PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KOMITMEN PADA STUDIO MUSIK SMILE DI SURABAYA.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,Segala Puji syukur Allah SWT, atas hikmat dan rahmatnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“ PENGARUH KUALITAS
LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KOMITMEN PADA
STUDIO MUSIK SMILE DI SURABAYA“.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya penulisan Skripsi ini, penulis sangat berterima kasih atas
segala bantuan dan fasilitas dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis guna
mendukung penyelesaian Skripsi ini. Maka dikesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar - besarnya kepada yang terhormat :
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto. Mp selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional“Veteran” Jawa Timur Surabaya.
2.
Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional"Veteran" Jawa Timur Surabaya.
3.
Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonmi Universitas Pembangunan Nasional"Veteran" Jawa Timur Surabaya.
4.
Ibu Dra. Ec. Dwi Widajati, MM, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, saran, petunjuk,
dan koreksi yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Segenap tenaga pengajar, karyawan terutama Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
(2)
ii
6.
Terima kasih kepada Papa dan Mama serta kekasihku Fika Hapsari Pratiwi dan
temanku Hendra, Danu dan Jaka yang telah memberikan banyak dukungan atas
penyusunan skripsi dan doa yang tulus kepada penulis.
Penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala
kerendahan hati penulis memohon kepada seluruh pihak untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun agar dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik dan dapat
lebih bermanfaat bagi yang memerlukan.
CHAYO!
Wassalam.
Surabaya, Mei 2010
(3)
iii
DAFTAR ISI
... iii
DAFTAR TABEL
………... vii
DAFTAR GAMBAR
……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN
……….. x
ABSTRAKSI
……….. xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ………... 1
1.2
Perumusan Masalah ………. 7
1.3
Tujuan Penelitian ………. 7
1.4
Manfaat Penelitian ……… 8
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ………...………….... 9
2.2
Landasan Teori ……… 10
2.2.1.
Pengertian
Pemasaran
………...
10
2.2.2.
Pengertian
Manajemen
Pemasaran
………...
10
2.2.3. Pengertian Pelayanan atau Jasa ………... 11
2.2.4. Karakteristik Jasa ……….... 12
2.2.5.
Kualitas
Layanan
………...
14
2.2.6.
Kepuasan
……….………...
16
(4)
iv
2.2.8. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan ……... 18
2.2.9. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap
Komitmen………..… 18
2.3.
Kerangka Konseptual ………. 20
2.4.
Hipotesis
………
21
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………... 22
3.1.1.
Definisi
Operasional
………....
22
3.1.2.
Pengukuran
Variabel
………...
26
3.2.
Teknik Penentuan Sampel ………... 27
3.2.1.
Populasi
………...
27
3.2.2.
Sampel
……….
27
3.3.
Teknik Pengumpulan Data ………... 28
3.3.1. Jenis dan Sumber Data………. 28
3.3.2.
Sumber
Data
………
29
3.3.3.
Pengumpulan
Data
………..
29
3.4.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ………..…………. 30
(5)
v
3.4.1.2. Asumsi Model ……….. 31
3.4.1.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal…….. 34
3.4.2.
Evaluasi
Model
………....
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Obyek Penelitian ………. 39
4.1.1.
Sejarah
Perusahaan
……….
39
4.1.2. Lokasi Studio Musik SMILE……… 39
4.1.3. Gambaran Umum Subyek Penelitian………... 40
4.2.
Deskripsi Hasil Penelitian ……….... 42
4.2.1.
Deskripsi
Tangibles
………. 42
4.2.2.
Deskripsi
Reliability
………. 43
4.2.3.
Deskripsi
Responsive
……… 43
4.2.4.
Deskripsi
Assurance
………. 45
4.2.5.
Deskripsi
Empathy
……… 46
4.2.6.
Deskripsi
Kepuasan
………….………
47
4.2.7. Deskripsi
Komitmen……… 48
4.3.
Deskripsi Hasil Analisis dan Hipotesis………... 49
4.3.1. Asumsi
Model………. 49
(6)
vi
4.3.1.2. Evaluasi atas Outlier……… 50
4.3.1.3. Deteksi
Multicollinierity dan singularity
……... 51
4.3.1.4. Uji Validitas dan Reabilitas………
52
4.3.2. Pengujian Model dengan One-Step approach……… 55
4.3.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal………..
58
4.4. Pembahasan……… 59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
………
61
5.2.
Saran
………
61
DAFTAR PUSTAKA
(7)
vii
Tabel 4.1 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Jenis
Kelamin……… 40
Tabel 4.2 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Usia... 41
Tabel 4.3 :
Hasil Jawaban Karakteristik Responden Untuk Berdasarkan Lama
Menjadi Pelanggan……… 41
Tabel 4.4 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Tangibles
(X1)……….. 42
Tabel 4.5 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Reliability
(X2)………. 43
Tabel 4.6 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Responsiveness
(X3)………. 44
Tabel 4.7 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Assurance
(X4)………. 45
Tabel 4.8 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Empathy
(X5)……… 46
Tabel 4.9 :
Hasil Jawaban Responden Untuk Pernyataan Variabel
Kepuasan (Y)………. 47
Tabel 4.10 : Hasil Jawaban Responden Untuk Peryataan Variabel
(8)
viii
Tabel 4.11 : Uji Normalitas……….. 50
Tabel 4.12 : Uji Outlier Multivariate……… 51
Tabel4.13 :
Uji Counstruct Confirmatory Faktor Analysis………. 52
Tabel 4.14 : Uji Realibility Consistency Internal………. 53
Tabel 4.15 : Uji Counstruct Realibility & Variance Extrated………... 54
Tabel 4.16 : Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices………... 56
Tabel 4.17 : Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices……….. 57
(9)
ix
Gambar 3.1. : Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibles………... 31
Gambar 4.1. : Model Pengukuran dan Struktural
One Step Approach
………. 56
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. :
Kuesioner
Lampiran 2. :
Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3. :
Data Uji Outlier
Lampiran4.
:
Data Uji Reliabilitas
Lampiran 5. :
Data Uji Normalitas
(11)
xi
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN DAN KOMITMEN PADA STUDIO MUSIK
SMILE DI SURABAYA
Andriansyah Yunanda
Abstraksi
Dalam lingkungan bisnis makin komplek dan dinamis, usaha dibidang
studio musik menunjukkan persaingan yang tajam. Untuk meningkatkan pihak
pengusaha terdorong untuk memberikan kualias layanan yang lebih tinggi dari
pesaing agar dapat berbeda dengan badan usaha lain yang sejenis, semua layanan
berupa peralatan lengkap, parkir luas, ketrampilan karyawan, serta harga
terjangkau mengarah pada perioritas dalam segi kualitas. Dengan kualitas yang
baik akan memberikan kepuasan yang maksimal dan komitmen kepada
pelanggan. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan pelanggan dan untuk menganalisis pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap komitmen pada studio musik SMILE Surabaya.
Penelitian ini menggunakan variabel Kualitas Layanan (X) dengan
variabel Bukti fisik (X
1), Kehandalan (X
2), Daya tanggap (X
3), Jaminan (X
4), dan
Empati (X
5), dan variabel Kepuasan Pelanggan (Y) dengan indikator Tingkat
kecepatan penyelesaian pelayanan (Y
1), Tingkat keakuratan Pelayanan (Y
2), dan
Kepuasan secara keseluruhan (Y
3), Variabel Komitmen dengan indikator Layanan
terbaik (Z
1), Repeat Buying (Z
2), dan Rasa senang (Z
3). Cara pengukuran variabel
dengan menggunakan skala
semantic differential scale
, Tanggapan atau pendapat
pernyataan tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada pada rentang
nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala. Populasi pada penelitian ini
adalah pelanggan distudio musik SMILE Surabaya. Teknik pengambilan sampel
ini adalah
Non Probabilistic sampling
dengan teknik
Purposive Sampling
dengan
jumlah responden 112 pelanggan(Band). Data yang digunakan adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari jawaban para responden dengan
menggunakan media kuesioner. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis permodelan SEM (
Structural Equation Modelling
).
