CUT OF VALUE X2 Chi Square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample apakah model sesuai dengan data. Diharapkan kecil 1 s.d. 5 atau paling baik diantara 1 dan 2. Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matrix covariance data dan matrix covariance yang diestimasi. Minimum 0,1 atau 0,2 atau ≥ 0,05. RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi Square pada sample besar. ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang variance dalam matrix sample yang dijelaskan oleh matrix covariance populasi yang diestimasi. ≥ 0,90 AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF. CMINDOF Kesesuaian antara data dan model. ≤ 2.00 TLI Pembandingan antara model yang diuji terhadap baseline model. ≥ 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model ≥ 0,94 Sumber : Hair et.al., 1998 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan Rio pada mulanya hanya sekedar hobby, karena adanya dana maka Rio memberanikan diri untuk membuka usaha studio musik SMILE menyewakan alat musik dan Recording tahun 2005. dalam perjalanan studio musik SMILE mengalami cukup banyak kemajuan meski banyak hambatan dan keterbatasan. Namun dengan keyakinan yang teguh dan rasa percaya diri yang tinggi serta kerjasama yang selalu melekat dalam diri masing-masing karyawan.

4.1.2. Lokasi Studio musik SMILE

Penentuan lokasi sangat oenting karena berpengaruh terhadap kelangsungan hidup serta perkembangan perusahaan itu sendiri, maka penentuan lokasi perusahaan ini harus dipertimbangkan sesuai dengan lingkungan dan situasi. Studio musik SMILE berlokasi di Rungkut asri Timur XII RK VB No.6 Surabaya. Dipilih lokasi ini karena mengingat kawasan Rungkut adalah kawasan sekolahan dan Universitas, yang sebagaian besar pelanggan studio musik SMILE adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga memudahkan pelanggan untuk mencari lokasi studio musik SMILE Surabaya. 39