4.4 Uji Hipotesis
Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala
ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan tes statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan tes statistik Spearman
Spearman’s Rho Rank-Order Correlation. Rumus koefisien korelasinya adalah:
Keterangan: Rho = koefisien korelasi rank-order
d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Selanjutnya untuk mengatur kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168-169. Yaitu:
≤ 0, 20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali
0, 20 – 0, 39 = hubungan rendah tapi pasti 0, 40 – 0, 70 = hubungan yang cukup berarti
0, 71 – 0, 90 = hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0, 90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Universitas Sumtra Utara
Tabel 4.23 Hasil Uji Korelasional Spearman Dengan Menggunakan Perangkat
Lunak SPSS Versi 16.0
Efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan
Studi korelasional efektifitas penggunaan humor pada iklan kartu as versi “Sule, Ozo dan Widy di dalam Kereta Api” terhadap Brand
Image Produk dikalangan siswasiswi SMA Mardi Lestari Medan
Correlations
Efektifitas Penggunaan
Humor Pada Iklan Brand
Image Produk
Spearmans rho Efektifitas Penggunaan
Humor Pada Iklan
Correlation Coefficient 1.000
.604 Sig. 2-tailed .
.000 N
93 93
Brand Image Produk
Correlation Coefficient .604
1.000 Sig. 2-tailed .000
. N
93 93
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Interpretasi tabel diatas adalah sebagai berikut: 1. Pada hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan koefisien
korelasi Rank Spearman, terlihat angka .604 yang diartikan sebagai 0.604. angka tersebut sebagai angka koefisien korelasi, dimana diambil
dua digit terakhir menjadi 0.60. Angka tersebut menunjukan hubungan
yang cukup berarti karena terdapat pada interval 0.40-0.70 pada skala
Guilford. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara Efektifitas Penggunaan Humor Pada
Universitas Sumtra Utara
Iklan Kartu As Versi “Sule, Ozo Dan Widy Di Dalam Kereta Api” Terhadap Brand Image Produk Dikalangan SiswaSiswi SMA Mardi
Lestari Medan.
2.
Tabel diatas menunjukan ada dua tanda bintang pada nilai rs, yaitu .604. Itu berarti ada korelasi yang signifikan. Dua bintang menunjukan
tingkat signifikannya adalah 0.01 1 . Jika tanda bintangnya satu menunjukan tingkat signifikannya 0.05 5 .
3.
Uji Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang diajukan:
Ho: Tidak terdapat pengaruh Efektifitas Penggunaan Humor Pada
Iklan Kartu As Versi “Sule, Ozo dan Widy di Dalam Kereta Api” terhadap brand image produk.
Ha: Terdapat pengaruh efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan
Kartu As Versi “Sule, Ozo dan Widy di Dalam Kereta Api” terhadap brand image produk.
Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Jika probabilitas 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika probabilitas 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari tabel diatas adalah dapat diketahui besarnya angka
probabilitas yaitu 0.000 lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh Efektifitas
Penggunaan Humor Pada Iklan Kartu As Versi “Sule, Ozo dan Widy di Dalam Kereta Api” terhadap Brand Image Produk.
Universitas Sumtra Utara
4.5 PEMBAHASAN