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap komitmen pada studio musik SMILE Surabaya.
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam lingkungan bisnis yang makin komplek dan dinamis, usaha dibidang Studio musik menunjukkan persaingan yang makin tajam. Studio musik sebagai sarana untuk mengembangkan bakat dan minat dalam masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Terutama dalam mendukung meningkatnya perkembangan musik di Indonesia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila Studio musik hadir di mana-mana. Salah satunya adalah Studio musik SMILE.
Untuk meningkatkan persaingan dalam industri jasa, pihak pengusaha terdorong untuk lebih memperkuat basis strateginya dengan konsep seperti fokus pelanggan untuk dapat mengakses pasarnya secara menguntungkan dan menjamin pertumbuhan berkelanjutan.
Kualitas pelayanan ( servis quality ) atau sering juga disebut mutu pelayanan. Menurut Parasuraman dkk, ( 1988 ) dalam Budi W.Soetjipto ( 1997 ), adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh. Harapan merupakan keinginan para pelanggan dari pelayanan yang mungkin diberikan oleh perusahaan.
Menurut Fitzsimmons and Fitzsimmons ( 1944 ) dalam Budi W. Soetjipto ( 1997 ), mengemukakan bahwa kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya
(13)
mereka harapkan dan inginkan. Jika kenyataan lebih besar dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu ; apabila kenyataan sama dengan harapan, maka pelayanan tersebut memuaskan .
Salah satu cara utama dalam membedakan sebuah perusahaan jasa adalah mengetengahkan dengan konsisten jasa yang berkualitas tinggi daripada pesaing mereka. Kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan kualitas para pelanggan. Harapan mereka merupakan hasil dari pengalaman mereka, kata-kata orang, dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memilih para penyedia jasa atas dasar ini dan setelah menerima jasa, mereka akan membandingkan pelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yang dihendaki. Jika pelayanan yang dirasakan berada dibawah palayanan yang diharapkan, pelanggan akan kehilangan kepercayaan kepada penyedia jasa tersebut, sedangkan apabila pelayanan yang dirasakan sesuai dengan kualitas yang dihendaki, mereka akan menggunakan lagi penyedia jasa tersebut. Parasuraman, Zeithami, dan Berry ( 1988 ) berhasil mengindentifikasikan lima dimensi pokok kualitas jasa : Realibilitas ( realibility ) : berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. Daya tanggap ( Responssiveness ) : berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan
(14)
3
( Assurance ) ; yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan danperusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Empati ( Empathy ) : berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
Produk dan jasa merupakan suatu kesatuan dari bermacam-macam atribut yang membentuknya, dimana masing-masing atribut mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam memberikan tingkat kepuasaan kepada pemakai produk dan jasa tersebut. Kepuasan merupakan salah satu bentuk sikap. Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya.
Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Puas atau tidak puas buakn merupakan emosi melainkan sesuatu hasil evaluasi dari emosi. Penelitian mengenai kepuasaan konsumen menjadi topik sentral dalam dunia riset pasar dan berkembang pesat.
(15)
Konsep berfikir bahwa kepuasaan kosumen akan mendorong meningkatnya profit adalah bahwa kosumen yang puas akan bersedia membayar lebih untuk “produk” yang diterima dan lebih bersifat toleran akan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan meningkatkan margin perusahaan dan kesetiaan konsumen pada perusahaan.
Konsumen yang puas akan membeli “produk” lain yang dijual oleh perusahaan, sekaligus menjadi “pemasar” yang efektif melalui word of mouth
yang bernada positif. Hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan dan kreadibilitas perusahaan, namun perlu diingat bahwa ternyata peningkatan market share tidak selamanya sesuai dengan peningkatan kepuasaan konsumen semakin menurun. Menigkatnya market share, paling tidak sampai pada titik tertentu, memang dapat mencapai economies of scale ( biasanya perusahaan mencapai titik paling optimal ) dan sebagai hasilnya perusahaan dapat memberikan “harga yang relative murah” pada kosumen yang menjadi salah satu faktor kepuasaan. Namun, pada sisi lain, meningkatnya jumlah kosumen atau perluasaan segmen dapat mengakibatkanakan turunnya kualitas pelayanan yang diberikan.
Komitmen merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk mempertahankan dan melanjutkan relasi yang dipandang penting dan bernilai jangka panjang ( Tjptono, 2007 ). Komitmen biasanya tercermin pada perilaku kooperatif dan tindakan aktif untuk tetap mempertahankan relasi yang telah terbina.
(16)
5
Demikian halnya dengan Studio musik SMILE di Surabaya yang saat ini sedang giat – giatnya melakukan pemasaran jasa, dengan cara memberikan fasilitas peralatan yang lengkap, parkir luas, karyawan berpengalaman serta harga terjangkau dengan layanan memuaskan menyebabkan banyaknya alternatif pilihan mengarah pada prioritas dalam segi kualitas. Sedangkan hampir diseluruh pelosok orang di Surabaya mengenal Studio musik dan bisa dikatakan Studio musik telah membudaya dikalangan muda. Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber Studio musik Smile, terdapat perubahan – perubahan jumlah pelanggan yang cenderung menurun.
Hal ini dapat dibuktikan dari turunnya jumlah shift dan jumlah band pelanggan pada setiap tahun .
Tabel jumlah pengguna jasa
Tahun Jumlah Shift/sewa Jumlah Band Pelanggan
2007 657 275
2008 525 227
2009 436 185
Sumber : Studio Musik SMILE
Berdasarkan hasil data tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa adanya masalah penurunan jumlah pelanggan dari tahun 2007 – 2009. hal ini mengindikasikan bahwa kepuasaan pelanggan berkurang atau menurun terlihat adanya komplain yang terus meningkat pada tahun 2007 sebanyak 45 keluhan dan
(17)
pada tahun 2008 sebanyak 75 keluhan dan pada tahun 2009 sebanyak 90 keluhan. Keluhan – keluhan tersebut mengenai kualitas layanan petugas operator yang pada saat melakukan tugasnya kurang ramah hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya pelanggan datang melebihi kapasitas. Selain itu masalah teknis juga mempengaruhi jumlah pengaduan.
Berdasarkan penurunan jumlah pengguna jasa studio musik SMILE di Surabaya menandakan jumlah pelanggan semakin menurun yang berkaitan dengan kepuasaan pelanggan dan komitmen.
Menurut Parasuraman dkk, 1988 ( Budi W.Soetjipto, 1997) adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh.
Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan.
Komitmen merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk mempertahankan dan melanjutkan relasi yang dipandang penting dan bernilai jangka panjang ( Tjiptono, 2007 )
Hal ini di sesuaikan dengan penelitian menurut Boone dan Kurtz ( 1995 ; 439 ) bahwa ; sevice qualityis the primary determinant of consumen satisfaction or dissatisfaction” kualitas layanan menentukan kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen.
(18)
7
Kepuasaan merupakan variabel yang sangat sering dikaitkan dengan komitmen antara pelanggan dan karyawan ( Kelley et al, 1992 ).
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Komitmen Pada Studio Musik SMILE di Surabaya”.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan pada Studio Musik SMILE Surabaya ?
b. Apakah kepuasaan pelanggan berpengaruh terhadap komitmen pada Studio Musik SMILE Surabaya ?
1.3.Tujuan penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasaan pelanggan Studio musik SMILE Surabaya.
b. Untuk menganalisis pengaruh kepuasaan pelanggan terhadap komitmen Studio musik SMILE Surabaya.
(19)
1.4. Manfaat penelitian 1. Bagi Studio musik SMILE
Dapat diketahui faktor-faktor mana yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan, kepercayaan dan komitmen pelanggan Studio musik SMILE sehingga jadi masukan untuk perusahaan sebagai jalan meningkatkan kualitas Studio.
2. Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan pengetahuan dibidang pemasaran karena dengan adanya pengetahuan dan penulisan skripsi, penulis dapat mengetahui teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek-praktek yang sesungguhnya. 3. Bagi UPN “Veteran” Jawa Timur
Hasil penelitian dapat menjadi tambahan perbendaharaan perpustakaan, sehingga dapat menjadi perbandingan bagi mahasiswa dalam menyusun penelitian ilmiah.
(20)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Acuan perbandingan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
a. Jurnal Media MAHARDHIKA yang diteliti oleh Maya Ida
Kesumawatie dan Erna Sukowaty ( 2005 ) dengan judul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Pelanggan PT. Pos Indonesia Suarabaya Selatan. Studi pada pelanggan PT. Pos Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kualitas pelayanan terhadap kepuasaan pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat 5 dimensi kualitas layanan yaitu : reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible. Teknik pengumpula data menggunakan wawancara dan kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel reliability, reponsiveness, assurance, empathy, tangibles secara simultan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan.
b. Jurnal Majalah Ekonomi yang ditelti oleh Sri Gunawan dan Budi
Purwnono ( 2007 ) dengan judul “ Pengaruh Nilai Keadilan Dalam Penanganan Keluhan Terhadap Kepercayaan Dan Komitmen Pelanggan. Studi pada pelanggan Garuda Indonesia. Penelitian ini bertujuan mencoba memahami hubungan antara penanganan keluhan yang adil terhadap kepuasaan pelanggan dan komitmen pelanggan.
(21)
Apabila konsumen merasa diperlakukan secara adil dalam setiap penanganan keluhan, maka mereka akan mempunyai kepuasaan terhadap apa yang menjadi keluhan mereka, dan hal ini akan memicu munculnya kepercayaan dan komitmen konsumen terhadap panyedia jasa.
2.2 Landasan teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba atau keuntungan. Tidak akan ada satu perusahaan yang dapat bertahan lama bila perusahaan tersebut tudak mampu menjual produk dan jasa yang dihasilkannya, maka perusahaan persebut tinggal tunggu jatuhnya saja.
Menurut Philip Kotler (1997) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Kotlet dan Armstrong (2001) Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Agar dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam mnyelesaikan dengan kegiatan lingkungan, maka kegiatan pemasaran harus ada yang mengkoordinasi
(22)
11
dan ada yang mengelola dengan cara baik, maka dikenalilah istilah manajemen pemasaran.
Menurut Philip Kotler (1997) Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001) Manajemen pemasaran adalah sebagai anallisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Jadi, manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan yang akhirnya, berisi pengelolaan hubungan dengan pelanggan.
2.2.3. Pengertian Pelayanan atau Jasa
Kata jasa mempunyai arti yang sangat luas dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai produk, disini jasa identik dengan pelayanan, karena dalam kenyataannya memang sulit untuk memberikan batasan yang jelas antara layanan dan jasa. Di dalam peneliitian ini peneliti cenderung memakai pengertian pelayanan sama dengan jasa. Supaya lebih jelasnya maka peneliti akan mengemukakan pendapat para ahli dibawah ini dalam memberikan pengertian pelayanan atau jasa.
Menurut Kotler dan Armstrong ( 1996 ) adalah “ Service is any activity
(23)
does not result in the ownership of anything it production may on may not be tied to a phisicial product “. Maksud dari definisi tersebut, jasa adalah berbagai tindakan atau manfaat yang ditawarkana oleh suatu badan usaha kepada pihak lain yang bersifat tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksi sapat berkenaan dengan produk fisik atau tidak.
Selain itu menurut Philip Kotler ( 2000, 486 ) mendifinisikan bahwa : “ jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan pada satu produk fisik.
Dari definisi diatas terlihat bahwa didalam jasa selalu hubungan interaksi antara pihak pelanggan dan pemberi jasa, jasa bukan berarti barang . jasa adalah sesuatu proses atau aktifitas yang tidak berwujud.
2.2.4. karakteristik Jasa
Menurut Philip Kotler ( 1997 : 551 ) jasa dapat diklarifikasikan menjadi empat adalah sebagai berikut :
1. Tidak Berwujud
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Seseorang yang menjalani “ pengencangan kulit wajah “ tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa itu, dan pasien di kantor pskiater tidak dapat memprediksi hasilnya. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai
(24)
13
kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, symbol, dan harga yang mereka lihat.
2. Tidak Dapat Dipisahkan
Umumnya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjual kemudian baru dikonsumsi. Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari jasa.
3.Variabilitas
Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah kontrol kualitas. Langkah-langkah tersebut adalah :
a. Investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik
b. Menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi.
c. Memonitor kepuasaan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei
pelanggan, dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat dideteksi dan diperbaiki.
4. Tidak Tahan Lama
Jasa tidak disimpan. Tidak lamanya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan tetap karena mudah mengatur staf untuk melakukan jasa itu terlebih dahulu. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit.
(25)
2.2.5. Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman dkk, 1988 ( Budi W.Soetjipto, 1997) adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh.
Menurut Fitzsimmons and Fitzsimmons, 1994 ( Budi W.Soetjipto, 1997 ) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata mereka diterima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan dan inginkan.
Menurut Garvin dan Davis ( 1994 ) ( Tjiptono : 2002 ; 51 ) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Indikator dari Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman, barry, dan Zeithami, mengemukakan lima dimensi pokok yang diterapkan pada bisnis jasa ( Fandy tjiptono, 1996 ). Kelima dimensi tersebut yaitu :
1. Bukti langsung / tangibles ; meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi di Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator tangible/ bukti langsung meliputi :
a. Penampilan petugas
(26)
15
2. Keandalan / reliability :yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan oleh Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari reliability meliputi :
a. Kesesuaian jadwal pelayanan
b. Tepat waktu pelayanan
3. Daya tanggap / responsiveness : yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap kepada pelanggan Studio Musik SMILE Suarabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari responsiveness meliputi ;
a. Kesungguhan petugas pelayanan
b. Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan 4. Jaminan / assurance : mencakup pengetahuan, kemampuan karyawan
studio Musik SMILE Suarabaya untuk menimbulkan sifat kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Menurut jurnal volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari assurance meliputi
a. Keramahan karyawan
(27)
5. Empati / empathy : meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari empathy meliputi :
a. Kemudahan mendapatkan informasi dari petugas b. Komunikasi yang baik
2.2.6. Kepuasaan
Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan.
Menurut Day ( dalam Tse dan Wilson, 1988 ) ( Tjiptono ; 2002 ; 146 ) menyatakan bahwa kepuasaan atau ketidakpuasaan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya ( norma kinerja lainnya ) kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakainnya.
Menurut Kotler 1994 ( tjiptono ; 2002 ; 146 ) menandaskan bahwa kepuasaan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja ( atau hasil ) yang ia rasakan disbanding dengan harapannya.
(28)
17
Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator kepuasaan meliputi :
a. Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan b. Tingkat keakuratan pelayanan
Menurut jurnal Usahawan NO 03 TH XXXVII 2008 indikator dari kepuasaan meliputi :
a. Kepuasaan secara keseluruhan
2.2.7. Komitmen
Komitmen merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk mempertahankan dan melanjutkan relasi yang dipandang penting dan bernilai jangka panjang ( Tjiptono, 2007 ).
Customer commitment. Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat yang bersifat terus-menerus untuk selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan ( lihat Fullerton 2003; Clark dsn maher 2007 ; lacey 2007 ).
Menurut Morgan dan Hunt ( 1994 ) fokus dari definisi komitmen adalah keinginan untuk mempertahankan partisipasi antara pelanggan dan penyedia jasa untuk terus berhubungan.
a. Layanan terbaik
b. Repeat buying
(29)
2.2.8. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasaan
Hal ini di sesuaikan dengan penelitian menurut Boone dan Kurtz ( 1995
; 439 ) bahwa ; sevice qualityis the primary determinant of consumen satisfaction
or dissatisfaction” kualitas layanan menentukan kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen.
Menurut Cronin dan Taylor ( 1992 ; 55 ) menyebutkan kualitas layanan sebagai berikut “ kualitas layanan yang baik akan menciptakan kepuasaan pelanggan “.
Menurut Kotler dan Armstrong ( 1996 ; 583 ) bahwa kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan, selain itu juga berpengaruh menciptakan keuntungan badan usaha.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pelanggan yang menyenangkan dan meniadakan pelanggan yang kurang menyenangkan, sehingga kualitas layanan dapat dikeloala dengan baik, bila menginginkan adanya kepuasaan yang dirasakan oleh pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan. Hal ini didukung oleh Jurnal Maya Ida Kesumawatie dan Erna Sukowaty yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
2.2.9. Pengaruh Kepuasaan terhadap Komitmen
Kepuasaan merupakan variabel yang sangat sering dikaitkan dengan komitmen antara pelanggan dan karyawan ( Kelley et al, 1992 ).
(30)
19
Menurut Kelley dan Davis ( 1994 ) bahwa kepuasaan pelanggan atas penanganan keluhan dapat menimbulkan komitmen pelanggan terhadap penyedia layanan jasa.
Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan sehingga dapat berkomitmen dengan kepuasaan yang telah dicapai. Dari teori dan uraian yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap komitmen. Hal ini didukung oleh Jurnal Sri Gunawan dan Budi Utomo yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap komitmen.
(31)
2.3. Kerangka Konseptual :
KUALITAS
LAYANAN (X)
KEPUASAAN PELANGGAN
(Y)
KOMITMEN (Z)
(32)
21
2.4. Hipotesis
Sesuai dengan perumusan dari masalah, dari landasan teori, maka hipotesis yang diangkat pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Diduga Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap kepuasaan
pelanggan studio musik SMILE di Surabaya.
2. Diduga kepuasaan pelanggan berpengaruh positif terhadap komitmen
(33)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional
Kualitas layanan yaitu merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan untuk memenuhi keinginan pelanggan Studio musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 kualitas pelayanan ditentukan oleh 5 ( lima ) indikator yaitu :
1. Bukti langsung / tangibles ( X1 ) ; meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, dan sarana komunikasi di Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator tangible/ bukti langsung meliputi :
X1.1. Penampilan petugas
Penampilan petugas studio musik SMILE yang selalu bersih dan rapi.
X1.2. Sarana prasarana peralatan musik
Sarana prasarana peralatan musik di studio musik SMILE Surabaya sangat lengkap.
2. Keandalan / reliability ( X2 ) :yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan oleh Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari reliability meliputi :
(34)
23
X2.1. Kesesuaian jadwal pelayanan
Kesesuaian jadwal pelayanan studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
X2.2. Tepat waktu pelayanan
Ketepatan waktu studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
3. Daya tanggap / responsiveness ( X3 ) : yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap kepada pelanggan Studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari responsiveness meliputi ; X3.1 Kesungguhan petugas pelayanan
Kesungguhan petugas pelayanan studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
X3.2. Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan
Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada pelanggan pada studio musik SMILE Surabaya.
4. Jaminan / assurance ( X4 ) : mencakup pengetahuan, kemampuan
karyawan studio Musik SMILE Suarabaya untuk menimbulkan sifat kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Menurut jurnal volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari assurance meliputi :
(35)
X4.1. Keramahan karyawan
Keramahan karyawan studio musik SMILE dalam melayani pelanggan.
X4.2. Kesopanan karyawan
Kesopanan karyawan studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
5. Empati / empathy ( X5 ) meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan studio Musik SMILE Surabaya. Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator dari empathy meliputi : X5.1. Kemudahan mendapatkan informasi dari petugas
Kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik SMILE Surabaya.
X5.2. Komunikasi yang baik
Komunikasi yang dijalin antara karyawan studio musik SMILE Surabaya dengan pelanggan.
6. Kepuasaan Pelanggan ( Y ), Menurut Kotler ( 2000 ), kepuasaan pelanggan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan. Diimplementasikan sebagai keseluruhan sikap pelanggan setelah menerima dan menggunakan layanan yang diberikan oleh studio musik SMILE Surabaya dimana hal tersebut dapat
(36)
25
mempengaruhi pelanggan untuk menggunakan kembali jasa Studio Musik SMILE Surabaya dan meningkatkan reputasi peruasahaan.
Menurut jurnal Volume 1, No 2, Desember 2007 indikator kepuasaan meliputi :
Y.1. Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan
Tingkat kecepatan penyelesaian pelayanan studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
Y.2 .Tingkat keakuratan pelayanan
Tingkat keakuratan pelayanan studio musik SMILE Surabaya dalam melayani pelanggan.
Menurut jurnal Usahawan NO 03 TH XXXVII 2008 indikator dari kepuasaan meliputi :
Y.3.Kepuasaan secara keseluruhan
Kepuasaan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio musik SMILE Surabaya.
7. Komitmen ( Z ). Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat yang
bersifat terus-menerus untuk selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan ( lihat Fullerton 2003; Clark dsn maher 2007 ; lacey 2007 ).
Menurut jurnal Emisi Volume 1, No 2 oktober 2008 indikator dari komitmen meliputi :
(37)
Z.1.Layanan terbaik
Layanan terbaik yang diberikan oleh pihak studio musik SMILE Surabaya.
Z.2.Repeat buying
Menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasilitas yang diberikan studio musik SMILE Surabaya. Z.3.Rasa senang
Perasaan rasa senang bagi pelanggan yang diberikan oleh pihak studio musik SMILE Surabaya dengan fasilitas dan perlengkapan yang telah disediakan.
3.1.2 Pengukuran variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam peneltian ini adalah Skala
Interval ( Intervale Scala ). Metode yang digunakan dalam mengukur penelitian
ini adalah Skala Semantic Differential. Skala ini tersusun dalam suatu garis
kontinue dengan jawaban positifnya terletak disebelah kanan, sedangkan jawaban negatifnya terletak disebelah kiri, atau sebaliknya merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh poin dengan pola sebagai berikut :
(38)
27
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala, dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 7 menunjukkan nilai tertinggi
3.2 Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan individu atau kelompok yang memiliki ciri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan di studio musik SMILE Surabaya sebesar 185 pelanggan ( Band ).
3.2.2. Sampel
Sampel adalah subset atau bagian dari populasi ( Ferdinand 2006 : 223 ).
Pada penelitian ini digunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik sampling tersebut digunakan dalam penelitian ini karakteristik responden yang sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu:
1. Pelanggan lebih dari satu kali menggunakan jasa studio musik SMILE di
Surabaya.
(39)
Menurut Agusty Ferdinand ( 2005 ) pedoman ukuran sampel adalah sebagai berikut
1. 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation
2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5
– 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variable
lain. Jumlah indicator dikali 5 – 10. bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel 100 – 200
4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih estimasi.
Misalnya bila jumlah sampel diatas 2500, teknik estimasi ADF ( Asymptotically Distribution Free Estimation ) dapat digunakan.
Dalam penelitian ini sampel digunakan pelanggan yang berada dilokasi studio musik SMILE Surabaya dengan jumlah indikator 16 x 7 = 112 pelanggan.
3.3 Teknik Pengempulan Data
3.3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dibutuhkan : Data primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian yaitu pelanggan Studio Musik SMILE Surabaya.
(40)
29
3.3.2. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner atau jawaban dari pelanggan Studio Musik SMILE Di Surabaya.
3.3.3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam skripsi dilakukan dengan menggunakan beberapa cara sebagai berikut :
A. Observasi
Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu studio musik SMILE Surabaya.
B. Wawancara
Yaitu pengumpulan data atau bahan-bahan keterangan dilakukan dengan melakukan Tanya jawab untuk mendapatkan informasi mengenai variabel penelitian secara langsung terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini yaitu studio musik SMILE Surabaya.
C. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan metode survey yang menggunakan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang ada pada saat itu berada dilokasi studio musik SMILE Surabaya. Pengembalian kuesioner dilakukan secara langsung ( kepada peneliti ).
(41)
D. Dokumentasi
Pengumpulan data dari laporan atau dokumentasi studio musik SMILE Surabaya.
3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.4.1 Teknik Analisis Data
Model yang dugunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah Structual Equation Modeling ( SEM ). SEM merupakan sekumpulan
teknik-teknik statistical yang relative rumit secara simultan. Hubungan yang rumit terseburt dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independent. Masimg-masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk konstruk yang dibangun dari beberapa variabel dependen.
3.4.1.1 Confirmasi Factor Analysis
Model yang digunakan menganalisi data dalam penelitian ini adalah Structual Equation Modeling ( SEM ). Model pengukuran variabel bebas dan
terikat dalam penelitian ini, menggunakan Confirmatory Factor Analysis.
Penaksiran pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikatnya menggunakan koefisien jalur. Langkah-langkah dalam analisi SEM model pengukuran dengan contoh inisiatif individu dilakukan sebagai berikut : Persamaan Dimensi Faktor Tangibles :
(42)
31
X
1.1=
λ
1 Tangibels + er_1
X
1.2=
λ
2 Tangibels + er_2
Bila persamaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk
diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model
pengukuran dengan contoh faktor Tangibles akan anmpak sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibels Keterangan :
X11 = Pertanyaan tentang kerapihan penampilan petugas studio musik SMILE
Surabaya
X12 = Pertanyaan tentang peralatan musik yang digunakan oleh studio musik
SMILE Surabaya
er_j = error term X1j
Demikian juga factor lain seperti Realibility, Responsiveness, Assurance, Empathy, kepuasaan pelanggan dan komitmen.
3.4.1.2 Asumsi Model ( Structural Equation Modeling )
1. Ukuran Sampel
a. Minimum 1 kali parameter yang diestimasi ( Bentler, 1993 )
b. Minimum 100 ( Ferdinand, 2002 )
er_1 er_2
Tangibles
X1.2 X1.1
(43)
2. Uji normalitas sebaran dan Linieritas
a. Normalitas dapat diuji dengan melihat ganbar histogram data atau
dapat diuji dengan metode-metode statistic.
b. Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi
koefisien sampel dengan data erornya dan skewness value yang biasanya disajikan dalam stastistik deskriptif dimana nilai statistic
untuk menguji normalitas tersebut disebut sebagai Z-value pada
tingkat signifikansi 1 %, jika nilai Z-Score lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi.
c. Normal Probality Plot ( SPSS 10.1 )
d. .Linearitas dengan mengamati scttarplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas.
3. Evaluasi atas outlier
a. Mengamati nilai Z –Score : ketentuannya diantara ± 3,0 non
outlier.
b. Multivariate outlier diuji dengan criteria jarak mahalanobis pada
tingkat p < 0,001. jarak diuji dengan chi square ( λ2 ) pada df
sebesar jumlah variable bebasnya. Ketentuan : bila mahalanobis
> dari nilai λ adalah multivariate outlier.
c. Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik
(44)
33
dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variable tunggal atau variabel kombinasi.
4. Deteksi Multicolinierity dan singularity
Dengan mengamati Determinant matrikxs Covarians. Dengan ketentuan
apabila determinant sampel matrixs mendekati angka 0 ( kecil ), maka terjadi multikolonieritas dan singularitas ( Tabachinck & Fidell, 1996 ).
5. Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana indikator itu mengindentifikasikan sebuah konstrak yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari
setiap latent variable / construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari
hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan
reliabilitas diuji dengan Construct Reliability dan Variance Extracted. Construct
Reliability dan Variance Extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut :
[ Σ Standardize Loading ]²
Construct Reliability =
(45)
[Σ Standardize Loading ]²
Variance Extracted =
{ [ Σ Standardize Loading ²] + Σεj }
Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat
nilai estimasi setiap construct standardize regression weights terhadap setiap butir
sebagai indikatornya. Sementara
εj
dapat dihitung dengan formula :Ε
j = 1 – [ Standardize Loading ] ²Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan
variance extracted≥ 0,5 [ Hair et al. 1998 ].
3.4.1.3 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
1. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung [ koefisien] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikan pembanding nilai CR [Critical Ratio] yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t table berarti signifikan.
Dari keluaran program AMOS 4.01 [Analysis Of Moment Structure] juga akan diamati hubungan kausal antar variabel dengan melihat efek langsung dan efek tak langsung serta efek totalnya.
(46)
35
2. Pengujian Model dengan Two Step Approach
Two Step Approach to Structural Equation Modeling ( SEM ) digunakan
untuk menguji model yang diajukan pada gambar 3 Two Step Approach
digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan ( Hartline & Ferrel, 1995 ),
dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam Two
Step Approach ini. Two Step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi
antara model pengukuran dan model structural pada One Step Approach ( Hair et,
al., 1998 ).
Yang dilakukan dalam Two Step Approach to SEM adalah : estimasi
terhadap measurement modeldan estimasi terhadap structural model [ Anderson
dan Gerbing, 1998 ]. Cara yang dilakukan dalam menganalisis SEM dengan Two
Step Approach adalah sebagai berikut :
a. jumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indicator summed-scale bagi setiap konstrak.
b.. Menetapkan error ( ε ) dan lambda ( λ ) terms, error terms dapat
dihitung dengan rumus 0,1 kali σ² dan lambda terms dengan rumus
0,95 kali σ [ Anderson & Gerbing, 1998 ]. Perhitungan construct
reliability (
α
) telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasistandard (
α
) dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik(47)
tersebut dimasukan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.
3. Uji Kausalitas
Kausalitas merupakan permodelan yang tersusun secara structural yang menggambarkan adanya hubungan yang dihipotesiskan antar konstrak yang menjelaskan kausalitas termasuk didalamnya kausalitas berjenjang.
Hubungan kausalitas yang dihipotesiskan berdasarkan teori yang telah teruji dan sistematis. Deteksi kausalitas dapat diamati dari batas tingkat probabilitas yang lebih kecil 0,05 ( 0,05 ). Dalam sebuah model kausalitas, kebenaran adanya hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel bukannya karena menggunakan SEM tetapi harus didasari oleh teori-teori yang mapan. Jadi SEM bukan digunakan untuk menghasilkan kausalitas tetapi digunakan untuk mengkonfirmasi kausalitas.
3.4.2. Evaluasi Model
Hair et al., {1998} menjelaskan bahwa pola “ confirmatory “
menunjukkan prosedur yang dirancang untu kmengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model dan data empiris. Jika model teoritis
menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang
diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut
mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model
“good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam
(48)
37
Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai criteria Goodness of fit, yaitu Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AFGFI,
CMIN / DF. Apabila model awal tidak good fit dengan data, maka model
(49)
Tabel : Kriteria Goodnes of Fit Indices GOODNESS OF FIT
INDEX
KETERANGAN CUT OF VALUE
X2 Chi Square Menguji apakah covariance
populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample (apakah model sesuai dengan data).
Diharapkan kecil 1 s.d. 5 atau paling baik diantara 1 dan 2.
Probability Uji signifikansi terhadap
perbedaan matrix covariance data dan matrix
covariance yang diestimasi.
Minimum 0,1 atau
0,2 atau ≥ 0,05.
RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi Square
pada sample besar. ≤ 0,08
GFI Menghitung proporsi
tertimbang variance dalam matrix sample yang dijelaskan oleh matrix covariance populasi yang diestimasi.
≥ 0,90
AGFI GFI yang disesuaikan
terhadap DF.
CMIND/OF Kesesuaian antara data dan model.
≤ 2.00
TLI Pembandingan antara
model yang diuji terhadap baseline model.
≥ 0,95
CFI Uji kelayakan model yang
tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model
≥ 0,94
(50)
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan
Rio pada mulanya hanya sekedar hobby, karena adanya dana maka Rio memberanikan diri untuk membuka usaha studio musik SMILE ( menyewakan alat musik dan Recording ) tahun 2005. dalam perjalanan studio musik SMILE mengalami cukup banyak kemajuan meski banyak hambatan dan keterbatasan. Namun dengan keyakinan yang teguh dan rasa percaya diri yang tinggi serta kerjasama yang selalu melekat dalam diri masing-masing karyawan.
4.1.2. Lokasi Studio musik SMILE
Penentuan lokasi sangat oenting karena berpengaruh terhadap kelangsungan hidup serta perkembangan perusahaan itu sendiri, maka penentuan lokasi perusahaan ini harus dipertimbangkan sesuai dengan lingkungan dan situasi. Studio musik SMILE berlokasi di Rungkut asri Timur XII RK VB No.6 Surabaya. Dipilih lokasi ini karena mengingat kawasan Rungkut adalah kawasan sekolahan dan Universitas, yang sebagaian besar pelanggan studio musik SMILE adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga memudahkan pelanggan untuk mencari lokasi studio musik SMILE Surabaya.
(51)
4.1.3. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan studio musik SMILE
Surabaya, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan
jumlah responden sebanyak 112 orang. Untuk memperjelas pembahasan. Berikut ini akan diga,barkan karakteritik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia dan lama menjadi pelanggan.
1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden diperoleh gambaran responden berdasar jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % )
1 Pria 99 88
2 Wanita 13 12
Total 112 100
Sumber : Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 99 orang atau sebesar 88%, sedangkan sisanya berjenis kelamin wanita sebanyak 13 orang atau sebesar 112%.
2. Deskrispsi Karateristik Responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden diperoleh gambaran reponden berdasar usia adalah sebagai berikut :
(52)
41
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase ( % )
1 16 – 20 th 78 70
2 21- 25 th 34 30
Total 112 100
Sumber : Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah berusia 16 sampai 20 tahun yaitu sebanyak 78 orang atau sebesar 70%, sedangkan responden yang berusia 21 sampai 25 tahun sebanyak 34 orang atau sebesar 30%.
3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama menjadi pelanggan Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang responden diperoleh gambaran responden lama menjadi pelanggan adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasar Lama menjadi pelanggan
No. Lama menjadi pelanggan Jumlah Prosentase ( % )
1 Kurang dari 1 tahun 53 47
2 Lebih dari 1 tahun 59 53
Total 112 100
Sumber :Data Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar respponden dalam penelitian ini telah lama menjadi pelanggan kurang dari 1 tahun
(53)
sebanyak 53 orang atau 47%, sedangkan lama menjadi pelanggan lebih dari 1 tahun sebanyak 59 orang atau 53%.
4.2. Deskrispsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Tangibels
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Tangibles
( X1 )
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Penampilan petugas studio musik Smile Surabaya yang
selalu bersih dan rapi
0 0 2 8 37 42 23 112
0% 0% 1,7% 7% 33% 38% 20,5% 100%
2
Sarana prasarana peralatan musik di studio musik Smile
Surabaya sangat lengkap
0 0 0 6 43 46 17 112
0% 0% 0% 5,4% 38,4% 41% 15% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item Penampilan petugas studio musik Smile Surabaya yang selalu bersih dan rapi jawaban responden tertinggi adalah skor 6 dengan persentase 38%, hal ini menunjukkan sebagian responden berpendapat bahwa penampilan petugas musik Smile Surabaya yang selalu bersih dan rapi. Pada item Sarana dan prasarana peralatan studio musik Smile Surabaya sangat lengkap, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 dengan persentase 41%, hal ini menunjukkan sebagian responden berpendapat bahwa sarana prasarana peralatan musik Smile Surabaya sangat lengkap.
(54)
43
4.2.2. Deskrispsi Reliability
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Reliability
( X2)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kesesuaian jadwal pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 11 38 41 22 112
0% 0% 0% 9% 34% 41% 20% 100%
2
Ketepatan waktu studio musik Smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 0 6 45 44 17 112
0% 0% 0% 5,35% 40,17% 39,28% 15% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item kesesuaian jadwal pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 41%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa jadwal pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sesuai. Pada item ketepatan waktu studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 5 persentase 40,17%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa ketepatan waktu studio musik smile Surabaya dalam melayani pelanggan agak tepat.
4.2.3. Deskripsi Responsiveness
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
(55)
Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Responsiveness ( X3)
No
Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kesungguhan petugas pelayanan studio musik
Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 6 39 45 22 112
0% 0% 0% 5,35% 34,8% 40,17% 19,64% 100% 2
Kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada pelanggan pada studio musik SMILE Surabaya.
0 0 0 9 48 45 10 112
0% 0% 0% 8% 42,85% 40,17% 8,13% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item kesungguhan petugas pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 40,17%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa petugas pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah bersungguh-sungguh. Pada item kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan pada pelanggan studio musik Smile Surabaya, jawaban responden tertingggi adalah skor 5 persentase 42,85%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa keluhan pelayanan pada stusio musik Smile Surabaya agak cepat dan tanggap.
(56)
45
4.2.4. Deskripsi Assurance
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Assurance ( X4)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Keramahan karyawan studio musik smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 0 8 35 49 20 112
0% 0% 0% 7,14% 31,25% 43,75% 17,85 100% 2
Kesopanan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam
melayani pelanggan
0 0 1 4 37 55 15 112
0% 0% 0,89% 3,6% 33% 49,1% 13,39% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item keramahan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 43,75%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah ramah. Pada item kesopanan karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 49,1%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa karyawan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah sopan.
(57)
4.2.5. Deskripsi Empathy
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Empathy ( X5)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik
Smile Surabaya
0 0 4 10 56 38 4 112
0% 0% 3,57% 8,92% 50% 33,92% 3,57% 100% 2
Komunikasi yang di jalin antara karyawan studio
musik Smile Surabaya dengan pelanggan
0 0 0 1 37 53 21 112
0% 0% 0% 0,89% 33,03% 47,32% 18,75% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa item kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik Smile Surabaya, jawaban responden tertinggi adalah skor 5 persentase 50%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa pelanggan dalam mendapatkan informasi dari petugas musik Smile Surabaya agak mudah. Pada item komunikasi yang dijalin antara karyawan studio musik Smile Surabaya dengan pelanggan, jawaban responden tertinggi adalah skor 6 persentase 47,32%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa komunikasi yang dijalin antara karyawan syudio musik Smile Surabaya dengan pelanggan baik.
(58)
47
4.2.6. Deskripsi Kepuasan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Kepuasan ( Y)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Tingkat kecepatan penyelesaian penanganan studio musik Smile
surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 3 39 52 18 112
0% 0% 0% 2,67% 34,82% 46,42% 16,07% 100% 2
Tingkat keakuratan palayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan
0 0 0 3 36 56 17 112
0% 0% 0% 2,67% 32,14% 50% 15,17% 100% 3
Kepuasaan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio
musik smile Surabaya
0 0 0 1 36 49 26 112
0% 0% 0% 0,89% 32,14% 43,75% 23,21% 100%
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa item tingkat kecepatan penyelesaian studio musik Smile Surabaya, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 46,42%, hal ini menunjukkan sebagian responden berpendapat bahwa tingkat kecepatan penyelesaian penanganan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah puas. Pada item tingkat keakuratan pelayanan studio musik smile Surabaya dalam melyani pelanggan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 50%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa tingakat keakuratan pelayanan studio musik Smile Surabaya dalam melayani pelanggan sudah puas. Pada item kepuasan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio musik Smile Surabaya, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase
(59)
43,75%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa kepuasan secara keseluruhan yang diberikan oleh pihak studio musik Smile Surabaya sudah puas.
4.2.7. Deskrispsi Komitmen
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 112 orang diperoleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.10. Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel
Komitmen ( Z)
No Pertanyaan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Layanan terbaik yang diberikan oleh pihak studio musik Smile
Surabaya
0 0 0 4 43 49 16 112
0% 0% 0% 3,57% 38,39% 43,75% 14,28% 100% 2
Repeat buying/Menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasilitas yang diberikan dari studio musik Smile
Surabaya
0 0 0 1 46 52 13 112
0% 0% 0% 0,89% 41,07% 46,42% 11,60% 100%
3
Perasaan senang yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang
telah disediakan
0 0 0 2 42 57 11 112
0% 0% 0% 1,78% 37,5% 50,89% 9,82% 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa pada item layanan terbaik yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 43,75%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa layanan yang diberikan oleh pihak studio musik Smile Surabaya baik. Pada item repeat buying/menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasulitas yang diberikan dari studio musik Smile Surabaya, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6
(60)
49
persentase 46,42%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa repeat buying/menggunakan jasa kembali bila puas dalam berbagai peralatan maupun fasilitas yang diberikan dari studio musik Smile Surabaya terjadi ( Menggunakan jasa kembali ). Pada item perasaan senang yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang telah disediakan, jawaban responden yang tertinggi adalah skor 6 persentase 50,89%, hal ini menunjukkan sebagian besar responden berpendapat bahwa perasaan yang diberikan oleh studio musik Smile Surabaya dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang telah disediakan kepada pelanggan sudah senang.
4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.1. Asumsi Model
4.3.1.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang
digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis
maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut :
(61)
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Normalitas
Variable Min max Kurtosis c.r.
X11 3 7 -0.169 -0.365
X12 4 7 -0.583 -1.258
X21 4 7 -0.811 -1.752
X22 4 7 -0.609 -1.316
X31 4 7 -0.718 -1.551
X32 4 7 -0.377 -0.815
X41 4 7 -0.568 -1.226
X42 3 7 0.442 0.956
X51 3 7 0.713 1.541
X52 4 7 -0.821 -1.775
Y1 4 7 -0.576 -1.243
Y2 4 7 -0.424 -0.916
Y3 4 7 -1.000 -2.160
Z1 4 7 -0.544 -1.175
Z2 4 7 -0.626 -1.352
Z3 4 7 -0.373 -0.806
Multivariate -0.808 -0.178
Batas Normal ± 2,58
Sumber: Lampiran
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ±
2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi
masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler & Chou [1987] bahwa jika teknik
estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE]
walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate,
sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 4.3.1.2. Evaluasi atas Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari obervasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi ( Hair, 1998 ).
Uji outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan
(62)
51
menggunakan χ² pada derajat bebas sebesar jumlah indikator yang digunakan
dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai jarak Mahalanobis lebih besar dari
nilai chi-square pada tingkat signifikan 0,001 maka terjadi outlier multivariate.
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Outlier Multivariate
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 17.918 103.103 56.500 17.533 112
Std. Predicted Value -2.201 2.658 0.000 1.000 112
Standard Error of Predicted Value 7.351 15.428 11.382 1.734 112
Adjusted Predicted Value 11.900 121.500 56.950 18.691 112
Residual -82.781 53.277 0.000 27.336 112
Std. Residual -2.802 1.803 0.000 0.925 112
Stud. Residual -3.207 1.871 -0.007 1.011 112
Deleted Residual -108.500 58.695 -0.450 32.691 112
Stud. Deleted Residual -3.379 1.896 -0.008 1.020 112
Mahal. Distance 5.878 29.269 15.857 5.085 112
Cook's Distance 0.000 0.188 0.012 0.021 112
Centered Leverage Value 0.053 0.264 0.143 0.046 112
(a) Dependent Variable: RESP Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan nilai MD maksimum adalah 29,269 lebih kecil 39,252. oleh karena itu diputuskan
dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate ( antar variabel ).
4.3.1.3. Deteksi Multicolliniery dan Singularity
Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan
apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 [ kecil ], maka terjadi
miltikolinieritas dan singularitas [tabachink & Fodell, 1988].
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0
diperoleh hasil Determinat of sample Covarians matrix adalah 70.659,58 > 0
mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
(63)
4.3.1.4. Uji Validitas dan reabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, sedangkan realibilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indicator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.
Karena indikator miltidimensi, maka uji validitas dari setiap latent
variabel construct akan diuji dengan melihat factor loading factor dari hubungan
antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reabilitas diuji
dengan construct reability variant dan extracted. Dari hasil pengolahan data
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.13. Faktor loading dan Counstruct Confirmatory Factor Analysis
Konstrak Indikator Faktor Loading
1 2 3 4
Tangibles X11 0.156
X16 0.343
Reliability X21 0.712
X22 0.320
Responsiveness X31 0.118
X32 0.678
Assurance X41 0.241
X42 0.734
Empathy X51 X52 0.111
0.616 Customer
Satisfaction
Y1 0.239
Y2 0.301
Y3 0.529
Customer Commitment
Y1 0.384
Y2 0.262
Y3 0.069
Sumber : Hasil Pengolahan data
Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
(64)
53
seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut
dapat dikatakan validitasnya kurang baik.
Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas
setiap skala ( variabel atau indicator observarian ). Sementara itu item to total
correlation diginakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi
butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha
yang dihasilkan.
Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14. Pengujian Reability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation
Koefisien Cronbach's Alpha
Tangibles X11 0.761 -0.005
X16 0.646
Reliability X21 0.812 0.369
X22 0.753
Responsiveness X31 0.737 0.014
X32 0.681
Assurance X41 0.787 0.300
X42 0.746
Empathy X51 0.764 0.128
X52 0.696
Customer Satisfaction
Y1 0.642
0.301
Y2 0.711
Y3 0.587
Customer Commitment
Y1 0.606
0.119
Y2 0.652
Y3 0.549
: tereliminasi
Sumber : Lampiran
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di
(65)
diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
Selain melakukan pengujian konistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu
juga dilakukan pengujian Construct Reliability dan Variance Extracted. Kedua
pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual
mengukur uatu pengukuran yang sama. Adapun hasil dari pengujian construct
reliability dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.15. Uji Counstruct reliability & Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize Factor Loading
SFL
Kuadrat Error [εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
Tangibles X11 0.156 0.024 0.976 0.118 0.071
X16 0.343 0.118 0.882
Reliability X21 0.712 0.507 0.493 0.434 0.305
X22 0.320 0.102 0.898
Responsiveness X31 X32 0.118 0.014 0.986 0.293 0.237
0.678 0.460 0.540
Assurance X41 0.241 0.058 0.942 0.404 0.298
X42 0.734 0.539 0.461
Empathy X51 0.111 0.012 0.988 0.247 0.196
X52 0.616 0.379 0.621
Customer Satisfaction
Y1 0.239 0.057 0.943
0.308 0.143
Y2 0.301 0.091 0.909
Y3 0.529 0.280 0.720
Customer Commitment
Y1 0.384 0.147 0.853
0.155 0.074
Y2 0.262 0.069 0.931
Y3 0.069 0.005 0.995
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan
variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan
dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian
(66)
55
dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.3.2. Pengujian Model dengan One-Step Approach
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar oleh terjadinya
interkasi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara
bersama-sama (one step approach to SEM).
One step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik (Hair et al,1998).
Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini :
(1)
Dari hipotesis tersebut diperoleh temuan empiris bahwa para responden sebagai pelanggan dari studio musik SMILE Surabaya merasakan kualitas layanan yang diberikan pleh pihak studio musik SMILE Surabaya sudah cukup baik, dan semakin baik kualitas layanan yang diberikan akan semakin meningkatkan kepusaan pelanggan dan komitmen.
4.4. Pembahasan
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap komitmen, karena memiliki nilai probabilitas ≤ 0,10 hasil berpengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dan hasil berpengaruh kepuasan pelanggan terhadap komitmen adalah positif. Membentuk kepuasan pelanggan dan komitmen peran kualitas layanan sangat penting. Karena layanan yang berkualitas ini akan sangat mempengaruhi pelanggan dalam menentukan studio musik sebagai pilihannya. Hal ini mendukung pendapat dari :
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Boone dan Kurtz ( 1995 ; 439 ) bahwa ; sevice quality is the primary determinant of consumen satisfaction or dissatisfaction” kualitas layanan menentukan kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen.
Menurut Cronin dan Taylor ( 1992 ; 55 ) menyebutkan kualitas layanan sebagai berikut “ kualitas layanan yang baik akan menciptakan kepuasaan pelanggan “.
(2)
60
Menurut Kotler dan Armstrong ( 1996 ; 583 ) bahwa kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan, selain itu juga berpengaruh menciptakan keuntungan badan usaha.
Kepuasaan merupakan variabel yang sangat sering dikaitkan dengan komitmen antara pelanggan dan karyawan ( Kelley et al, 1992 ).
Menurut Kelley dan Davis ( 1994 ) bahwa kepuasaan pelanggan atas penanganan keluhan dapat menimbulkan komitmen pelanggan terhadap penyedia layanan jasa.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan dan kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap komitmen. Oleh karenanya studio musik SMILE Surabaya harus berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas layanan agar kepuasaan pelanggan dan komitmen lebih meningkat dan studio musik SMILE Surabaya bisa memperoleh pelanggan baru.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dan komitmen maka :
A. Dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada studio musik SMILE Surabaya.
B. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap komitmen pada studio musik SMILE Surabaya.
5.2. Saran
Dari hasil kesimpulan diatas maka saran yang diberikan untuk dijadikan pertimbangan berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Studio musik SMILE Surabaya sebaiknya meningkatkan kualitas layanan yang diutamakan adalah Reliability / keandalan ( tepat waktu pelayanan ) : karyawan harus melayani pelanggan sesuai dengan waktu yang ditentukan, Responsiveness / Daya tanggap ( kecepatan dan ketanggapan terhadap keluhan pelayanan ) : karyawan harus cepat dan tanggap terhadap keluhan pelanggan, karyawan sebisa mungkin menyelesaikan keluhan pelanggan dengan baik, Assurance / Jaminan ( kesopanan ) : karyawan harus bertutur kata dan bersikap sopan terhadap pelanggan agar pelanggan merasa nyaman, Empathy / Empati ( komukasi yang baik ) : karyawan dituntut berkomunikasi yang baik dengan
(4)
62
pelanggan agar pelanggan merasa senang, Kepuasan pelanggan ( rasa senang ) : perasaan senang terjadi apabila pelanggan tersedianya fasilitas dan perlengkapan band yang lengkap.
Dalam situasi yang semakin komplek dan keinginan pelanggan selalu meningkat diikuti tingkat kemampuan tertentu dari pelanggan. Jika kebutuhan pelanggan terpenuhi maka pelanggan akan puas, kemudian akan melakukan kunjungan kembali dan pada akhirnya pelanggan menjadi tidak mudah untuk pindah ke badan usaha lain yang sejenis. Seperti yang telah dikemukakan bahwa kualitas layanan terhadap kepuasaan pelanggan dan komitmen sangatlah penting untuk diperhatikan dan terus-menerus dikontrol agar kinerja badan usaha jangan sampai dibawah pesaing.
Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, bagi peneliti selanjutnya bisa ditambahkan variabel – variabel agar penelitian ini lebih baik dan ditambahkan indikator – indikator sebagai pengukur variabel tersebut.
(5)
Terhadap Kepuasaan pelanggan PT. Pos Indonesia Surabaya Selatan
, Jurnal
Media Mahardhika Vol 3 No.2 , Januari 2005 hal 22-35.
Sri Gunawan dan Budi Purnomo, April 2007,
Pengaruh Nilai Keadilan dalam
Penanganan Keluhan Terhadap Kepercayaan Dan Komitmen Pelanggan,
Jurnal Majalah Ekonomi Tahun XVII, No 1 April 2007 hal 1-15.
Gendut Sukarno dan Lia Nirawati , Desember 2007,
Kontribusi Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasaan Pembayar Pajak,
Jurnal Neo-Bis Vol 1 No. 2, Desember
2007 hal 71-87.
Wenny Herawati dan Rizal Edy Halim, Maret 2008,
Analisis Hubungan antara Service
Quality, Customer Satisfaction, dan Switching cost Terhadap Customer
Loyalty : Studi Kasus Perpindahan GSM ke CDMA Mahasiswa di Depok.
Jurnal Usahawan No. 3 TH XXXVII Maret 2008 hal 42-52.
Jefri dan Petra Surya Mega Wijaya, , Juni 2008,
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasaan, Kepercayaaan, dan Komitmen
, Jurnal Riset Manajemen & Bisnis
Vol 3 N0.1, Juni 2008 hal 21-38.
Budhi dan Soemarjati T.J , Desember 2007,
Pengaruh Relationship Marketing, Trust,
Commitment, Citra, dan Fasilitas pada customer Loyalty,
Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan Tahun 2 No. 3, Desember 2009.
Tunayah, Poerwanto, Maret 2006,
Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Jasa Kesehatan
Terhadap Kepuasaan Pasien Pada Instalasi Rawat Inap Bedah Unit
Perawatan Bedah I RSU. Dr. Soetomo Surabaya
, Jurnal Manajemen & Bisnis
Vol 5 No. 1 Maret 2006 hal 27-42.
Noerchoidah, Oktober 2008,
Analisis Kualitas Terhadap Kepuasaan, Kepercayaan, dan
Komitmen Karyawan,
Jurnal Emisi Vol 1 No.2 Oktober 2008 hal 151-157.
Andayati, Erna, Maret 2005,
Kualitas Layanan Hotel Berbintang Tiga, Empat, dan
Lima di Surabaya,
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 4 No.1 Maret 2005 hal
48-60.
(6)